Tubuh He Jingyao langsung menjadi kaku, semua otot di tubuhnya sangat tegang. Dia menelan air liurnya berkali-kali dan sorot matanya menjadi sangat dalam. "Kamu serius?" He Jingyao mengangkat dagu Gu Zhixi. "Kamu harus mengingatnya."
Gu Zhixi menganggukkan kepalanya dengan mata yang berbinar. "Bukankah aku sudah mengatakannya? Aku baik-baik saja."
He Jingyao tertawa serak, kemudian dia kembali mencium bibir Gu Zhixi. Setelah beberapa saat He Jingyao baru melepaskan Gu Zhixi dan dengan suara pelan berkata, "Aku masih bisa menunggu 3 bulan."
"Jingyao, kamu benar-benar tidak mau?" Gu Zhixi menjilat bibirnya dan sorot matanya terlihat begitu memesona. "Aku tidak merasa memaksakan diri."
He Jingyao mengeluarkan suara mendesah lalu dia menutup mata Gu Zhixi dan berkata, "Jangan bicara lagi!" Berbagai pemikiran di dalam kepala He Jingyao membuat He Jingyao sangat ingin membuat Gu Zhixi langsung menepati janjinya.