tengah malam,baby devan menangis,aku terbangun dan menggendongnya,kuletakkan baby devan ditempat tidur kami,kemudian aku berbaring sambil menyusuinya, ternyata baby devan haus,setelah menyusu selama setengah jam dia kembali tertidur.
"hay baby,,,kamu tampan sekali sih, mama sangat menyayangimu."aku mencium pipinya,wajahnya mirip sekali dengan ku,rambutnya mirip rambut aldo,hitam dan tebal, ketika dewasa nanti,aku yakin dia akan menjadi pemuda yang sangat tampan.
"tentu saja dia tampan,pasti mirip papanya kan sayang? aldo tiba-tiba memelukku dari belakang,dia menciumi leharku,aku pun segera melepaskan diri dari aldo.
"mas,jangan seperti ini,nanti kalau adik kecilmu bangun aku tidak bertanggung jawab."aku pun berpindah dan kini aku berada dihadapan suamiku,baby devan diantara kami.kulihat aldo tersenyum dan menggodaku,dia mulai menarikku lagi hingga kini kami saling berpelukan,aldo mencium bibirku,aku membalasnya,kami pun melepaskan ciuman kami saat kami sudah mulai kehabisan nafas.
"aisyah,besok aku terapi, kamu tidak apa-apa kan kutinggal sendiri?"tanya aldo padaku,aku mengangguk,aku sanggup menjaga baby devan sekaligus menjaga nisa,nisa sangat menyukai baby devan,aku rasa aku tidak akan kuwalahan menjaga dua anak sekaligus.
"tenanglah mas, aku akan baik-baik saja,yang penting,kamu harus segera pulih,dan jangan lupa ucapan terima kasih untuk dokter indah, traktirlah dia makan siang sekedar untuk berterima kasih padanya."aldo menatapku dan memintaku mengulangi kata-kataku tentang mengajak dokter indah untuk makan siang.
"aisyah,kamu yakin membiarkanku makan berdua dengan dokter indah,?"aku pun mengangguk.
"memang apa masalahnya? hanya makan siang..."aku tersenyum pada suamiku dan dia membalas senyumanku,dia memelukku dan kami kembali tertidur.
"mas aldo, ini pakaianmu sudah kusiapkan,aku akan membawa baby devan jalan-jalan sebentar."kataku pada suamiku yang masih berada dikamar mandi,aku mendengar dia menjawabku dan akupun membawa baby devan keluar,aku bertemu kevin dan dia ingin menemaniku berjalan-jalan sekitar kompleks perumahan milik hafiz.
"aisyah,kau mau kemana,?bolehkah aku menemanimu?"tanya kevin padaku, akupun mengangguk dan melihat dibelakang kevin tidak ada siapapun.
"kamu sendirian vin?dimana hafiz dan nisa?"tanyaku pada kevin,dia memberitahuku kalau nisa masih mengantuk dan minta ditemani papanya,aku mengangguk mendengar penjelasan kevin,kami kemudian membawa baby devan berjalan-jalan,kevin menggendong devan,dia agak canggung,karena baru pertama kali menggendong bayi.saat kami kembali kerumah hafiz,aku melihat dokter indah baru saja tiba,aku tidak tahu kalau dokter indah akan menjemput aldo, aku pun menyapanya dan mengucapkan terima kasih padanya,aku kemudian meninggalkan dokter indah bersama kevin,aku masuk kedalam untuk memanggil aldo yang sudah siap berangakat.
"aisyah,aku berangkat dulu ya sayang,aku akan pulang agak terlambat karena akan melakukan yang kau suruh tadi."aldo mencium keningku dan aku mencium tangannya,kemudian aldo pergi dengan dokter indah,setelah aldo dan dokter indah pergi kevin menemuiku.
"aisyah,kau tidak khawatir suamimu terlalu dekat dengan dokter indah?maaf sebelumnya,tetapi aku melihat dokter indah melihat suamimu dengan pandangan yang berbeda.sepertinya dokter indah ada rasa dengan suamimu aisyah.maaf aisyah,ini hanya dari sudut pandangku saja."kevin memang agak sensitif terhadap pandangan orang lain,contohnya hafiz yang kini resmi berhubungan dengan anna,sebulan lagi mereka akan menikah,aku sangat bahagia untuk kedua sahabatku itu.
"kamu terlalu berlebihan vin,aku yakin suamiku tidak akan menghianatiku,setelah semua yang kami alami selama ini.jadi kamu tenang saja ya.!"kataku pada kevin,kevin pun mengangkat bahunya dan masuk kedalam karena harus bersiap untuk pergi kekantor,aku juga melihat hafiz dan nisa yang baru saja turun dati lantai dua,mereka sudah terlihat segar sehabis mandi.
"wah,,kakak nisa sudah cantik dan wangi,sekarang baby devan mandi dulu yuk sayang, agar tidak kalah ganteng dari om hafiz dan om kevin.aku membawa devan kekamar,aku memandikannya dan aku juga mandi,kemudian aku keruang makan untuk menyuapi nisa,karena kevin dan hafiz harus segera berangkat kekantor,ada meeting dengan klien dari australia hari ini,ladi hafiz dan kevin akan kembali setelah makan malam.
aldo pov
aku sudah selesai melakukan terapi,aku menyampaikan rasa terima kasihku pada dokter indah, aku juga mengajaknya makan siang seperti keinginan dari aisyah,dokter indah menyetujuinya,hanya saja dia meminta kami makan siang diapartemennya,aku pun mengiyakannya kerena aku sudah berjanji untuk makan siang dengannya, mau dimanapun yang penting aku makan siang dengannya,setelah itu aku tidak akan berhutang lagi padanya.
"aldo,ayo kita pergi keapartemenku sekarang."dokter indah menuntun tanganku tetapi aku melepaskannya,aku risih dengan perlakuannya.
"mari kita pergi,tetapi maaf,aku bisa berjalan sendiri,tidak perlu kau pegangi seperti ini."aku melepaskan tangannya dan aku berjalan dibelakangnya.dia agak canggung sekarang,kami pun akhirnya mengendarai mobil menuju apartemennya yang tidak terlalu jauh dari rumah sakit tempatnya bekerja. lima belas menit kemudian kami tiba diapartemen elit milik dokter indah,kami menaiki lift menuju lantai delapan tempat indah tinggal.
"silahkan masuk aldo,kamu duduklah sebentar,aku akan berganti baju,kamu mau minum apa?"dokter indah bertanya padaku yang sedang mengamati tempat tinggalnya.
"apa saja dokter,yang penting tidak mengandung sianida."candaku padanya,dia langsung tertawa terbaak-bahak.
"aku tidak akan memberi sianida pada orang tampan sepertimu aldo,aku hanya akan memberi obat perangsang padamu."dokter indah seperti tampak serius bicara,tapi aku menepis pikiranku,,tidak mungkin dia meracuniku,aku kan pasiennya.tak lama indah membawa dua gelas orange juice dingin,dia meletakkannya diatas meja,kemudian dia memesan makanan cepat saji menggunakan ponselnya.
"maaf ya aldo,aku tidak pernah memasak,jadi kita memesan saja ya.?"katanya sambil tersenyum,aku pun mengangguk.
"tidak masalah dokter,yang penting nanti aku yang bayar ya,karena ini adalah ungkapan rasa terima kasih aku dan istriku padamu.kamu sudah banyak membantuku,jadi istriku memintaku untuk mentraktirmu."aku berkata yang sesungguhnya.
"aldo,istrimu sangat cantik,dia tinggal dengan hafiz dan kevin,apa kamu tidak takut aisyah akan jatuh cinta pada salah satu dari mereka?"tanya indah padaku,aku tersenyum mendengar kata-katanya.
"aku percaya pada istriku indah,lagipula aku tinggal bersama mereka juga,jadi mereka tidak akan macam-macam dengan aisyah."aku membela istriku dihadapan indah.aku melihat raut wajah indah berubah,sepertinya dia sangat membenci aisyah.
"oke aldo,maafkan aku,aku hanya melihat sepertinya kevin sangat menyukai istrimu,aku terlalu berlebihan ya...silahkan diminum aldo,,sebentar lagi makanan kita datang.aku pun meminum orange juice yang dibuatkan indah tadi,setelah meminum minuman dingin itumaku merasa tenggorokanku terasa sangat panas,aku tiba-tiba menginginkan berhubungan badan dengan istriku,aku kemudian merasa curiga dan aku menatap indah yang tersenyum penuh kemenangan.
"apa yang kau berikan padaku indah?kenapa badanku terasa panas seperti ini?"aku merasa indah ingin berbuat buruk padaku.
"aldo,tahukah kamu,aku sangat mencintaimu sejak pertama kali melihatmu,aku ingin memilikimu dan istrimu yang bodoh itu memberikan kesempatan kepadaku untuk menjadikanmu milikku hari ini."indah ternyata sangat menakutkan,dia benar-benar wanita bermuka dua,saat banyak orang dia sangat baik padaku dan aisyah,tetapi ternyata dia memiliki niat terselubung.badanku semakin panas aku sangat membutuhkan pelepasan,indah memelukku dan membawaku kekamarnya,dia membuka semua pakaianku dan pakaiannya sendiri,kemudian kami melakukan hal itu,aku melakukan pada wanita licik itu,aku terperangkap dalam jebakannya,aku tak tahu harus bagaimana menghadapi aisyah istriku,aku benar-benar tidak bisa menghindari kejadian terkutuk ini,akupun segera mandi dan meninggalkan indah yang tersenyum penuh kemenangan.sebelum aku pergi,aku mendengarnya mengancamku akan mengatakan kejadian ini pada aisyah jika aku menghindari bertemu dengannya.aku tak mendengarkan kata-katanya,aku pun segera pulang,aku bingung harus bersikap seperti apa pada istriku.
pov end
aku melihat aldo pulang dalam keadaan yang menghawatirkan,dia terlihat melamun,saat aku mencium tangannya dia tidak menciumku seperti biasanya,aku takut menduga-duga,maka aku mengira mungkin dia terlalu lelah,aku pun membuatkannya minum,dan kusuruh dia beristirahat,aku meninggalkan aldo dan devan yang tertidur setelah menyusu.aku kemudian memandikan nisa.