Chereads / MANTAN TERINDAH ! / Chapter 35 - Kebahagiaan dan Kesedihan

Chapter 35 - Kebahagiaan dan Kesedihan

Tanpa terasa waktu berlalu, kehamilan Amanda sampai pada puncaknya alias sudah waktunya untuk melahirkan. Untungnya Andrian tidak sedang keluar kota, ketika rasa sakit melanda tubuhnya Andrian dengan segera membawa Amanda ke rumah sakit.

Menurut dokter memang sudah waktunya untuk melahirkan, Andrian pun mendampingi istrinya berjuang mempertaruhkan jiwa dan raga untuk membawa sang buah hati kedunia ini. Setelah berjuang akhirnya putri tercinta pun lahir, betapa senang, gembira dan sedih menjadi satu di hati Amanda karena disaat seperti itu, dia mengharapkan keberadaan sang ibunda tercinta. Tapi sayang semua hanya angan belaka karena sampai saat ini dia masih marah.

Tapi untunglah ada Andrian yang selalu menemaninya dalam suka maupun duka. Amanda sangat bersyukur pilihannya tidak salah, dia selalu setia menemani dan melakukan apapun yang diminta.

"Syukurlah bayi kita dan kamu selamat !" Andrian memperlihatkan bayi yang baru di lahirkan dalam gendongan, Amanda tersenyum dan menangis bahagia melihat buah hatinya, sebelum akhirnya bayi itu diambil oleh seorang perawat untuk dimandikan. Andrian mengecup kening istrinya dengan mesra.

2 hari setelah melahirkan papanya datang, Amanda sangat senang. Begitupun dengan kedua orang tua Andrian walau hanya papanya dan adiknya Wahyu yang terlihat senang dan bahagia. Sementara Dewi terlihat biasa saja. Dan akhirnya keduanya diperbolehkan pulang.

-------------

Suatu hari bu Dewi datang menjenguk Amanda dan putrinya, tentu saja di sambut dengan sangat terbuka.

"Amanda saya ingin berbicara denganmu !" bu Dewi meminta Amanda duduk.

"Iya bu ada apa ya ?" tanya Amanda heran,

Bu Dewi menatap Ananda dia tahu perempuan ini sangat mencintai Andrian tapi tidak dipungkiri sebenarnya tidak setuju dengan hubungan mereka.

"Aku minta maaf, kalau apa yang saya katakan akan menyakiti perasaanmu tapi saya tidak menutupi apa yang di hati ku !" Amanda terdiam dia tahu sejak awal kalau ibu mertuanya tidak setuju hubungan mereka bahkan mamanya, mereka berdua pernah bertengkar tentang hal ini.

"Tidak apa-apa katakan saja perasaan ibu, saya bisa menerimanya !"

"Baik kalau begitu aku tidak akan berbasa-basi lagi, aku tidak pernah menyetujui hubungan kalian ! tapi hanya karena Andrian mencintai kamu saya bisa sedikit menerima ! ini memang ada hubungannya dengan sikap mamamu yang merendahkan Andrian ! tapi ya sudahlah, hanya itu dan harus kamu !" Amanda hanya terdiam mendengar penjelasan.

"Terima kasih bu, saya minta maaf atas perbuatan mama saya !" jawab Amanda.

"Kamu tahu Amanda ? kedua orang tua mu bertengkar dan mereka sudah pisah ranjang !" bu Dewi menatap Amanda, sementara Amanda terkejut bukan main tanpa sadar air matanya meleleh tak menyangka semuanya terjadi seperti itu.

"Aku pergi dulu, Amanda !" bu Dewi pun pamit Amanda hanya mengangguk.

Setelah bu Dewi pergi Amanda hanya menghela nafas, dia tidak tahu ternyata perbuatannya ini telah membuat kedua orang tuanya menjadi seperti ini. Amanda memutuskan menyembunyikan hal ini dari Andrian, dia tidak mau Andrian menjadi salah faham kepada mamanya dan juga membuatnya khawatir.

----------

Beberapa waktu kemudian mereka menerima surat undangan dari sahabat mereka yaitu Mira dan Bobby yang akan melangsungkan pertunangan. Tentu saja hal itu di sambut bahagia oleh Amanda dan Andrian. Mereka berdua di undang secara khusus menjadi pendamping keduanya.

Setelah pertunangan selesai dilanjutkan dengan pesta pernikahan kedua teman dan sahabat Andrian dan Amanda, setelah menikah Mira dan Bobby akan pergi langsung terbang ke Australia, karena Bobby mendapat pekerjaan di sana. Pernikahan digelar dengan sangat meriah, membuat Andrian dan Amanda sedikit iri.Tapi tetap merasa berbahagia untuk mereka berdua.

Beberapa hari kemudian mereka pun pergi ke Australia, Andrian dan Amanda mengantar mereka ke bandara.

"Mira kamu kasih kabar ke aku terus ya ?" pinta Amanda kepada Mira yang menggendong Anisa yang kini sudah berusia 6 bulan.

"Tentu saja Amanda, kita tetap saling bertukar kabar !" jawab Mira tersenyum dan memberikan Anisa kembali kepada Amanda.

"Bro, Elu jaga dia ya !" ujar Bobby kepada Andrian sambil melirik kepada Amanda dan Anisa.

"Beres bro, elu juga kasih kabar ke kita !" Andrian menepuk pundak Bobby dan dia mengangguk.

Akhirnya keduanya pergi, Amanda meneteskan air matanya setelah Mira pergi. Andrian merangkul pundak istrinya seakan mengerti perasaannya. Amanda membalas pelukan Andrian. Dan ketiganya pun pulang.

--------------

Beberapa waktu kemudian Andrian kembali mendapat tugas ke luar kota, sebenarnya hal ini biasa dilakukan tapi entah kenapa kali ini Amanda merasa agak sedikit berbeda, dia seakan ingin agar Andrian tidak ingin pergi.

"Kamu kenapa ?" tanya Andrian heran, Amanda seperti melamun. Amanda terkejut.

"Engga kok mas, kenapa sih pergi lagi ? kan bisa di lakukan oleh orang lain ?" ujar Amanda sedikit kesal karena baru sebulan Andrian di rumah sudah pergi lagi.

"Maaf aku sayang, memang sih ada orang yang di tugaskan tapi pekerjaan kali ini cukup penting jadi aku yang mengantikannya !" jawabnya menerangkan kepada Amanda hanya terdiam saja.

"Aku janji, setelah ini kita pergi bertiga liburan kemana pun kamu suka ? oke !" Andrian memeluk Amanda untuk menenangkannya, Amanda membalas memeluknya erat Andrian.

Keesokan harinya mereka makan pagi bersama dan sedikit bercanda sebelum akhirnya Andrian pergi dia sempat menggendong dan mencium putri cantiknya.

"Prang .. !" Amanda terkejut ketika gelas yang sedang di cucinya pecah.

"Aduh, nyonya hati-hati !" seru bi Ratmi pembantunya.

"Bi, kenapa gelas ini tiba-tiba pecah ya ?" Amanda terdiam, bi Ratmi terdiam.

"Sudahlah non jangan berpikir macam-macam ! biar saya yang mencuci nyonya istirahat saja !" jawab Bi Ratmi dan Amanda mengangguk.

Amanda kemudian menelpon Andrian dan di jawab bahwa besok lusa akan pulang, dia sedikit tenang. Malamnya entah kenapa Anisa menangis terus menerus tidak tahu kenapa, Amanda dan Bi Ratmi berusaha menenangkannya, tapi untunglah akhirnya Anisa bisa tidur dengan nyenyak kemudian.

Keesokan harinya Amanda bangun dan seperti biasa melakukan aktivitas seperti biasa, tak lama telpon rumah berbunyi ia pun mengangkatnya.

"Hallo, selamat pagi ... iya betul ... apa !! kecelakaan ... dimana ?" Amanda terkejut bukan main ketika mendengar Andrian mengalami kecelakaan mobil, sopirnya meninggal sementara Andrian kritis kena benturan di kepala.

"Non kenapa ?" Bi Ratmi terkejut melihat majikannya terduduk lemas.

"Bi ... Andrian mengalami ... kecelakaan !" jawab Amanda bergetar.

"Ya tuhan Non ... !" teriak bi Ratmi, tanpa sadar Amanda kemudian menangis, bi Ratmi memeluk majikannya, tak lama terdengar Anisa menangis. Bi Ratmi melepas pelukannya dan menuju kamar Anisa.

"Sabar ya non ! mudah-mudahan tuan masih bisa selamat !" bi Ratmi datang mendekati Amanda dan memberikan Anisa, Amanda pun memeluknya sambil menangis, sementara Bi Ratmi mengambil air putih untuk Amanda.

Ternyata berita itu sampai juga ke telinga keluarga Andrian dan itu sangat mengejutkan mereka semua, kedua orang tua Andrian memutuskan untuk memindahkan putra mereka ke Jakarta untuk perawatan lebih baik lagi, sementara keadaan Andrian sendiri sedang koma.

Bersambung ...