Chereads / Sorry, i love him / Chapter 4 - part 4

Chapter 4 - part 4

WARNING ๐Ÿ”ž๐Ÿ’ฆ

Pukul 6 malam jimin sudah berada di rumah. Sudah 15 menit yang lalu ia pulang dari butiknya. Kini jimin sudah memakai pakaian santainya, kaos hitam singlet dari kain satin dan hot pants jeans yang menutupi sebatas pantat sintalnya.

"Ah.. Akhirnya bisa bersantai juga." Kini jimin sedang berada di atas sofa menyandarkan punggungnya ke sandaran sofa itu. Namun saat-saat santainya terhenti saat sebuah pesan masuk ke ponselnya.

๐™๐™ง๐™ค๐™ข; ๐˜ฟ๐™–๐™™๐™™๐™ฎ๐Ÿ˜˜

18.20๐™ฅ๐™ข

๐™บ๐š’๐š๐š๐šข, ๐š”๐šŠ๐šž ๐š๐šŠ๐š” ๐š•๐šž๐š™๐šŠ ๐š‘๐šž๐š”๐šž๐š–๐šŠ๐š— ๐š–๐šž ๐š‹๐šž๐š”๐šŠ๐š—?!

๐š‚๐šŽ๐š‹๐šŽ๐š—๐š๐šŠ๐š› ๐š•๐šŠ๐š๐š’ ๐šŠ๐š”๐šž ๐š™๐šž๐š•๐šŠ๐š—๐š.

๐™บ๐šŠ๐šž ๐š™๐šŠ๐šœ๐š๐š’ ๐š๐šŠ๐šž ๐šŠ๐š™๐šŠ ๐šข๐šŠ๐š—๐š ๐š‘๐šŠ๐š›๐šž๐šœ ๐š”๐šŠ๐šž ๐š•๐šŠ๐š”๐šž๐š”๐šŠ๐š— ๐š‘๐šž๐š–..

๐™ฐ๐š—๐š ๐š›๐šŽ๐š–๐šŽ๐š–๐š‹๐šŽ๐š›, ๐š ๐š’๐š๐š‘๐š˜๐šž๐š ๐š๐š˜๐šž๐šŒ๐š‘๐š’๐š—๐š ๐šŠ๐š—๐š ๐šŒ๐š˜๐š–๐š’๐š—๐š. ๐™พ๐š”!

Jimin melebarkan matanya setelah membaca pesan dari taehyung dan setelahnya Jimin segera berlari ke arah kamarnya.

Setelah sampai di kamar jimin mulai melucuti satu persatu baju yang ia kenakan sampai tak sehelai benang pun menutupi tubuh mulusnya. Kemudian jimin berjalan menuju ke arah lemari pakaiannya mengambil sebuah kotak berwarna hitam dan membawanya ke arah ranjang.

Kini jimin sudah berada di atas ranjang. Jimin pun membuka kotak itu danย  mengambil salah satu vibrator dan sebotol lube dengan rasa gugup yang melanda antara iya dan tidak.

"Aish.. Haruskah?" Saat jimin bingung dan gugup, ponselnya pun berbunyi jimin pun mengambil ponselnya dan melihat nama pada layar ponselnya membuatnya menahan nafasnya dan membelalakkan matanya dan ia pun segera menerima panggilan itu.

"Y-yobo...

"Sayang, kau sudah siap?"

"A-aku em..."

"Kenapa hum? Butuh bantuan sayang?"

"Em.. T-tidak perlu. A-aku..

"Sekarang duduklah di atas ranjang." Jimin pun menuruti perintah suaminya. Segera ia duduk di atas ranjangnya dan meletakkan ponselnya di samping tubuhnya dengan loudspeaker menyala.

"Sekarang buka kakimu. โ€”jimin pun membuka lebar kakinya membuat miliknya yang mungil dan lubang pinknya terpampang jelasโ€” sentuh penismu dan juga lubangmu buat kau merasakan sensasinya."

"A-aku malu t-tae.."

"Lakukan atau ku tambah hukumanmu hum.."

"Tidak! Jangan.."

"Sekarang lakukan apa yang ku katakan."

Jimin pun mulai menyentuh penis mungilnya mulai mengusap usapnya dan sesekali memain kan bola kembarnya. Kemudian tangan satunya pun mulai mengusap lubangnya lembut membuat jimin merasakan sensasi yang nikmat seperti ada sengatan-sengatan yang mulai menggelitik di bawah sana.

"Eunghh.. Ahhh..." Desahan pun keluar dari bibir plumnya.

"Sayang, kau sudah mulai menikmatinya?"

"Y-yahh.. Ahhh..t-taehhh.."

"Sekarang ambil pelumas dan vibratornya sayang.. Sudah tau apa yang dilakukan setelahnya bukan?!"

"Ahhh.. Y-yahh.. Emhh.." Jimin pun mengambil lube dan vibrator itu. Jimin memberikan pelumas pada vibrator dan juga lubangnya. Kemudian ia membawa vibrator itu ke arah lubangnya. Setelah itu jimin perlahan memasukkan vibrator itu pada lubangnya. Tubuhnya menegang kala rasa sakit saat vibrator itu mulai membuka jalan masuknya dan berakhir vibrator itu pun masuk sepenuhnya meninggalkan kabel panjang yang terhubung pada remot kecil untuk tombol on/off dan mengatur tinggi rendahnya getaran pada vibrator itu.

"S-sudah masuk T-tae.."

"Tekan tombol on dan medium. 10 menit aku akan sampai. Dan ingat sayang no touching and no cuming."

"Y-ya taehh..Akhhh.. Sshh.. Emhh.." Sambungan telepon pun putus. Jimin pun melakukan apa yang di perintahkan suaminya. Tubuhnya menggelinjang merasakan sensasi yang begitu menyiksanya. Saat ia merasa penisnya mulai menegang ia kembali meraih kotak berwarna hitam itu dan mengambil sebuah cockring dan memasangnya pada penisnya dengan terpaksa karena jimin tak ingin mendapat hukuman yang lebih menyiksanya karena ia tau bagaimana taehyung saat memberikan sebuah hukuman. Jimin akui saat di ranjang ia akan gugup dan merasa kalah dari suaminya meski di saat berdebat dengan taehyung dia selalu menang dan membuat taehyung merengek merayunya. namun jika di ranjang sang suami lah yang lebih mendominasi dirinya.

"Ahhh... A-akuhh.. Takhh.. T-tahanhh.. Lagihh.. Akhhhhh.." Jimin merasakan orgasme keringnya dan itu terasa sangat menyiksa namun ia harus tetap menahannya.

Tubuh jimin sudah lemas dan basah oleh keringat akibat sensasi dari vibrator di dalam lubangnya. Dan tak berapa lama pintu kamarnya terbuka. Di sana taehyung menyunggingkan senyum smirknya saat melihat jimin sudah lemas dan berkeringat di atas ranjang king size mereka.

Taehyung pun berjalan mendekat ke arah ranjang itu dan sesaat ia sudah di depan ranjang ia meraih remot vibrator yang berada di samping tubuh jimin dan menekan tombol high seketika jimin terpekik akibat getaran yang di timbulkan dan membuat vibrator itu semakin masuk ke dalam dan menekan sweet spotnya.

"Akhhhh... " Tubuh jimin menggelinjang dan kembali mendesah.

"Ahhh... Taehhhh.. K-kauhh...ahhh..." Jimin tak bisa lagi berkata-kata akibat sensasi tekanan pada prostatnya semakin membuatnya menggila.

"Bagaimana baby.. Kau menikmatinya?" Taehyung pun melepas jasnya dan meletakkannya ke sofa yang ada di kamar itu. Kemudian dia kembali ke ranjangnya dan meraih tubuh jimin membawa tubuhnya ke belakang tubuh jimin dan menyandarkan tubuh polos istrinya yang lemas bersandar ke dadanya.

Taehyung membuka lebar kaki jimin hingga penis tegang dan lubang yang kini basah dengan kabel vibrator yang terlihat itu terpampang jelas di depan cermin besar yang kebetulan berada di depan mereka dan kegiatan mereka pun terpantul pada cermin itu.

"Sayang, lihatlah pada kaca itu kau begitu indah." Bisik taehyung tepat di samping telinga jimin. Jimin dengan tatapan sayu nya menatap pada cermin di depannya. Ia merasa malu melihat tubuh polosnya sendiri.

"A-aku malu t-taehhh.. Ahh.." Jimin memalingkan pandangannya ke samping namun tahyung menahan wajah jimin untuk tetap menatap pada cermin itu.

"Lihatlah ke cermin atau aku akan menambah hukuman mu sayang." Jimin pun menggeleng ia tak mau suaminya menambah hukumannya. Yang sekarang saja belum ke inti saja jimin sudah kelelahan.

"Kalau begitu kita mulai hukuman mu sayang." Taehyung meraih penis tegang jimin yang memerah akibat 2x orgasme keringnya. Taehyung pun mulai memgusap penis mungil itu membuat jimin memekik nikmat dan sakit secara bersamaan.

"Taehh..b-biarkanhh.. Akuhh keluarhhh.. Ahh.." Taehyung pun menggerakkan tangannya naik turu dengan cepat sampai jimin merasakan orgasmenya akan kembali datang.

"Akhhh.. Taehhh... Ahhhhhh.." Taehyung melepas cockring dan seketika cairan kental jimin pun keluar menyembur begitu banyak dan tubuh jimin pun ambruk di dada taehyung.

Taehyung mencabut vibrator yang masih tertanam di dalam lubang jimin dan terlihat lubang jimin pun basah karena cairannya. Jimin yang masih terengah mengatur nafas dengan mata tertutup merasakan sebuah benda keras dan terasa dingin mencoba memasuki lubang penisnya yang telah kembali tegang karena taehyung kembali mengocoknya.

Jimin membelalakkan matanya saat melihat apa yang di lakukan taehyung pada penisnya.

"T-tae apa yang.. Akhhhhh.. S-sakit.. Ahhh.. K-keluarkanhh ahhh..." Sebuah urethral vibrator memasuki lubang penisnya.

"Akhh.. Tae.. Hiks.. Ini sakit.. Hiks.. Hiks.."

"Ssttt.. Tenanglah kau akan menikmatinya." Taehyung merubah posisinya mengukung jimin ia pun membuka seluruh pakaiannya setelahnya membawa kaki jimin ke bahunya kemudian menghidupkan vibrator yang membuat jimin memekik nikmat dan nyeri pada penisnya. Tubuhnya bergerak gelisah merasakan sensasi yang tak bisa di jabarkan hanya dengan kata-kata.

Taehyung mulai mengocok miliknya dan saat miliknya menegang taehyung mengarahkan penis besarnya ke lubang pink jimin yang telah basah.

๐™…๐™ก๐™š๐™—

"Akhhh.. Ahhh.. T-taehh.. Ahh yahhh..." Taehyung menghentak penisnya dengan cepat ke dalam lubang hangat istrinya.

"Ahh.. Sempit sekali sayang..ahhh.. Ini sangat .. Nikmat.. Ahhh..baby..." Jimin mendongakkan kepalanya dan tangannya meremas kain sprei untuk menyalurkan rasa nikmat pada kedua lubangnya tubuhnya menegang saat merasakan klimaks yang semakin dekat.

"Akhh.. Taehh.. Inihh.. N-nikmathh.. Ahhh.. Fasterhhh.. Taehh ahhh.. Akhh.. Terlaluhh d-dalamhhh.. Ahhh..emhhh.." Jimin meracau merasakan kenikmatannya.

"Ahhh.. A-akuhhh..akuhhh..k-keluarhhh.."

"Sebentar sayang.. Ahh.. Aku juga..ahhh.."

"Akuhh tak tahanhhhh taehhh.. Ahhh..."

"Bersama.. Ahhhhhh..."

"Taehh..ahhhhhh.." Taehyung pun mencabut urethrar vibrator yang berada di dalam penis jimin dan jimin pun menyemburkan cairannya ke perut taehyung dan perutnya. taehyung yang sedang mendekap tubuh jimin mengeluarkan cairannya ke dalam lubang hangat istrinya dan jimin merasa cairan suaminya memenuhi perutnya.

Ke duanya kini terengah menikmati pelepasan mereka dan taehyung menjatuhkan tubuhnya di samping sang istri yang lemas menarik selimut untuk menutupi tubuh polos mereka.

"Tidurlah baby, aku tau kau sangat lelah."

"Em.. Aku sangat lelah hyung.."

"Berbaliknya aku akan memelukmu agar kau terasa nyaman." Jimin pun memeluk taehyung dan menenggelamkan wajahnya ke dada sang suami dan taehyung pun mengecup kening jimin yang basah karena keringat.

"Saranghae, Kim jimin."

"Nado saranghae Tae hyung." Mereka pun segera terlelap menuju alam mimpi.

๐™๐˜ฝ๐˜พ