Chereads / Pergi Menjauh Meninggalkan / Chapter 5 - 5.Lyinda

Chapter 5 - 5.Lyinda

Aku memotong roti yang berbentuk kotak ini dengan selei strawberry di dalamnya dan memasukannya ke mulutku.

Aku yang sebenarnya tidak ada nafsu makan sama sekali, harus terpaksa memakan roti ini demi ibuku.

Aku kadang kadang kasihan melihat ibuku sudah kelelahan memasak, namun kadang aku tidak pernah hargai. Aku harus bangkit dengan kerumitan ini.

Jangan sampe aku tidak menghargai ibuku lagi karena rasa hampa yang aku alami sekarang yang entah kapan akan berakhir.

Terkadang aku merasa hidupku tidak ada yang menghargai sekalipun bahkan tidak ada yang menyayangiku sama sekali.

Namun saat aku melihat keluargaku ini aku seakan akan sedikit bangkit, karena aku sadar aku sudah memiliki keluargaku yang sangat menyayangiku tanpa melihat sisi burukku. Meski keluargaku tidak lengkap tapi menurutku harta paling indah adalah keluarga.

***

" Ma... masakan mama kok enak banget sih?? Belajar dari mana ma? " Tanyaku dengan bergurau.

" gak belajar sama siapa siapa kok... mama waktu itu sering liat nenek kamu masak di dapur... dan nenek kamu bilang... kalau jadi cewek itu harus wajib tau tentang dapur.." jawab mamaku dan mengambil segelas air untukku dan adikku.

" ohh... gitu ma... jadi kapan kapan Lyinda mau di ajarin masak sama mama yah? Please..." kataku dengan tersenyum lebar.

" iya iya... tapi jangan sampai gosong... awas lho... sampai gosong.. " balas ibuku dan mencubit hidungku.

" waduh mah... jangan mah... buat roti bakar aja gosong mah. " kata adikku dan tertawa.

" gak salah kan... kakak mau belajar dek... " balasku sambil tersipu malu.

Saat buat roti bakar aku melihat roti itu belum matang... padahal itu sudah lebih dari matang. Aku buat roti bakar saat mamaku pergi ke luar kota. Dan aku harus mengerjakan pekerjaan rumah sampai mama datang. Ku kira dia takkan cerita kejadian itu sama mama... eh tau taunya dia bilang.

" ok mah... Lyinda ke kamar dulu mah.. mau belajar... " kataku kemudian langsung menuju ke kamar.

***

Ku kira saat aku tertawa tadi dengan keluargaku aku akan melupakannya.

Ternyata tidak semudah itu melupakannya. -Lyinda

Aku menenangkan diri di kamar sendiri, dan mengambil hp ku dari meja belajarku. Hp ini yang sudah beberapa minggu sudah tidak pernah ku pegang lagi. Aku pikir ini akan membuatku tenang. Aku hanya scroll scroll instagram saja. Dan melihat video video ngakak.

Tiba tiba aku melihat foto ini. Selalu dan selalu saat aku ingin melihat instagram, pasti aku selalu melihat foto mereka berdua. Dan sangking bodohnya, aku mengzoom zoom foto mereka dan membiarkan hatiku sakit lagi. Aku sudah tidak sanggup lagi...

Bukankah kalau dia bahagia itu lebih baik?? Mengapa aku tidak bisa menerimanya???...

Terkadang menyukai tidak harus memiliki :) -Lyinda