Chereads / BAYANG KENANGAN / Chapter 21 - bab 21

Chapter 21 - bab 21

Bayu Arta, umur 27 tahun, seorang penulis novel pemula, ia menyenagi apa yang ia lakukan (menulis novel) setiap hari-nya ia selalu pergi ketaman, hanya sekedar menulis sebuah cerita.

Masa lalu yang tak begitu bagus, waktu ia masih sekolah ia selalu di kucilkan teman sekelasnya.

Namun itu tak membuat ia berkecil hati, dari semua itu ia berlajar tentang arti-nya bersosialisasi.

Gemar membaca, dan menulis.

Bertemu dengan Rosa di sebuah gazebo, awalnya ia tak begitu memperdulikan sorang wanita yang ada di sebelahnya Higga...

"Hari ini hujan menyayat hati, tetesnya berbekas di hati. Memikir kehadirannya yang tak kunjung datang, kadang pikiran menjadi begitu rumit" wanita itu berpuisi kepada-nya ia tak tau apa sebab wanita itu berpuisi.

Higga ia menyadari bahwa ada yang lain dari gerak-gerik wanita itu, wanita itu terus mencuri pandangan kearah-nya, awalnya ia begitu risih dipandangi seprti itu dan untuk kedua kalinya wanita itu berpuisi.

"Katakan kepadanya, langit mendung cahaya matahari terkurung, bagai mana bisa aku berjalan dalam kegelapan, tanpa dirinya".

Namun kali ini ia sepertinya mengenali kalimat yang di ucapkan wanita itu, namun entah dimana ia pernah mendengarkanya.

Lambat laun ia dan wanita itu sudah mulai akrab dan saling bertukar cerita dalam waktu itu.

Namun ada satu yang tak ia cerita kan kepada wanita itu, tentang penyakit yang ia derita.

Awalnya ia menutupi semua itu dengan senyum, namun sepertinya wanita itu mengetahui apa yang ada didirinya hingga...

"Apakah kebohongan itu bisa menutupi nya, bukankah suatu saat akan terbongkar?". Ucap wanita itu, waktu itu ia hanya diam.

"bagai mana rosa mengetahuinya" ucapnya didalam hati.

Bayu masih saja diam. Walau di cecar beberapa pertanyaan dari Rosa.

"Aku tak memaksa kan diri mu untuk berkata jujur kepada ku, namun jika ada orang yang kau sayangi, dan kau berbohong akan keadaan mu, lalu ia mengetahui hal tentang diri mu lewat orang lain, apakah kamu bisa membayangkan bagai mana perasaan diri nya?". Lalu wanita itu berdiri dan hendak pergi dari tempat itu, namun dengan cepat ia mengengam tangan wanita itu dan mencegah wanita itu untuk pergi dari tempat itu.

"Jika orang yang aku cintai adalah diri mu, dan kau mengetahui tentang penyakit ku, apakah kamu akan masih mencintai ku?". Ucap bayu kepada wanita itu.

Itu hanya awal dari kisah kedua tokoh dalam cerita ini, peliknya kehidupan masih akan berlanjut dalam sebuah cerita yang tertulis.

Tentang mereka yang harus menjalani kehidupan bak air laut, pasang dan surut, terus mereka alami apakah kisah ke dua-nya akan berakhir bahagia atau akan berakhir menyedihkan seperti awal kisah yang lalu, kisah yang pernah mereka buat.

"Ujian (cobaan) yang pernah kita lalu, bak seorang guru. Ia mengajarkan kita betapa pentingnya menyikapi ujian (cobaan) yang akan datang (cobaan hidup), mengeluh memang sifat manusia. Jika tak mengeluh mereka tak akan ingat atas pencipta diri-nya. Sesal hanya ada di akhir cerita, dan nilai yang didapat dari ujian (cobaan) hidup akan kita ketahui saat hidup ini sudah berakhir".

"Rosa, seorang penyair dan sekaligus pemuka agama. Pernah berkata, perbaiki kapal mu karena lautan yang kau seberangi sangat lah dalam. apa maksudnya?" ucap bayu, Rosa hanya mengelengkan kepala akan ketidak tahuan nya.

Bayu hanya diam dan tak memberi tahu apa arti yang sebanrnya dalam kalimat yang ia ucapkan itu.

Ia ingin menyuruh rosa untuk berpikir dan mencari tau arti dari kalimat yang ia ucap kan itu.