Chereads / MANTAN TERINDAH ! / Chapter 33 - Cinta Suci, Di Usir

Chapter 33 - Cinta Suci, Di Usir

Keesokan paginya Andrian terbangun dan menyadari relah terjadi sesuatu antara dirinya dan Amanda, dia melirik ke arah kekasihnya dalam posisi memeluk tubuhnya. Ada rasa bersalah dalam dirinya karena telah berbuat sesuatu yang terlarang terhadap orang yang sangat dicintainya.

Perlahan Amanda pun terbangun dan tersadar serta terkejut dengan apa yang terjadi tadi malam, dia bangun dan menatap Andrian keduanya hanya bisa terdiam.

"Maafkan aku Amanda, aku ... telah terlampau jauh melakukan ini !" ujar Andrian merasa bersalah.

"Tidak apa-apa ... aku juga ... " jawab Amanda yang terlihat bingung karena ia pun tak kuasa menolak melakukannya. Tanpa terasa air matanya meleleh karena sesuatu entah sedih atau gembira atau ...

Perlahan Andrian memeluk tubuhnya, Amanda akhirnya menangis. Andrian pun hanya mencium rambut kekasihnya itu.

"Aku akan bertanggung jawab Amanda !" bisiknya.

"Aku akan menikah Andrian !" jawab Amanda, perlahan di rengangkan pelukan kekasihnya itu.

"Kita ... akan ... kawin lari !" Andrian mengusap air mata Amanda yang begitu ia cintai. "Bagaimana ... ?" bisiknya. Amanda tertegun ia tidak tahu apapun, yang jelas hanya lelaki dihadapannya yang sekarang dicintainya seorang tidak yang lainnya.

"Kalau tidak setuju tidak apa-apa, Amanda ... aku rela kamu dengan Yudha !" ujarnya. Amanda menangis dan memeluk erat Andrian.

"Aku ... mau ... denganmu Andrian !" jawabnya pelan. Akhirnya ia membuat keputusan besar dia sudah siap apapun resikonya.

"Aku juga tidak mau kehilanganmu Amanda !" dipeluknya tubuh Amanda erat sekali.

------------

Siangnya mereka pulang, dalam perjalanan keduanya hanya terdiam tak ada pembicaraan sama sekali. Andrian justru mengantar Amanda pulang ke rumah. Tentu saja Shinta marah melihat hal ini.

"Dari mana kamu Amanda ?" tanyanya menatap putrinya dengan tajam apalagi baru disadarinya pakaian di kenakan Amanda berbeda.

"Maaf tante, saya mengajaknya ke puncak dan kebetulan hujan !" Andrian yang menjawab.

"Andrian, apa yang telah kamu berbuat terhadap anak saya !" Shinta menatap tajam kepada Andrian anak mantan sahabatnya itu.

"Sungguh, saya tidak apa-apa ... walau begitu, bila terjadi sesuatu ... saya akan bertanggung jawab tante !" jawab Andrian.

"Sebaiknya kamu pergi dari sini sekarang Andrian !" kemarahan Shinta meledak.

"Mama aku mencintainya ! aku tidak mau dengan yang lain !" Amanda membela Andrian.

"Amanda kamu masuk !" perintah Shinta.

"Ijinkan aku menikahi putri anda tante aku akan menjaganya dengan baik !"

"Mamah aku ingin bersama Andrian !" Amanda berlari dan memeluk Andrian. Shinta menatap tak berkedip, hatinya hancur seketika ternyata Amanda yang dijaganya sepenuh hati telah berubah dan yang paling menyakitkan hati apa yang dilakukannya sama seperti dulu ia lakukan.

"Kamu bilang dia mencintaimu Amanda ! kamu tidak tahu apa-apa tentang lelaki ! mereka hanya inginkan tubuhmu saja ! setelah itu kamu ditinggal begitu saja !" Shinta menatap putrinya dengan tajam.

"Dia berbeda mama !"

"Tante aku berjanji akan mencintainya dan bertanggung jawab dengan semuanya yang terjadi !" Adrian memohon kepada Shinta agar dia bersama Amanda.

"Baik, tapi Amanda ! bila kamu melakukan itu ! kamu bukan anak mama lagi semuanya akan mama hapus dari ingatan mama ! seperti kakakmu !" jawab Shinta dengan tegas dan dingin.

"Maafkan Amanda mama ! aku mencintai Andrian aku tidak bisa hidup tanpanya ! maafkan aku tidak bisa memenuhi apa yang mama inginkan ! Amanda akan menerima apapun yang terjadi pada diri Amanda !" Amanda menangis, Andrian memeluknya.

"Pergilah, aku tidak mau melihat kalian berdua !" Shinta mengusir Amanda dan Andrian. Andrian merangkul Amanda dan membawanya pergi.

Setelah keduanya pergi, Shinta terduduk lemas dan menangis hatinya terluka kenapa harus terjadi lagi kepada dirinya. semua impiannya seketika hancur berantakan.

"Nyonya ... ada apa ? kemana non Amanda ?" tanya bi Inem. Shinta bangkit.

"Sudah bi jangan sebut anak itu ! dia sudah bukan anakku lagi ! dia sudah ternoda oleh cinta palsunya ! kunci pagar jangan sampai ada yang masuk !" jawab Shinta kemudian masuk kedalam.

"Ya tuhan, non Amanda ! semoga baik-baik saja !" bi Inem hanya bisa berdoa.

----------

Di dalam mobil Amanda hanya bisa menangis, beberapa kali Andrian berhenti dan menengkannya, ada rasa bersalah dalam hatinya. Karena dia, semua ini harus terjadi. Akhirnya keduanya sampai dirumah Andrian. Keluarganya terkejut melihat kedatangan mereka apa lagi melihat Amanda seperti menangis. Keduanya kembali di sidang.

"Papa dan mama maafkan Andrian !" Andrian bersimpuh di kedua orang tuanya, tentu saja keduanya terkejut.

"Ada apa ini Andrian ?" bu Dewi menatap putranya. Akhirnya Andrian memutuskan menceritakan apa yang terjadi, keduanya terkejut bukan main.

"Astaga Andrian !" bu Dewi tak percaya dengan apa yang di dengarnya.

"Mah pa aku mencintai Amanda ! aku akan menikahimya dan bertanggung jawab dan melindunginya !" keduanya hanya terdiam tanpa berbicara.

"Sebaiknya kalian berdua istirahat ! nanti kita bicarakan lagi !" jawab papanya Andrian mengangguk dan memengang tangan Amanda yang tidak berkata apa pun di tangga menuju lantai atas keduanya bertemu Wahyu yang tertegun melihat keduanya terutama Amanda yang menangis.

"Kenapa papa malah memintanya istirahat !" ujar mamanya.

"Ayolah mah jangan begitu, Amanda baru saja mengalami sesuatu yang besar begitu pula anak kita ! mama ingin mereka kabur lagi ketka kita memarahinya ?" bu Dewi terdiam.

"Semua terserah papa !" bu Dewi pun pergi.

Di kamar Amanda duduk di pinggir kasur ia menatap kamar Andrian yang khas lelaki, ia bisa mencium aroma Andrian yang di kenalnya. Amanda berdiri dan mengambil foto masa kecilnya ada yang sendiri atau dengan adiknya ia tersenyum, untuk sejenak ia melupakan kesedihan dan berusaha untuk tegar, Andrian ke luar sebentar untuk mencari baju yang cocok untuknya.

Ia kemudian duduk dan termenung, apakah yang dilakukannya itu benar atau salah ? tapi ia sudah mengambil keputusan yang tepat untuk bersama Andrian. Pintu kamar terbuka dan ternyata itu Andrian.

"Maaf, Ada Ayahmu di bawah ... !" ujar Andrian, Amanda terkejut dan dia berdiri. Andrian mengajaknya ke bawah.

Dibawah ada papanya Pak Hendro sedang mengobrol dengan papanya Andrian Pak Husein.

"Papa ... !" Amanda memeluk papanya dan menangis, sementara pak Husein dan Andrian terdiam di saksikan oleh Wahyu, sementara Dewi berada di kamar walau tahu ada seseorang di bawah.

"Amanda ... !" Pak Hendro tidak bisa berbuat apa-apa dengan masalah ini. Perlahan dia melepas pelukan putri semata wayangnya tadi dia sudah berbicara dengan sahabatnya pak Husein.

"Maaf kan Amanda papa !"

"Tidak Amanda, ini keputusanmu ! papa yang tidak bisa berbuat apa-apa tentang hal ini ! ini tentang cinta kalian, papa tidak berhak menghalangi kalian berdua !" ujarnya menahan kesedihan, mungkin ini yang terbaik. mereka takut keduanya melakukan perbuatan yang tak diinginkan.

"Papa kemari membawa baju-baju mu ! papa tahu pasti disini tidak ada baju buatmu ! karena semuanya disini laki-laki semua !" pak Hendro berusaha tersenyum dan menunjukan sebuah koper baju milik Amanda.

"Om, Andrian berjanji untuk menjaga Amanda dengan baik !" Andrian berdiri di samping Amanda. "Om maafkan saya !" Andrian membungkukan badannya.

"Sudahlah, Om tahu siapa dirimu sebenarnya, karena aku kenal dari kecil tentangmu ! tolong jaga putri om ya !" pak Hendro menepuk pundak Andrian.

"Iya om Andrian janji !"

"Jangan khawatir Hendro, aku yang akan memarahinya kalau menyakiti Amanda !" Pak Husein ikut berbicara. Pak Hendro tersenyum.

"Saya juga meminta maaf atas nama Andrian karena sudah merepotkan keluarga Amanda dan kamu berserta istri !" lanjut pak Husein.

"Iya tidak apa-apa, sama-sama begitu juga dengan aku ! tolong ya Husein jaga putri saya !" pinta pak Hendro.

"Tentu Hendro, saya akan menganggap dia anak saya sendiri !" jawab pak Husein

"Amanda papa pergi dulu ya ! biarkan mamamu tenang dulu ya !" Pak Hendro pamitan Amanda hanya terdiam, Andrian menariknya kepelukan, sementara pak Husein mengantar pak Hendro.

Bersambung ...