Chereads / Pergi Menjauh Meninggalkan / Chapter 4 - 4. Arga

Chapter 4 - 4. Arga

hari minggu Aku ingin mengajak Windy pergi jalan jalan naik motor aku. Aku menelpon Windy.

( berdering )

" haiii... kenapa?? " Tanya Windy

Aku sangat gerogi untuk bicara dengannya meski hanya lewat telepon saja

" eh... aku... mau jalan jalan bareng kamu boleh gak?? mumpung hari libur nih... besok sekolah jadi gak ada waktu lagi... boleh gak yank "

" Iya boleh kok... tapi aku yang traktir yah.." kata Windy...

" Traktir??? kan kita cuma jalan jalan pake motor aku.. bukan mau belanja Windy..." kataku. Aku agak sedikit malu dengan tawaran Windy karena biasanya cowok traktir cewek tapi ini beda.

" Iya.. aku yang traktir... pokoknya ada deh... kamu bakal senang banget pokoknya " balas Windy dengan suara yang imutnya membuat aku tidak bisa menolaknya, karena kalau aku menolaknya mungkin ia akan kecewa. Aku langsung bergegas pergi ke kamar mandi dan bersiap siap menjemput Windy. Aku mengeluarkan motorku dan pergi menuju rumah Windy. Saat di motor aku sudah tidak sabar sehingga aku menerobos lampu merah tapi... untungnya gak ada polisi. Sesampainya di depan rumah Windy, aku melihat dia sudah di depan rumahnya karena menungguku.

" Windy yukk " kataku

" Iya... kamu kok cepat amat sih... rumah kamu lumayan jauh loh.." tanya Windy

" hehehe soalnya aku takut kalau kamu lama nungguin aku... tapi kamu dari tadi udah di sini nungguin aku?? " tanyaku

" oh... enggak kok.. tadi aku barusan keluar dan pamitan sama mama dan papa " kata Windy dan langsung naik ke motor aku. Kita pun langsung jalan, tapi saat di motor aku sempat kepikiran kalau tadi Windy pamitan apa sama mama dan papanya.

" Windy tadi kamu pamitan apa sama mama papa kamu?? " tanyaku tanpa bahas bahas yang lain.

" Pergi bareng kamu. oh.. pasti kamu takutkan kalau mama dan papaku tau kalau kita pacaran... iyakan?? " kata Windy. Saat Windy bertanya aku mulai gerogi lagi. " iya.. aku takut bangen Win... tolong kamu jangan kasih tau dulu yah...sama mama papa kamu sebelum aku mapan dulu.." kataku dengan cemas.

" ooooh.... tenang aja Arga aku bilang sama mama papa aku kalau kamu itu teman kelompok aku... dan aku bilang sama mama papa aku kalau kita mau ngerjain tugas kelompok " balas Windy. Aku sangat lega mendengar ucapan Windy tadi. Aku langsung menambah kecepatan aku agar Windy ketakutan dan memeluk aku dengan erat.

" Windy... pegangan yang erat !!! kita akan terbang Windy !!! " kataku sambil teriak.

" Argaaa jangan kencang kencang... aku takut " teriak Windy dengan keras dan ketawa bahagia.

Di saat ini aku merasakan kebahagiaan yang sebenarnya. Aku bahagia sudah membuat Windy bahagia. Aku sangat bersyukur sudah di cintai oleh dia yang menerimaku apa adanya. Di motor yang tua ini ku kira ia akan menolakku saat aku memanggilnya untuk jalan jalan dengan motor tua ini.

" Arga.. stopp disini tempatnya " Kata Windy dengan tiba tiba dan menunjuk ke arah gedung itu.

" Ini salon?? kita mau ke salon?? untuk apa Win?? " tanyaku heran.

" Aku mau facel sudah lama aku gak perawatan disini. Hmmm kamu ikut yah.. please... laki juga boleh kok " Ucap Windy dengan tawaran yang eneh membuat aku malu, tapi aku harus menurutinya.

" Iya deh boleh " balasku.

Windy langsung menarikku ke dalam. Saat masuk ternyata semua pelayan sudah mengenal Windy.

" Windy sudah lama gak kesini... Ini pacar kamu?? " kata salah satu pelayan di salon.

" Iya... ini pacar aku namanya Arga " balas Windy.

Aku sangat malu dan tidak menyangka ternyata Windy benar benar mencintai aku dan tidak malu mengakui kalau aku yang miskin ini adalah pacarnya. Di salon aku sungguh tidak pernah melihat barang barang ini sebelumnya karena aku tidak pernah pergi kesini.

Awalnya aku takut dengan alat yang menampel di wajahku ini. Tapi saat aku memakainya ternyata enak juga.

Windy berada di sebelahku dan menertawaiku.

" Wajahku mungkin sekarang sudah memerah saat alat tidak ada di wajahku." kataku sambil ketawa.

" heii alat itu cuma ngambil komedo kamu.. nggak ngaruh kok Arga... dan sekarang wajah kamu memerah pftt hahaha " kata Windy sambil ketawa.

Aku sangat malu saat aku ketakutan dengan alat itu. Makanya Windy ketawa.

" Aku memang pemalu Windy, tapi aku gak pernah malu soal cinta... " Kataku sambil tersenyum. Windy terdiam...

" Heii... jangan gerak gerak nanti susah facelnya..." kata pelayan salon.

Saat facel ternyata Windy menyuruh pelayan yang satu untuk fotoin kita dari tadi. Windy menyuruhnya untuk memposting foto itu ke sosial media. Aku berharap kakakku dan teman temanku tidak melihat foto itu.