Bai Qingqing menutupi perutnya dengan tangan, dan berkata dengan sedikit memelas, "Tapi aku lapar, aku ingin makan…" Tiba-tiba teringat bahwa Parker membenci wanita makan nasi, Bai Qingqing buru-buru mengubah kata-katanya, "Ah tidak, aku ingin makan daging."
Hati Parker mulai luluh dan ia pun berkata, "Kalau begitu aku akan pergi berburu sekarang dan menangkap mangsa kecil untukmu."
Bai Qingqing tidak terbiasa merepotkan orang lain, ia merasa masih bisa berjalan untuk pergi kehutan sendiri dan ia juga tidak tega jika harus melihat Parker berlarian seperti itu untuk berburu. Kemudian Bai Qingqing berkata, "Adakah yang bisa dimakan di sekitar sini? Apa ada ikan di sungai?"
"Serius kamu mau makan ikan? Rasanya tidak enak lho!" Parker menatap Bai Qingqing dengan tidak percaya, tiba-tiba teringat sesuatu, dan ia pun kemudian melanjutkan, "Ngomong-ngomong, kamu adalah ras kera, ras omnivora, pantas saja kamu suka ikan."
Parker masih merasa sulit untuk percaya. Ia merasa daging ikan itu terlalu manis dan memiliki duri yang menyelip pada dagingnya, bagaimana ia bisa memakannya? Ras macan tutul hanya akan menangkap ikan besar dan mereka hanya mengambil tulang ikannya saja, dan dagingnya akan kembali mereka buang ke sungai untuk memberi makan ikan yang tidak bisa berburu dan kanibal sehingga mereka memakan sesama ikan.
"Ikan sangat enak." Bai Qingqing sedikit ragu, tapi ia teringat akan bumbu-bumbu yang disebut obat di sini, ia bisa memberinya obat-obatan itu lalu memanggangnya, "Bisa diberi sedikit obat-obatan dan akan terasa sangat lezat."
"Kalau kamu suka, baiklah, aku akan pergi ke sungai dan menangkap ikan untukmu. Menangkap ikan adalah hal mudah, aku akan segera kembali." Setelah selesai bicara Parker segera melepaskan rok kulit binatang yang ia kenakan dan tidak peduli meskipun ada Bai Qingqing di dekatnya, kemudian ia kembali berubah menjadi binatang lagi.
Bai Qingqing sekarang sudah terbiasa melihat bagian pribadi Parker, sehingga ia hanya sedikit tersipu, lalu kembali seperti semula.
Tidak berselang lama, macan tutul itu kembali dengan tubuh yang basah kuyup dan membawa ikan sepanjang satu meter, meninggalkan jejak kaki berbentuk buah plum di sepanjang jalan.
Bai Qingqing melihat ke arah macan tutul yang mulai mendekat itu dan ia bisa mengenali bahwa itu adalah Parker. Lalu Bai Qingqing berkata sembari tersenyum, "Cepat sekali."
Parker menggigit ikan yang masih hidup itu lalu membanting-bantingnya dan membuatnya babak belur, lalu ia mengangkat kepala macan tutul dengan penuh kemenangan. Kemudian ia kembali merubah dirinya kembali menjadi wujud manusia. Saat ia berubah wujud, cipratan air dari bulu-bulu macan tutul langsung keluar dari tubuhnya.
"Wow!" Tanah di bawah kaki Parker terasa dingin.
Bai Qingqing menoleh lalu melihat ke arah tumpukan jerami yang ada di bawahnya.
Parker pun kembali memakai rok kulit binatangnya lagi dan menyalakan api yang ada di dekat pintu, kemudian ia berkata pada Bai Qingqing, "Karena kemarin aku sudah memanggang daging dengan kayu harum, hari ini aku akan membuatmu mencicipi ikan yang dipanggang di atas kayu minyak."
"Oke." Bai Qingqing sangat tertarik pada kayu, dan ia bisa menggabungkannya dengan teknik memasak yang biasanya dilakukan di dunianya untuk menciptakan makanan yang lebih enak.
Parker mengeluarkan batang pohon paulownia hijau yang berminyak itu dan menaruhnya di atas api, api segera menyala begitu besar ketika kayu segar itu terletak di atasnya, asap biru mulai membumbung tinggi dengan aroma minyak segar yang mulai tercium.
Bai Qingqing terkesima, ternyata kayu bakar minyak adalah pohon yang kaya akan minyak, ternyata ada spesies tumbuhan yang sangat ajaib di alam ini.
Parker hendak meletakkan ikan di atas panggangan, Bai Qingqing yang melihat itu langsung bangkit dan berteriak, "Tunggu tunggu!"
"Hah?" Parker kembali menatap Bai Qingqing.
"Kamu akan membakarnya begitu saja?" Bai Qingqing berkata, "Apakah kamu tidak mengikis sisiknya?
Walau tidak mahir memasak, tapi Bai Qingqing sering membantu ibunya memasak, sehingga ia juga tahu bagaimana cara memasak ikan. Ada 3 cara mengolah ikan sebelum dimasak, pertama buka mulutnya, bersihkan sisik, lalu keluarkan insangnya.
Bagaimana bisa makan ikan jika masih ada sisiknya? Sisik ikan yang tajam bisa membuat mulut menjadi terluka saat makan, ada banyak pasir di bagian insang dan baunya juga sangat amis, pantas saja para ras macan tutul tidak menyukainya.
Kemudian Parker segera berkata, "Ngomong-ngomong, ini akan dipanggang di luar. Bukankah lebih bersih jika ada lapisan sisiknya? Kalau insang ikan, kamu tidak memakan bagian kepalanya, jadi sepertinya itu bukan masalah besar."
Apa yang dikatakan oleh Parker benar, sehingga Bai Qingqing hanya bisa terdiam.
Bai Qingqing juga tidak yakin apakah ikan bakar harus dibersihkan sisiknya atau tidak, tetapi ia sama sekali tidak yakin apakah ikan tanpa sisik dapat dipotong atau tidak. Kemudian ia pun berjalan keluar sambil memegang baskom batu dan berkata dengan nada memerintah, "Kalau begitu jangan dipanggang, ayo kita rebus saja!"
"Rebus?" Tatapan mata Parker tampak kosong.