He Jingyao mengulurkan tangan dan menekan alisnya, dia terus mengatakan kepada dirinya sendiri bahwa dia harus tenang.
"Baiklah Pa." Suara He Jingyao sangat tenang, tapi He Yirong dapat merasakan kemuraman He Jingyao dari suara. "Mau apa Papa mengunciku di ruang baca?"
"Papa mau apa? Seharusnya papa yang bertanya kepadamu, sebenarnya kamu mau apa?" He Yirong juga merasa marah.
"Kamu kira papa tidak tahu apa yang sudah kamu lakukan? Selama beberapa tahun ini kamu melebarkan sayap di Kota Yangdong, kamu tahu dengan jelas, sebelumnya papa juga berpikir kamu pasti tahu batasmu, makanya papa tidak mengurusmu tapi akhirnya sekarang kamu mau berencana untuk melawan presiden? Keberanianmu besar sekali!"
He Jingyao saat ini baru tahu apa alasan He Yirong melakukan ini.
"Papa terlalu memandang tinggi diriku." Sorot mata He Jingyao terlihat lebih santai, dia tersenyum samar. "Aku tidak sehebat itu."