"Di sini." Pei Yuanchen menjawab dengan malas lalu menggenggam tangannya. "Kemari ikut aku, jangan kemana-mana, mengerti?"
He Ziyi menganggukkan kepalanya dengan patuh lalu melihat ke segala arah dengan raut wajah penasaran. Saat berjalan, ada laki-laki yang terus melihati tubuhnya. He Ziyi merasa sedikit tidak nyaman dan membuatnya mengerutkan alisnya.
Pei Yuanchen yang melihat tertawa. "Nona He, apa ada laki-laki yang pernah menyatakan perasaan kepadamu?"
"Menyatakan perasaan? Apa maksudnya?" He Ziyi melihat ke arah Pei Yuanchen dengan kebingungan.
Pei Yuanchen memaki dalam hati, 'Pantas saja dia ini saat melihatku langsung terus menempel, ternyata keluarga He terlalu melindunginya jadi dia tidak pernah berhubungan dengan laki-laki asing. Jadi saat melihatku dia tidak mau melepaskanku.'
"Kamu akan segera tahu." Pei Yuanchen mengatakan dengan suara yang misterius. "Hari ini aku akan membuatmu membuka matamu."