Chereads / The Oldest Land / Chapter 22 - Mahkota Delima

Chapter 22 - Mahkota Delima

Jauh di tengah hutan belantara, dekat dengan perbatasan tujuh benua terdapat sebuah pulau yang tak berpenghuni, dengan luas sebesar 30 km² terdapat satu gunung tinggi dan hamparan hutan yang menyelimuti seluruh pulau.

Dekat aliran sungai hijau di pulau tersebut terdapat goa yang memiliki intan sebagai langitnya, tepat di tengah puncak langit" goa terdapat Jamrud merah delima yang sebesar kepalan tangan dengan berwadahkan emas dan perak yang melingkar membentuk mahkota.

Mahkota itu tampak sangat cantik dan memancarkan aura kemuliaan dan kekuatan, hingga bagi mereka yang tidak memiliki jiwa yang kuat akan masuk ke dalam ilusi yang di buat oleh Mahkota merah delima.

Mahkota yang terus bersinar di puncak intan lebih dari seribu tahun, untuk menanti Sang takdir, yaitu mereka yang di takdirkan menjadi luar biasa.

Belum ada yang mampu memakainya tetapi hanya satu orang yang mampu membuatnya, ya Raja terakhir jaman kejayaan umat manusia, jaman dimana semua kedamaian dan ketrentaman menyelimuti DONYA.

Hanya ada satu baris petunjuk bagi siapa yang mampu memakainya dan dialah yang akan meneruskan kejayaan umat manusia, " Besok ketika kamu sudah melihat yang di sebut ketekunan disitu era sang Raja akan kembali" .

Kata-kata tersebut terukir di atas singgasana Istanah awan tempat ratu manusia memimpin, dan hanya para raja sebelumnya yang tahu makna dari kata tersebut.

Dan kini tanda- tanda itu mulai terwujud dengan adanya cahaya jingga yang muncul dari langit dan jatuh di sebuah wilayah manusia, diamanakah sinar itu muncul? dan maksud apa yang dibawa ya, Hanya sang Ratu yang tahu dan dia hanrus mencarinya sendiri.

Legenda mengatakan, sebelum Raja kembali hari Jum'at adalah hari lahirnya dan welas asih adalah matanya serta keberanian adalah hatinya.

Memiliki keluarga yang tdk lengkap tapi hidupnya tidak kurang kasih sayang, memiliki paras yang cakap tapi tidak membuatnya sombong di lihat, serta mempunyai satu keistimewaan membawa cinta dalam perjalanannya.

Itulah petunjuk yang tertinggal dan juga menjadi pedoman bagi sang Ratu untuk mencari ikan yang berbeda di tengah laut, yang berarti terlalu amat sulit tetapi hanya itu yang bisa dia lakukan.