Saat malam hari, akhirnya He Yirong keluar dari kamarnya. Dia menuruni tangga dengan raut wajah yang berat lalu dia malah melihat di ruang tamu hanya ada Paman Li, Saat melihat pelayan yang sudah bersamanya begitu lama, dia tiba-tiba memiliki perasaan emosional.
"Lao Li, kamu sudah tahu semuanya kan?" tanya He Yirong dengan emosional.
Paman Li menganggukkan kepalanya tanpa mengatakan apapun, dia mendengar dengan sangat jelas apa yang terjadi tadi sore.
"Menurutmu, apa ini benar-benar salahku?" He Yirong bertanya dengan suara yang sangat pelan. "Jadi sekarang adikku bukan adikku dan anakku bukan anakku …"
"Tuan besar, ini bukan salah siapapun," kata Paman Li dengan suara pelan. "Saya juga selalu merasa bahwa apa yang membuat sekelompok orang menjadi sebuah keluarga bukanlah hubungan darah, melainkan perasaan. Hubungan darah hanyalah sebuah pengikat, selama Anda mau maka tuan muda selamanya adalah anak Anda."
He Yirong menghela napas panjang.