'Dia … pasti berpikir aku sudah mati kan? Mungkin ini yang terbaik, semuanya sudah berakhir. Aku tidak perlu terus berusaha dan tersiksa, aku hanya perlu … menganggap semua ini sebagai takdir kan? Aku tidak boleh menyusahkannya …'
Gu Zhixi tidak bisa menahan diri untuk mengingat bagaimana wajahnya yang sudah hampir hancur saat itu …
Gu Bingjun yang duduk di kursi depan tiba-tiba tertawa. "Dia tadi mengatakan 2 hari lagi akan datang untuk mengundang kita. Papa rasa dia bukan orang yang hanya bicara kosong. Nanti, apa yang mau kamu lakukan? Pergi atau tidak?"
Gu Zhixi membuka mulutnya tapi dia malah tidak bisa mengatakan apapun.
"Dua hari ini kamu pikirkan semuanya dengan baik." Suara Gu Bingjun terdengar sedih. "Papa tahu kamu merasa sangat tersiksa dengan keadaan ini. Tapi sekarang, dia sudah tahu kamu masih hidup jadi kamu sudah tidak bisa mundur lagi."
"Tidak perlu, sekarang aku sudah bukan Su Zhixi lagi." Gu Zhixi mau melawan.