Lagu yang diputar bersenandung didalam mobil yang sedang melaju itu. Hiruk-pikuk kota tampak di sisi kiri dan kanan yang dapat dipandang lewat kaca mobil. Dixie duduk bersedekap disebelah Edith sambil menggigit bagian dalam bibirnya. Rasanya tiada hari tanpa rasa kesal menghampirinya dan semua itu selalu bersumber dari satu orang, Edith.
"By the way, bukankah Kyle sebaiknya ikut?"tanya Dixie mengusir suasana sunyi yang menambah rasa kesalnya, bisa-bisa kepalanya mengeluarkan kepulan asap.
"Two fingered old man-like typing huh?" tanya Edith mengejutkan Dixie yang sedari tadi fokus mengetik sesuatu dilaptop miliknya dengan kedua jari telunjuk.
Mengapa Dixie terkejut? Jelas, Edith kembali masuk keapartemennya dengan melompati balkon dan sialnya ia mengenakan pakaian serba minim saat ini. Hal ini sama sekali merugikannya dan menguntungkan mata Edith sialan.
"Apa aku perlu memasang pembatas antara balkonmu dan balkon apartemenku agar kau tak mengulangi ini lagi Ed?"
"I texted you but u didn't even read it"tutur Edith menjelaskan alasan mengapa ia sampai kembali melompati balkon untuk mencapai apartemen Dixie.
Dixie meraih ponselnya dan ternyata betul Edith mengirimi pesan. Oke, mungkin ia salah karena terlalu fokus dengan laptopnya, tetapi perlakuan Edith tetap tak bisa dibenarkan. Geezz, dasar.
"C'mon, get up. Hari ini kita akan kerumah Dawn"
Ya, mereka berniat segera memberitahu perihal Brown pada Dionne dan Dawn. Ini bukan sesuatu yang bisa diundur-undur. Edith juga bilang ini tidak bisa disampaikan lewat telepon, maka itu mereka memilih langsung mendatangi Dawn dan Dionne setelah mengabari dua orang itu.
"Tak ikut pun, Kyle bisa tahu semuanya nanti" jawab Edith
"Benarkah dia sehebat itu? Dia keren apalagi wajah dengan pahatan sempurna itu"ungkap Dixie
"Dasar wanita" gumam Edith
Dixie melirik Edith sekilas lalu mengedikkan bahunya.
"Ed, aku lihat dimedia sosial ada restoran korea yang baru dibuka disini"ucap Dixie memberi sinyal
"Mau makan dulu sebelum kerumah Dawn?" tanya Ed
"Uh-uh"jawab Dixie
***
"Kau sesuka itu dengan makanan pedas?" tanya Edith.
Dixie mengangguk. Wanita itu memesan jjamppong,sundubu jjigae, dan nakji bokkeum sedangkan Edith memilih soellongtang.
Tadi, saat makanan baru saja tersaji, Edith sempat heran dengan porsi yang dipesan khusus Dixie. Lihatlah, sekarang wanita itu bahkan makan dengan lahap dan sudah menghabiskan dua menu hanya menyisakan nakjo bokkeum yang sekarang sedang sibuk Dixie habiskan.
Dalam hati Edith mengucapkan satu kata dalam bahasa korea yang ia ketahui, Daebak.
***
"Terima kasih" ucap Edith setelah selesai membayar makannya juga Dixie.
Dua orang yang lebih dahulu keluar dari restoran menarik perhatian lelaki itu. Edith menghentikan langkahnya.
"Apa aku salah lihat"? gumamnya dalam hati.
Ia menggeleng lalu kembali melangkah menghampiri Dixie yang sudah lebih dahulu masuk kemobil.
"Kau mengenal mereka?"tanya Dixie. Ia mengamati Edith dari dalam mobil tadi.
"Mungkin tidak seperti yang kupikirkan" balas Edith
Sepertinya ia salah menduga. Jelas-jelas Edith mengingat mantan istrinya itu harus tinggal selama dua tahun diluar negeri untuk memenuhi kontrak kerja. Ini masih setahun, jadi sepertinya orang direstoran tadi bukan Ariene Lauenqa. Namun, yang mengganggu pikiran Edith adalah lelaki yang bersama Ariene tadi mirip orang yang dikenalnya. Betul-betul familiar, tetapi posisi mereka membelakangi Edith jadi ia tak bisa memastikannya.
***
"Both of you need to see this, seseorang mengirimkan foto itu pada kami sehari setelah kami mencoba mendekati tempat persembunyian Mr.Brown"jelas Edith setelah menyerahkan tab miliknya.
Dawn menaikkan kedua alisnya tanda bertanya.
"Well, Dixie punya sahabat yang dibunuh seseorang bernama Mr.Brown, aku dan Dixie saling mengenal setelah memutuskan bekerja sama"jelas Edith
"Pertemuanmu dengan Dionne dan pertemuanku dengan Edith sama-sama penuh tragedi, bahkan aku sempat menodong pisau padanya saat pertama bertemu kala itu"komentar DDixie
"Aku masih belum menangkap apa hubungannya Mr.Brown denganku sampai harus mengirim fotoku pada kalian" ucap Dionne yang sedari tadi diam.
"Dasar lelet. Mudah-mudahan anakku nantinya tidak selelet dirimu"gerutu Dawn
"Is she pregnant?"Dixie yang cukup paham dengan ucapan Dawn dan perubahan tubuh Dionne langsung memekik kaget.
"Dia juga anakku,dickhead" maki Dionne
"Languange, Dion"peringat Dawn
"Sweet"imbuh Dixie singkat mengamati interaksi pasangan didepannya
"Congratulation you guys, tapi apa bisa kita melanjutkan pembicaraan awal kita?"tanya Edith sebelum semua semakin panjang.
"So, terakhir kali kau pernah cerita kalau seseorang pernah mengancam Dionne sampai kalian berakhir tidur bersama bukan?"tanya Edith melanjutkan
"Maksudmu Mr.Korsakov?"
"Jadi namanya Mr.Korsakov?" Dixie bergumam
"Ya, dia pria paruh baya yang mengancam Dionne"jawab Dawn membenarkan
"Paruh baya? Are u sure? Aku lihat kemaren dia larinya sangat gesit"
"Sudah kuperiksa, dia memang masih cukup gesit"
"Sepertinya mereka memperalat Dionne sebagai ancaman untuk menghentikan kita, kau harus lebih meningkatkan penjagaan untuknya, apalagi dia sedang hamil. Aku tau kau lebih dari mampu untuk hal itu" ujar Edith yang ditujukan pada Dawn. Tentu saja, kekayaan Dawn tidak akan terpengaruh hanya dengan menambah penjagaan untuk Dionne.
Klek
Bunyi pintu yang dibuka menghentikan pembicaraan serius empat orang dewasa itu.
"Dawn, my brother, where are u?"teriak orang yang baru datang itu.
"Oh, he did it again"keluh Dionne melihat Gano yang kembali datang dan masuk seenaknya. Kurasa dia perlu meminta persetujuan Dawn untuk mengganti kode akses pintu apartemen nanti.
"Hey, beauty. Kita berjumpa lagi. Kau lebih cantik dari dugaanku"Gano menyapa Dixie yang dibalas senyuman dari wanita itu.
Dipesta kemaren ia hanya bisa melihat wajah Dixie yang ditutupi topeng jadi sekarang ia terkagum-kagum.
Edith memutar matanya jengah melihat tingkah Gano.
"Kalian mau gabung party kecil-kecilan dirumahku akhir pekan ini?"ajak Gano
"Bisakah otakmu isinya tidak hanya bersenang-senang? Tidak ada selain party, sex and cunt "ledek Edith
"Setuju"gumam Dawn
"Whatever, Ed. Pastikan wanita cantik ini datang kerumahku ya?"ucap Gano sambil mencolek dagu Dixie
"I'll Kill You, G"
TBC
Ket:
Jjamppong= mie dengan isian kerang, udang, cumi, gurita dan lainnya, biasanya disajikan pedas
Sundubu jjigae= sup yang biasa disajikan pedas dengan tahu sutera dan sayuran di dalamnya serta kaldu daging sapi
Nakjo bokkeum= gurita tumis pedas dengan sayuran
Soellongtang= sup dengan isi jeroan dan tulang sapi.
🎰
🦋18 Juli 2020🦋