Di tengah hutan yang dipenuhi dengan pepohonan yang rimbun, namun sinar mentari masih bisa masuk melalui celah-celah dedaunan.
Ada sekelompok serigala yang jumlahnya sekitar 40 atau 50 ekor, kumpulan serigala liar itu sedang mengepung seorang gadis yang berusia sekitar 15 atau 16 tahun, tatapan serigala pada gadis itu tampak sangat tajam.
Bai Qingqing merasa kakinya sangat lemas, tangannya yang saat itu memegang tas kain, dengan reflek ia menjadikan tas tersebut menjadi sebuah tameng untuk berlindung, "Ja… jangan mendekat! Aku orang China, dagingku beracun!"
Hari yang sangat sial baginya, ia hanya ingin menghabiskan akhir pekan bersama dengan saudara-saudara perempuannya dengan mendaki gunung untuk berdoa dan memohon berkat. Namun tiba-tiba ia terjatuh dan tidak berdaya, tapi siapa sangka hal seperti ini akan terjadi padanya?
Tidak ada lagi teman, tidak ada sinyal handphone, semuanya yang terjadi ini tidak seperti yan ia bayangkan!
"Raaoorr!" Salah satu serigala mulai meraung, kaki belakangnya mulai mengais tanah, seolah sedang memastikan lingkungan di sekitarnya aman, serigala itu melihat-lihat sekelilingnya sambil menunggu momen yang tepat.
Tidak hanya sangat berhati-hati, bahkan gadis tersebut tidak sadar ketika ada bahaya yang mendekat. Sebuah bayangan kuning yang terlihat dari sela-sela pepohonan, dengan cepat dan lincah gerombolan serigala mengepungnya…
Akhirnya, setelah yakin bahwa mangsa tidak memiliki penjaga, gerombolan serigala itu mulai menyerang Bai Qingqing.
Bai Qingqing seketika langsung panik dan tidak tahu harus melakukan apa, akhirnya ia pun melakukan hal yang semua wanita akan lakukan ketika dalam situasi darurat, ia berteriak sangat kencang, "Ahhhhhhhhhh!"
Ketika ia berteriak, tiba-tiba seekor macan tutul melompat keluar dari belakang Bai Qingqing. Ia pun tercengang, matanya melotot dan mulutnya masih terbuka lebar. Suara jeritannya itu sangat keras hingga menggema di udara.
Sesaat kemudian, macan tutul itu menarik baju Bai Qingqing dan dibawa naik ke atas pohon. Ketika ditarik macan tutul itu Bai Qingqing masih terus berteriak karena ketakutan.
Bai Qingqing benar-benar sangat ketakutan, ia duduk di sebuah dahan pohon yang besar, dengan napas yang masih terengah-engah karena ketakutan, dari atas pohon ia melihat macan tutul itu sedang melawan sekelompok serigala yang tadi mengepungnya.
Macan tutul itu baru saja menyelamatkannya?
Ini seperti mimpi, ia pernah mendengar cerita tentang lumba-lumba yang menyelamatkan manusia, namun sekalipun ia belum pernah mendengar tentang macan tutul yang menyelamatkan manusia.
Tapi, kini di baju yang ia pakai, masih ada bekas gigitan dan juga air liur macan tutul dengan bau yang khas yang tidak bisa ia abaikan begitu saja.
"Raoorr!"
Macan tutul itu meraung dengan keras, serigala yang tubuhnya sedikit lebih kecil daripada macan tutul itu dibanting dengan keras ke tanah, kemudian macan tutul menggigit serigala-serigala itu hingga mati.
Beberapa serigala lain tampak sedang bersiap-siap untuk membunuh macan tutul, melihat hal itu hati Bai Qingqing rasanya seperti tersangkut di tenggorokan. Ia melihat macan tutul berlari dan membunuh serigala-serigala itu satu per satu. Ketika berbalik macan tutul itu sudah berhasil membunuh serigala ketiga.
Masih dalam kondisi dikelilingi oleh banyak serigala, macan tutul bertarung habis-habisan. Gerakannya begitu cepat dan ganas, lusinan ekor serigala tidak memiliki kesempatan untuk menyerang sedikitpun, satu-satunya kesempatan yang ada hanyalah mendekati kematian.
Pertarungan belum berakhir, melihat kondisi semakin menegangkan hati Bai Qingqing serasa sudah terlepas dari tempatnya. Ia tahu bahwa macan tutul itu pasti memenangkan pertarungan.
Benar saja, sekitar setengah jam kemudian, macan tutul itu membunuh si pemimpin serigala. Kini ada sekitar tujuh atau delapan ekor serigala yang masih tersisa, namun tanpa adanya pemimpin, akhirnya mereka pergi dan melarikan diri.
Ketika Bai Qingqing hendak memanjat pohon ke posisi yang lebih tinggi, macan tutul itu memutar kepalanya yang penuh darah, seketika sepasang mata dengan tatapan yang tajam menatap ke arahnya…
Dalam sekejap, darah Bai Qingqing serasa membeku, ini berbahaya!
Macan tutul itu dengan anggun berjalan di atas rerumputan dengan mayat serigala yang berserakan di atasnya. Ia melompat dan seketika tubuhnya berubah menjadi manusia. Postur tubuhnya tinggi, langsing, terlihat kuat, dan lincah. Ia berusaha menyeimbangkan tubuhnya di udara kemudian kakinya dengan ringan mendarat di atas tanah.
Ia terlihat sangat tampan!
Bagaimana mungkin ada orang setampan itu?
Parker merasa ada cakar yang tertancap di lubuk hatinya! Ia yakin, ia baru saja jatuh cinta pada pandangan pertama dengan perempuan itu!
Bai Qingqing terkejut dengan pemandangan yang baru saja ia lihat di depannya. Dengan mata kepalanya sendiri, dengan begitu jelas ia menyaksikan perubahan pria tampan itu. Tidak lama kemudian Bai Qingqing segera sadar dari lamunannya, ia langsung berusaha untuk bersembunyi, tapi karena ceroboh ia justru terjatuh.
"Aaahhhh!" Perubahan yang amat besar bagi seorang manusia!
---
Dari 15 Februari 2020, koin yang sudah digunakan untuk membeli buku yang tidak terpilih akan dikembalikan dalam waktu 30 hari. Perlu diperhatikan Fast Pass yang sudah digunakan tidak bisa dikembalikan.
Buku-buku yang terpilih untuk dilanjutkan akan memiliki tanda khusus di pojok sampul dalam 30 Hari untuk menunjukkan kelanjutannya.
Terimakasih atas pengertian Anda.