Chereads / Pergi Menjauh Meninggalkan / Chapter 6 - 6. Lyinda

Chapter 6 - 6. Lyinda

Dia bukan siapa siapa tapi aku cemburu dia dimiliki orang lain. Apalagi Sahabatku sendiri.

Mungkin jika dia dimiliki oleh orang yang tidak ku kenal, mungkin aku tidak sesakit ini sekarang. Windy beruntung, memiliki Arga. Dia pantas , dia cantik dan juga baik. Apa dayaku cuma bisa mengagumi tanpa harus mmiliki.

Air mataku jatuh perlahan membasahi pipi ku. Aku hancur!! Aku rapuh, aku sakit !! Seharusnya aku tidak merasakan kepahitan ini.

" Kenapa kamu tidak hancurkan saja aku. Bunuh aku... dari pada mati perlahan seperti ini!! " kataku sambil melihat di foto itu.

Tiba-tiba Lyinda mendengar suara ketokan dari luar pintu kamar Lyinda. Tok-tok-tok

" Ya? Siapa? " tanyaku sambil menghapus air mataku dan berusaha tersenyum.

" ini mama nak... kamu kenapa nak?? Kok ibu dengar ada suara orang lagi nangis? Lyinda?Kamu kenapa nak? "

Saat ibu bertanya seperti itu aku malah semakin hancur, aku seakan akan ingin nangis lagi.

" Tidak Tidak mama jangan tau kalau aku nangis.. aku harus kuat!" Ucapku sambil menghapus air mata dan berusaha untuk tersenyum.

Aku membuka pintu dan tersenyum manis seakan akan tidak terjadi apa apa. Aku melihat mama yang melihat dan memastikan apakah mataku merah.

" Mah... Ada apa ya? " tanyaku

" Kamu nangis?? Tadi ibu dengar suara orang menangis di dalam..." tanya mamaku dengan cemas.

" Nangis?? Oh.. tadi aku lagi nonton film trus... aku terharu mah.. " kataku sambil tersenyum palsu.

Lagi lagi aku membohongi mama ku. Aku harus kuat menerima semua. Karna seharusnya ini tidak boleh terjadi. Seharusnya perasaan ini tidak harus ada. Aku tau ini sulit bagiku namun ini harus dilakukan walau sulit. Karena bagaimana pun aku bertahan, itu tidak ada gunanya dan malah aku yang semakin tertusuk dan hancur perlahan.

Aku lelah dan ingin tidur sementara.

Saat aku meletakan hp ku di meja, tiba-tiba Windy menelponku.

" Halo?? Kenapa Win? " tanyaku.

" Kamu besok sibuk gak? " tanya dia.

" enggak.. emangnya kenapa? "

" Aku mau kita ketemuan di cafe dekat sekolah.. boleh gak?? Ada yang mau aku ceritain.. " kata Windy

" cerita soal? "

" Soal aku sama Arga... pokoknya bikin baper deh... " kata Windy.

Aku ingin menolaknya karena aku pasti akan sakit saat mendengar cerita Windy. Tapi apa hak ku? Aku bukan siapa siapa.

" Yaudah... boleh boleh.." jawabku

" yeey... aku yang traktir deh " ucap Lyinda dengan suaranya yang terdengar bahagia.

" serah deh " jawabku dan langsung menutup telponnya.

Mungkin Arga bukan siapa siapa bagiku. Namun hati ini adalah milikku. Rasa ini milikku, aku yang rasain... bukan dia. -Lyinda

Bagaimana pun aku nyembunyiin perasaanku, namun itu semua tidak bisa. Hatiku sakit dengan sendirinya tanpa aku perintah. -Lyinda

nbilatora🌻