"Papa, benar, tidak apa-apa sendiri? Aryk sudah bicara dengan Dande, dia setuju untuk tinggal di sini." Aryk membujuk Surendra agar mau ditemani oleh mereka. Namun, laki-laki paruh baya dengan rambut dan janggut yang sudah memiliki dua warna itu memilih tinggal berdua saja dengan cucunya. Ada Iyah yang mengurus rumah. Ia merasa sudah cukup.
"Tidak. Papa sendirian di sini, tidak apa-apa. Kalian sudah memiliki keluarga sendiri. Papa tidak mau membebani kalian, hanya saja …."
"Ada apa, Pa?"
"Papa, tidak mungkin bisa merawat mereka berdua. Bisakah, kalian bawa Salsa ke rumah kalian?"
Surendra ingin membesarkan mereka berdua, tetapi ia takut tidak bisa melakukannya tanpa Rosida. Ia juga menyayangi gadis kecil itu, meski bukan cucu kandungnya. Namun, ia harus tetap melakukannya, memberikan salah satu anak itu ke rumah Aryk dan Dande.