Chereads / Sorry, i love him / Chapter 10 - part 10

Chapter 10 - part 10

Hari ini jungkook mengajak jimin untuk makan malam. Namun sebelumnya jungkook kembali mengingatkan jimin agar tak melupakan janji makan malam mereka.

𝙁𝙧𝙤𝙢: 𝙔𝙤𝙪

𝙏𝙤: 𝙅𝙞𝙢𝙞𝙣

𝚓𝚒𝚖𝚒𝚗-𝚜𝚜𝚒

𝙁𝙧𝙤𝙢: 𝙅𝙞𝙢𝙞𝙣

𝙏𝙤: 𝙔𝙤𝙪

𝚗𝚎? 𝚊𝚍𝚊 𝚊𝚙𝚊 𝚓𝚞𝚗𝚐𝚔𝚘𝚘𝚔?

𝙁𝙧𝙤𝙢: 𝙔𝙤𝙪

𝙏𝙤: 𝙅𝙞𝙢𝙞𝙣

𝚔𝚊𝚞 𝚝𝚒𝚍𝚊𝚔 𝚕𝚞𝚙𝚊 𝚋𝚞𝚔𝚊𝚗?

𝙁𝙧𝙤𝙢: 𝙅𝙞𝙢𝙞𝙣

𝙏𝙤: 𝙔𝙤𝙪

𝚑𝚞𝚖?

𝙁𝙧𝙤𝙢: 𝙔𝙤𝙪

𝙏𝙤: 𝙅𝙞𝙢𝙞𝙣

𝚔𝚊𝚞 𝚕𝚞𝚙𝚊?

𝚖𝚊𝚕𝚊𝚖 𝚒𝚗𝚒 𝚔𝚒𝚝𝚊 𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚖𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚖𝚊𝚕𝚊𝚖 𝚋𝚎𝚛𝚜𝚊𝚖𝚊.

𝙁𝙧𝙤𝙢: 𝙅𝙞𝙢𝙞𝙣

𝙏𝙤: 𝙔𝙤𝙪

𝙰𝚑... 𝚋𝚎𝚗𝚊𝚛!

𝚖𝚊𝚊𝚏 𝚊𝚔𝚞 𝚕𝚞𝚙𝚊.😅

𝙁𝙧𝙤𝙢: 𝙔𝙤𝙪

𝙏𝙤: 𝙅𝙞𝙢𝙞𝙣

𝚢𝚊 𝚝𝚒𝚍𝚊𝚔 𝚊𝚙𝚊-𝚊𝚙𝚊.

𝚔𝚊𝚞 𝚝𝚒𝚍𝚊𝚔 𝚊𝚍𝚊 𝚓𝚊𝚗𝚓𝚒 𝚕𝚊𝚒𝚗 𝚋𝚞𝚔𝚊𝚗?!

𝙁𝙧𝙤𝙢: 𝙅𝙞𝙢𝙞𝙣

𝙏𝙤: 𝙔𝙤𝙪

𝚃𝚒𝚍𝚊𝚔, 𝚝𝚒𝚍𝚊𝚔 𝚊𝚍𝚊.

𝚊𝚔𝚞 𝚑𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚍𝚒 𝚛𝚞𝚖𝚊𝚑 𝚜𝚊𝚓𝚊.

𝙁𝙧𝙤𝙢: 𝙔𝙤𝙪

𝙏𝙤: 𝙅𝙞𝙢𝙞𝙣

𝙱𝚊𝚒𝚔𝚕𝚊𝚑 𝚗𝚊𝚗𝚝𝚒 𝚙𝚞𝚔𝚞𝚕 7 𝚊𝚔𝚞 𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚖𝚎𝚗𝚓𝚎𝚖𝚙𝚞𝚝𝚖𝚞.

𝙁𝙧𝙤𝙢: 𝙅𝙞𝙢𝙞𝙣

𝙏𝙤: 𝙔𝙤𝙪

𝚗𝚎, 𝚋𝚊𝚒𝚔𝚕𝚊𝚑 𝚊𝚔𝚞 𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚖𝚎𝚗𝚞𝚗𝚐𝚐𝚞𝚖𝚞.

𝙁𝙧𝙤𝙢: 𝙔𝙤𝙪

𝙏𝙤: 𝙅𝙞𝙢𝙞𝙣

𝙱𝚊𝚒𝚔𝚕𝚊𝚑, 𝚜𝚊𝚖𝚙𝚊𝚒 𝚋𝚎𝚛𝚝𝚎𝚖𝚞 𝚖𝚊𝚕𝚊𝚖 𝚗𝚊𝚗𝚝𝚒.

𝙁𝙧𝙤𝙢: 𝙅𝙞𝙢𝙞𝙣

𝙏𝙤: 𝙔𝙤𝙪

𝙽𝚎, 𝚓𝚞𝚗𝚐𝚔𝚘𝚘𝚔.

Terlihat jungkook tersenyum puas melihat pesan itu. "Aku harus segera bersiap." Jungkook pun bersiap meski waktu masih lama namun, jungkook sangat bersemangat untuk segera bertemu pujaan hatinya. Tolong ingatkan jungkook bahwa pria yang akan ia temui sudah bersuami.

•••

Saat ini jimin masih bermalas-malasan di atas ranjangnya. Entah apa yang akan dia lakukan sebelum jungkook menjemputnya untuk mengisi waktu kosongnya saat ini.

Jimin pun meraih ponselnya menatap wallpaper nya yang ada pada layarnya yang menampilkan gambar dirinya yang dan suami tercintanya taehyung yang sedang memakai setelan jas berwarna hitam yang ia kenakan saat hari pernikahan mereka.

"Aku sangat merindukanmu hyung sudah 5 hari kau pergi. Aku sudah sangat merindukanmu." Keluh nya sambil mencebikkan bibirnya.

Jimin pun membuka aplikasi pesan dan mulai mengetikkan pesan untuk suaminya. Ia pun berharap taehyung membalas pesannya.

𝙁𝙧𝙤𝙢: 𝙔𝙤𝙪

𝙏𝙤: 𝙈𝙮 𝘿𝙖𝙙𝙙𝙮 😘

𝙷𝚢𝚞𝚞𝚞𝚞𝚞𝚞𝚞𝚞𝚞𝚞𝚞𝚞𝚗𝚐!!!!

𝙁𝙧𝙤𝙢: 𝙈𝙮 𝘿𝙖𝙙𝙙𝙮 😘

𝙏𝙤: 𝙔𝙤𝙪

𝚗𝚎?

𝙁𝙧𝙤𝙢: 𝙔𝙤𝙪

𝙏𝙤: 𝙈𝙮 𝘿𝙖𝙙𝙙𝙮 😘

𝚒𝚜𝚑𝚑𝚑!😤

𝙁𝙧𝙤𝙢: 𝙈𝙮 𝘿𝙖𝙙𝙙𝙮 😘

𝙏𝙤: 𝙔𝙤𝙪

🤣🤣🤣🤣🤣

𝙁𝙧𝙤𝙢: 𝙔𝙤𝙪

𝙏𝙤: 𝙈𝙮 𝘿𝙖𝙙𝙙𝙮 😘

𝚃𝚊𝚎𝚝𝚊𝚎 𝚓𝚊𝚑𝚊𝚝 𝚒𝚑..

𝙁𝙧𝙤𝙢: 𝙈𝙮 𝘿𝙖𝙙𝙙𝙮 😘

𝙏𝙤: 𝙔𝙤𝙪

𝙾𝚔..𝚘𝚔.. 𝚠𝚑𝚊𝚝'𝚜 𝚠𝚛𝚘𝚗𝚐 𝚋𝚊𝚋𝚢?

𝙁𝙧𝙤𝙢: 𝙔𝙤𝙪

𝙏𝙤: 𝙈𝙮 𝘿𝙖𝙙𝙙𝙮 😘

𝙺𝚊𝚙𝚊𝚗 𝚙𝚞𝚕𝚊𝚗𝚐? 𝚋𝚊𝚋𝚢 𝚜𝚞𝚍𝚊𝚑 𝚛𝚒𝚗𝚍𝚞 𝙳𝚊𝚍𝚍𝚢.

𝙁𝙧𝙤𝙢: 𝙈𝙮 𝘿𝙖𝙙𝙙𝙮 😘

𝙏𝙤: 𝙔𝙤𝙪

*𝚜𝚎𝚗𝚍 𝚙𝚒𝚌𝚝𝚞𝚛𝚎*

𝙁𝙧𝙤𝙢: 𝙔𝙤𝙪

𝙏𝙤: 𝙈𝙮 𝘿𝙖𝙙𝙙𝙮 😘

𝙰𝚠! 𝙳𝚊𝚍𝚍𝚢 𝚜𝚘 𝚑𝚊𝚗𝚍𝚜𝚘𝚖𝚎!!

𝙁𝙧𝙤𝙢: 𝙈𝙮 𝘿𝙖𝙙𝙙𝙮 😘

𝙏𝙤: 𝙔𝙤𝙪

𝙳𝚊𝚍𝚍𝚢 𝚊𝚕𝚠𝚊𝚢𝚜 𝚑𝚊𝚗𝚍𝚜𝚘𝚖𝚎 𝚋𝚊𝚋𝚢.

𝙱𝚊𝚐𝚊𝚒𝚖𝚊𝚗𝚊 𝚔𝚊𝚋𝚊𝚛𝚖𝚞 𝚜𝚊𝚢𝚊𝚗𝚐?

𝙁𝙧𝙤𝙢: 𝙔𝙤𝙪

𝙏𝙤: 𝙈𝙮 𝘿𝙖𝙙𝙙𝙮 😘

*𝚜𝚎𝚗𝚍 𝚙𝚒𝚌𝚝𝚞𝚛𝚎*

𝙁𝙧𝙤𝙢: 𝙈𝙮 𝘿𝙖𝙙𝙙𝙮 😘

𝙏𝙤: 𝙔𝙤𝙪

𝚆𝚘𝚊𝚑.... 𝚖𝚢 𝚋𝚊𝚋𝚢!

𝚈𝚘𝚞'𝚛𝚎 𝚛𝚎𝚊𝚕𝚕𝚢 𝚋𝚎𝚊𝚞𝚝𝚢𝚏𝚞𝚕

𝙁𝙧𝙤𝙢: 𝙔𝙤𝙪

𝙏𝙤: 𝙈𝙮 𝘿𝙖𝙙𝙙𝙮

𝙰𝚑... 𝙳𝚊𝚍𝚍𝚢 𝚔𝚊𝚞 𝚖𝚎𝚖𝚋𝚞𝚊𝚝𝚔𝚞 𝚖𝚊𝚕𝚞.

𝙁𝙧𝙤𝙢: 𝙈𝙮 𝘿𝙖𝙙𝙙𝙮 😘

𝙏𝙤: 𝙔𝙤𝙪

𝙰𝚔𝚞 𝚓𝚊𝚍𝚒 𝚒𝚗𝚐𝚒𝚗 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚐𝚒𝚐𝚒𝚝 𝚋𝚒𝚋𝚒𝚛𝚖𝚞 𝚒𝚝𝚞 𝚜𝚊𝚢𝚊𝚗𝚐.

𝙁𝙧𝙤𝙢: 𝙔𝙤𝙪

𝙏𝙤: 𝙈𝙮 𝘿𝙖𝙙𝙙𝙮 😘

𝙼𝚊𝚔𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚌𝚎𝚙𝚊𝚝 𝚙𝚞𝚕𝚊𝚗𝚐 𝚜𝚊𝚢𝚊𝚗𝚐

𝚋𝚊𝚒𝚔𝚕𝚊𝚑 𝙳𝚊𝚍𝚍𝚢, 𝚊𝚔𝚞 𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚙𝚎𝚛𝚐𝚒 𝚜𝚎𝚋𝚎𝚗𝚝𝚊𝚛 𝚕𝚊𝚐𝚒.

𝙁𝙧𝙤𝙢: 𝙈𝙮 𝘿𝙖𝙙𝙙𝙮 😘

𝙏𝙤: 𝙔𝙤𝙪

𝙺𝚎𝚖𝚊𝚗𝚊 𝚋𝚊𝚋𝚢?

𝙁𝙧𝙤𝙢: 𝙔𝙤𝙪

𝙏𝙤: 𝙈𝙮 𝘿𝙖𝙙𝙙𝙮 😘

𝙰𝚔𝚞 𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚙𝚎𝚛𝚐𝚒 𝚖𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚖𝚊𝚕𝚊𝚖 𝙳𝚊𝚍𝚍𝚢

𝙁𝙧𝙤𝙢: 𝙈𝙮 𝘿𝙖𝙙𝙙𝙮 😘

𝙏𝙤: 𝙔𝙤𝙪

𝙳𝚎𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚜𝚒𝚊𝚙𝚊 𝚋𝚊𝚋𝚢?

𝚓𝚊𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚗𝚊𝚔𝚊𝚕 𝚎𝚘𝚑..

𝙁𝙧𝙤𝙢: 𝙔𝙤𝙪

𝙏𝙤: 𝙈𝙮 𝘿𝙖𝙙𝙙𝙮 😘

𝚃𝚒𝚍𝚊𝚔 𝙳𝚊𝚍𝚍𝚢, 𝚊𝚔𝚞 𝚑𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚖𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚖𝚊𝚕𝚊𝚖 𝚋𝚎𝚛𝚜𝚊𝚖𝚊 𝚝𝚎𝚖𝚊𝚗.

𝙁𝙧𝙤𝙢: 𝙈𝙮 𝘿𝙖𝙙𝙙𝙮 😘

𝙏𝙤: 𝙔𝙤𝙪

𝙱𝚊𝚒𝚔𝚕𝚊𝚑, 𝚙𝚞𝚕𝚊𝚗𝚐𝚗𝚢𝚊 𝚓𝚊𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚜𝚊𝚖𝚙𝚊𝚒 𝚕𝚊𝚛𝚞𝚝 𝚖𝚊𝚕𝚊𝚖 𝚜𝚊𝚢𝚊𝚗𝚐.

𝙁𝙧𝙤𝙢: 𝙔𝙤𝙪

𝙏𝙤: 𝙈𝙮 𝘿𝙖𝙙𝙙𝙮 😘

𝙾𝚔𝚎 𝙳𝚊𝚍𝚍𝚢

𝙁𝙧𝙤𝙢: 𝙈𝙮 𝘿𝙖𝙙𝙙𝙮 😘

𝙏𝙤: 𝙔𝙤𝙪

𝙱𝚊𝚒𝚔𝚕𝚊𝚑 𝚔𝚊𝚕𝚊𝚞 𝚋𝚎𝚐𝚒𝚝𝚞.

𝚜𝚎𝚕𝚊𝚖𝚊𝚝 𝚖𝚊𝚕𝚊𝚖 𝚋𝚊𝚋𝚢

𝙁𝙧𝙤𝙢: 𝙈𝙮 𝘿𝙖𝙙𝙙𝙮 😘

𝙏𝙤: 𝙔𝙤𝙪

𝚜𝚎𝚕𝚊𝚖𝚊𝚝 𝚖𝚊𝚕𝚊𝚖 𝚓𝚞𝚐𝚊 𝚃𝚊𝚎𝚝𝚊𝚎 𝚑𝚢𝚞𝚗𝚐

"Wah, taetae sangat tampan eoh.." Jimin terus memandang kagum pada foto yang di kirimkan oleh taehyung.

"Aku jadi tambah merindukannya karena melihat fotonya yang terbaru.. Argghh.. Kenapa lama sekali sih hyung, ugh!" Jimin kesal sendiri karena rasa rindunya yang belum terlampiaskan.

Pukul 06.56pm jimin sudah siap beberapa menit lagi jungkook akan datang menjemputnya. Jimin pun menghabiskan waktu untuk bersantai di ruang tamu sambil memainkan game di ponselnya.

𝙏𝙤𝙣𝙜 𝙩𝙤𝙣𝙜 𝙩𝙞𝙣𝙜 𝙩𝙤𝙣𝙜

Jimin yang asik memainkan gamenya pun menoleh ke arah pintu utama kemudian melirik ke arah jam dinding di atas televisi ternyata jam itu sudah menunjukkan pukul 07.02pm. Jimin pun meraih tas tangannya dan memasukkan ponselnya. Ia pun segera memakai sepatu pantofel nya berwarna hitam.

𝘾𝙚𝙠𝙡𝙚𝙠

"Malam jimin!" Ucap jungkook yang baru datang dengan senyum lebarnya.

"Selamat malam jungkook!" Jimin pun ikut tersenyum.

"Pergi sekarang?"

"Tentu!"

Jungkook pun menarik lembut tangan jimin dan menautkan jemari panjangnya dengan jemari mungil milik jimin. Namun jimin terlihat sangat tak nyaman dengan apa yang di lakukan jungkook padanya.

"Kook, maaf tolong lepaskan tanganmu. aku tak nyaman."

"O-oh ne.." Jungkook pun tersenyum dan melepaskan tangannya. Sebenarnya dalam hati jungkook merasa kesal karena penolakan dari pemuda mungil itu.

Mereka pun akhirnya masuk ke mobil milik jungkook yang terparkir di halaman rumah jimin. Jungkook pun menjalankan mobilnya keluar dari halaman rumah dan segera pergi ke tempat tujuan mereka.

•••

Setelah 15 menit berlalu jimin dan jungkook pun sampai. Keduanya pun turun pada bangunan tinggi sebuah hotel. Jimin pun terkejut melihat bangunan itu karena bukankah tujuan mereka untuk makan malam? Kenapa?.

"Em.. Kook, kenapa kita ada di sini?" Tanya nya pada jungkook sambil mengedarkan pandangannya.

"Kita akan makan di restoran yang ada di hotel ini. Ayo.. Aku akan menunjukkan beberapa makanan enak dan lezat aku yakin kau pasti menyukainya."

"B-baiklah." Jimin terlihat gugup entah alasan apa yang membuatnya seperti itu. Ia merasa tak nyaman saat ini. Anggap saja jimin berlebihan namun entah mengapa perasaannya tak enak saat ini.

Kini jungkook dan jimin sudah berada di dalam restoran itu dan sudah berada di salah satu ruangan VIP room yang biasanya di khususkan untuk tempat pertemuan sudah di pesan oleh jungkook beserta beberapa hidangan terbaik di restoran itu yang sudah juga di pesan. Hidangan kini sudah tersedia di meja.

"Em.. J-jungkook-ah! Bisa kah kita mencari tempat lain?"

"Kenapa hum? Tenang saja jimin, tempat ini milik hyung ku. Jadi santai saja ne. Sekarang nikmatilah hidangannya." Ucap jungkook sambil mengusap punggung tangan jimin.

Mereka pun menikmati hidangan mereka dengan sesekali memberikan pendapat mereka tentang hidangan itu.

"Bagaimana kau suka hidangan tadi?"

"Um, hidangannya sangat lezat, terima kasih. Em.. Kook, aku ke toilet sebentar." Jimin pun ke toilet yang ada di ruangan itu. Setelah berada di toilet jimin hanya membasuh tangannya dan merapikan helaian rambutnya yang berada di depan wajahnya di depan cermin.

"Sepertinya sudah waktunya aku memotong rambutku." Monolog jimin.

𝙏𝙞𝙣𝙜

Sebuah pesan masuk ke ponselnya. Ternyata pesan itu dari salah satu karyawannya di butik.

𝙁𝙧𝙤𝙢: 𝙋𝙖𝙧𝙠 𝘽𝙤𝙜𝙪𝙢

𝙏𝙤: 𝙔𝙤𝙪

𝚜𝚎𝚕𝚊𝚖𝚊𝚝 𝚖𝚊𝚕𝚊𝚖 𝚝𝚞𝚊𝚗 𝙺𝚒𝚖

𝚖𝚊𝚊𝚏 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚐𝚊𝚗𝚐𝚐𝚞 𝚍𝚒 𝚓𝚊𝚖 𝚒𝚜𝚝𝚒𝚛𝚊𝚑𝚊𝚝 𝚊𝚗𝚍𝚊.

𝙁𝙧𝙤𝙢: 𝙔𝙤𝙪

𝙏𝙤: 𝙋𝙖𝙧𝙠 𝙗𝙤𝙜𝙪𝙢

𝙰𝚍𝚊 𝚊𝚙𝚊 𝚋𝚘?

𝙁𝙧𝙤𝙢: 𝙋𝙖𝙧𝙠 𝘽𝙤𝙜𝙪𝙢

𝙏𝙤: 𝙔𝙤𝙪

𝙱𝚎𝚐𝚒𝚗𝚒 𝚝𝚞𝚊𝚗, 𝚃𝚞𝚊𝚗 𝙸𝚖 𝚝𝚊𝚍𝚒 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚑𝚞𝚋𝚞𝚗𝚐𝚒 𝚋𝚞𝚝𝚒𝚔 𝚋𝚊𝚑𝚠𝚊 𝚋𝚎𝚜𝚘𝚔 𝚋𝚎𝚕𝚒𝚊𝚞 𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚊𝚖𝚋𝚒𝚕 𝚙𝚎𝚜𝚊𝚗𝚊𝚗𝚗𝚢𝚊 𝚝𝚞𝚊𝚗.

𝙁𝙧𝙤𝙢: 𝙔𝙤𝙪

𝙏𝙤: 𝙋𝙖𝙧𝙠 𝙗𝙤𝙜𝙪𝙢

𝚈𝚊 𝚋𝚊𝚒𝚔𝚕𝚊𝚑, 𝙱𝚎𝚜𝚘𝚔 𝚙𝚊𝚐𝚒 𝚊𝚔𝚞 𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚜𝚒𝚊𝚙𝚔𝚊𝚗 𝚜𝚎𝚖𝚞𝚊.

𝚊𝚍𝚊 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚕𝚊𝚒𝚗?

𝙁𝙧𝙤𝙢: 𝙋𝙖𝙧𝙠 𝘽𝙤𝙜𝙪𝙢

𝙏𝙤: 𝙔𝙤𝙪

𝚃𝚒𝚍𝚊𝚔 𝚊𝚍𝚊 𝚝𝚞𝚊𝚗.

𝚋𝚊𝚒𝚔𝚕𝚊𝚑 𝚝𝚞𝚊𝚗 𝙺𝚒𝚖 𝚑𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚒𝚝𝚞 𝚜𝚊𝚓𝚊.

𝚖𝚊𝚊𝚏 𝚓𝚒𝚔𝚊 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚐𝚊𝚗𝚐𝚐𝚞 𝚊𝚗𝚍𝚊

𝚜𝚎𝚕𝚊𝚖𝚊𝚝 𝚖𝚊𝚕𝚊𝚖

𝙁𝙧𝙤𝙢: 𝙔𝙤𝙪

𝙏𝙤: 𝙋𝙖𝙧𝙠 𝙗𝙤𝙜𝙪𝙢

𝚗𝚎 𝙱𝚘𝚐𝚞𝚖-𝚊𝚑 𝚝𝚒𝚍𝚊𝚔 𝚖𝚊𝚜𝚊𝚕𝚊𝚑

𝚜𝚎𝚕𝚊𝚖𝚊𝚝 𝚖𝚊𝚕𝚊𝚖 𝚍𝚊𝚗 𝚜𝚎𝚕𝚊𝚖𝚊𝚝 𝚋𝚎𝚛𝚒𝚜𝚝𝚒𝚛𝚊𝚑𝚊𝚝.

Setelah membalas pesan dari karyawannya, jimin kembali ke mejanya.

"Maaf lama, aku harus membalas pesan dari karyawan ku di butik dulu." Ucap jimin seraya duduk di kursinya.

"Ne, tidak apa-apa. Habiskan minuman mu dulu setelah itu kita ke tempat lain untuk menghabiskan waktu. Bagaimana?"

"Kita mau ke mana?" Ucap jimin sambil meminum jus strawberry nya.

"Kau ingin kemana? Aku akan menemanimu."

"Entahlah kook, mungkin lebih baik pulang saja. Karena besok pagi aku harus menyiapkan beberapa pesanan pelanggan yang akan di ambil."

"Baiklah. Mari ku antar." Jungkook beranjak dari tempat duduknya lebih dulu di ikuti jimin dari belakangnya saat jungkook sudah di depan pintu ruangan itu dia hanya berdiri tanpa berniat membukanya.

𝘽𝙧𝙪𝙠𝙠

Terdengar suara jatuh dari arah belakangnya. Tampak jungkook masih diam dengan wajah datarnya di hiasi seringai di bibirnya.

Jungkook membalikkan tubuhnya dengan tangan yang di lipat ke depan dadanya.

"Baiklah ini awalnya. mari kita bermain sedikit sebelum sesuatu yang besar terjadi." Jungkook mendekat pada tubuh jimin yang sudah lemas tak sadarkan diri di lantai ruangan itu.

Jungkook pun mengangkat tubuh mungil jimin menuju ke salah satu kamar hotel dengan menaiki lift. Jungkook sampai di lantai 6 di mana suit room berada. Kemudian ia memasuki salah satunya dan membaringkan tubuh jimin di atas ranjang king size itu.

"Bagaimana kalau menikmati keindahan mu sedikit saja boleh kan?" Ucapnya sambil melepas Coat nya. Kemudian jungkook dengan ponsel di tangannya mendekat ke arah jimin.

Jungkook mulai membuka coat yang di pakai jimin meninggalkan kaos berwarna abu muda. Jungkook pun mengambil kesempatan ini dengan mengambil beberapa foto yang terlihat vulgar dengan kamera ponselnya.

Entah apa yang sebenarnya di rencanakan oleh jungkook saat ini.

Kini jungkook tersenyum puas setelah mendapatkan beberapa foto itu kemudian ia pun beranjak dari ranjang dan menatap jimin dengan layar ponselnya yang menampilkan foto-foto yang ia dapatkan.

"Sangat indah. Tunggu saja kau akan menjadi milikku sebentar lagi. Dan dengan foto ini kau akan menurut padaku." Jungkook pun tersenyum puas kemudian membawa tubuhnya ke atas sofa yang ada di ruangan itu.

•••

07.12𝙖𝙢

Pagi harinya, jimin mulai mengerjapkan matanya. Mengernyit dengan mata yang terpejam merasakan rasa sakit pada kepalanya. Jimin mengedarkan pandangannya ke seluruh tempat itu

Jimin menyadari bahwa ia tak berada di kamarnya. Jimin berusaha mengingat apa yang terjadi semalam namun saat ia berusaha mengingat, kepalanya menjadi sakit.

"Ashhh.. D-dimana ini?"

"Kau sudah bangun?" Ucap jungkook yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan berpakaian sudah rapi meski dengan pakaiannya yang semalam.

"K-kita ada d-dimana?" Ucap jimin sambil memijit pelipisnya.

"Kita ada di hotel yang semalam. Kau tiba-tiba pingsan entah 𝚔𝚎𝚗𝚊𝚙𝚊 mungkin kau sedang kelelahan. Jadi, aku bawa saja kau ke kamar ini. Bagaimana sekarang apa sudah lebih baik?"

"Kepalaku masih sakit. Maaf merepotkan mu."

"Tidak apa-apa. Tunggu sebentar aku akan membelikan obat untukmu."

"T-tidak kook! Tolong antar kan aku pulang saja. Aku akan istirahat di rumah."

"Baiklah kalau begitu. Ayo bersiaplah! Aku akan menyiapkan mobilnya dulu. Nanti langsung turun ke bawah saja."

"Um.. Ne. Terima kasih."

Jungkook pun keluar dari kamar itu dan berjalan ke arah lift untuk turun ke bawah. Kini jungkook sudah berada di dalam lift sambil menyandarkan punggungnya sambil tersenyum lebar namun senyum itu menghilang di gantikan dengan seringai yang tersungging di bibir tipisnya.

"Kita lihat apa yang akan terjadi nanti. Dan ku pastikan kau akan berada di dalam pelukanku Jeon jimin."

𝙏𝘽𝘾