Pei Yuanchen melihat mata besar He Ziyi lalu dia merasakan ada api yang menyala di dalam hatinya. Entah api karena marah atau karena yang lain. Setelahnya dengan suara yang berat dia berkata, "Ayo pergi!" Dia melemparkan tas ranselnya kepada He Ziyi.
He Ziyi mengulurkan tangannya untuk menangkapnya, tapi akhirnya dia seperti terdorong ke belakang. Pengawal di sampingnya langsung mengulurkan tangannya. "Nona, biarkan saya saja."
Saat Pei Yuanchen mendengar dia langsung menolehkan kepalanya dan tersenyum dingin. "He Ziyi, kamu yang datang untuk menjemputku kan?"
"Iya." He Ziyi menganggukkan kepalanya.
"Kalau begitu, bantu aku bawa tasku secara langsung, jangan berikan keapda orang lain." Pei Yuanchen mengatakan dengan suara yang kejam.
He Ziyi tertegun dan menganggukkan kepalanya. "Oh." Setelah selesai mengatakan dia membawa tas ransel Pei Yuanchen.