"Apa kakak tidak mengatakannya kepadamu?" Saat melihat sorot mata He Jingyao, He Yizheng langsung mengetahuinya. Dia merasa senang dan bangga akan hal itu, lalu tersenyum dan berkata, "Mungkin dia mau memberimu sebuah kejutan."
He Jingyao hanya melihat ke arah He Yizheng sekilas, kemudian berbalik badan dan pergi.
He Yizheng yang mendapatkan sikap dingin He Jingyao itu merasa tidak senang dan raut wajahnya kembali terlihat buruk.
'Jelas-jelas aku ini pamannya. Aku lebih tua darinya. Tapi sejak kecil aku harus hidup di dalam bayang-bayangnya. Sejak dulu aku harus menyembunyikan perasaanku sehingga hubungan kami bisa terlihat tenang, dan dia bisa dikatakan masih menghormatiku.
'Tapi semenjak semuanya terjadi, aku baru sadar bahwa dia sejak awal sama sekali tidak pernah menganggapku. Atau lebih tepatnya, aku menganggapnya sebagai musuh terbesarku, sementara dia sama sekali tidak menghiraukan keberadaanku!'