Chereads / engkaukah bidadari itu / Chapter 9 - ikhlas

Chapter 9 - ikhlas

aku masih belum bisa menyelesaikan masalahku dengan aldo, tetapi dengan nasihat anna dan juga tekad dari dalam hatiku, aku mencoba mengikhlaskan semuanya...aku berserah diri kepada sang maha pencipta, aku yakin semua ini adalah karena kehendaknya, aku pun berpindah kepada kelapangan iman, aku selalu berdoa dimalam dan siang hari, lidahku tak pernah kering dari mengucapkan istghfar dan berdo'a hasbunallahu wa ni' mal wakiil( cukuplah Allah untuk kami, dan Dia adalah sebaik- baik Yang mengurusi).

saat aldo pulang, aku melayaninya dengan sepenuh hati, meski dia tidak perduli terhadapku,aku tidak marah, aku melakukannya semata- mata mengharap keridhaan Allah dan semoga Allah menggantinya dengan pahala,akubsama sekali tidak mengharapkan apapun dari suamiku.

aku terus berbuat baik kepadanya walaupun dia memperlakukanku sedemikian buruk, aku bersikap santun dan memaafkannya setiap kali dia memarahiku,aku memuliakan dia, menghormatinya dan selalu menyambutnya dengan baik, tetapi rupanya semua itu tak berarti baginya...

sore hari...aldo pulang...akupun langsung menemuinya...

" mas...aku ingin bicara..." kataku saat dia berada dikamar kami. dia tidak menjawab tetapi juga tidak menghindar.

" mas aldo...aku tidak tau apa salahku, kamu juga tidak pernah mau bicara padaku, aku merasa aku tak berarti bagimu, aku mohon maaf, sekiranya memang kau tidak menginginkan ku lagi sebaiknya lepaskan aku dengan baik- baik...bukankah semua itu pernah aku katakan saat kita menikah dulu? aku tak mau membebanimu...aku juga tidak ingin memaksakan kehendakku agar kau terus bersamaku..." aku menghela nafas dan airmataku mulai membasahi kedua pipiku.lalu aku melanjutkan kata- kataku karena aldo sama sekali tidak melakukan apapun dan tetap berdiam diri.

" saat ini untuk sementara aku akan tinggal dirumah orang tuaku...saat kau mengambil keputusan aku akan menerimanya dengan ikhlas apapun itu,..aku sudah melakukan yang terbaik,sebisaku dan semampuku...kini saat semua usaha yang kulakukan tidak berarti apapun bagimu...aku menyerah...mungkin jodoh kita hanya sampai disini, saat kita nanti tidak lagi menjadi suami istri...aku mohon tetap lah menjalin silaturahmi karena ada faris diantara kita. aku mohon maaf sekali lagi....aku pergi...assalamu' alaikum.."

aku pun pergi ke kamar faris dan menggendongnya, tak ada satu barang pun yang kubawa selain dari pakaian yang kami pakai saat itu.

saat aku keluar dari rumah kami,sudah tidak ada lagi airmata yang mengalir,hatiku benar- benar terasa ringan..aku bertekad untuk fokus membesarkan putraku...

aisyah...kamu harus kuat....demi faris...

***

"assalamu'alaikum...bu...aisyah pulang..." aku mengucapkan salam dan ibuku memelukku, beliau mendukungku dan tidak ikut campur dalam masalah ku dan aldo, ibuku yakin kami akan dapat menyelesaikannya dengan cara kami sendiri.

" ibu...untuk sementara kami akan merepotkanmu...aku mohon maaf ya bu...aku mungkin mengecewakanmu..." kataku tertunduk dihadapan ibu...kemudian ibu mengambil faris dariku.

" sudahlah aisyah...kamu adalah putri ku dan semua yang terjadi diluar batas kemampuan kita...usahamu sudah mencapai batasnya...sekarang biar Allah yang menyelesaikannya." ibuku memang seorang yang bijak...beliau tidak pernah melihat sesuatu hanya dari sisinya tetapi juga melihat dari sisi orang lain.

"terima kasih bu...." aku pun kemudian berjalan kekamarku dan berbaring ditempat tidurku aku sudah lega sekarang...saat mya kusambut hari esok bersama putraku.

aldo pov

aisyah menemuiku dan berbicara kepadaku, dia mengeluhkan sikapku, dan aku sama sekali tidak membantahnya, dia memohon maaf padaku bahwa semua usahanya untuk memperbaiki masalah kami sudah mencapai batasnya, dia sudah tidak bisa melakukan hal lain dan dia mengambil keputusan agar kita berpisah untuk sementara waktu, dia membawa putraku faris dan pulang kerumah orang tuanya.aku sendiri sebenarnya tidak tau apa yang kuinginkan...aku juga tidak tau kesalahannya, maka dari itu aku tidak bisa menjawab pertanyaannya.aku memang laki- laki yang tidak berguna...aku sangat mencintainya hingga aku takut akan melukainya dan membuatnya merasa kehilanganku saat aku tiba- tiba pergi meninggalkannya.lebih baik dia terluka sekarang, meski hatiku sakit, tetapi aku bisa melihatnya berjuang hidup tanpaku, jadi saat hari dimana aku harus pergi tiba, dia sudah terbiasa tanpaku...maafkan aku sayang...maafkan suamimu yang pengecut ini...aku tak ingin melihatmu bersedih karena aku...

aisyah...aku sangat...sangat...sangat mencintaimu...