Chereads / Young Gods & Goddesses / Chapter 12 - Sang Pemantau

Chapter 12 - Sang Pemantau

Karna dari awal Gorn memanglah pengganggu kecil mematikan di kerajaan pernah beberapakali Gorn berhasil melepaskan tahanan level penjagaan 5,mencuri harta/pusaka kerajaan atau pun cuman sekedar masuk ke ruang ganti istana,entah mengapa Asslan tertarik mengikuti Gorn

Yang jelas hanya karna Asslan yang tidak terlalu peduli dengan peraturan dan hidup semaunya begitu lah perinsip hidup yang selalu ia jalani maka dengan adanya Gorn di sisinya membuat Asslan memiliki tujuan.

langkah kaki Gorn sudah menginjak atap rumah reot itu dan segera merambat ke arah mesin uap yang berada persis di atas rumah itu Asslan pun tidak tinggal diam

"Gorn kenapa tidak kau serahkan saja kepala mu kepada mereka pastinya kau akan mendapat sejumlah ryo yang sangat banyak bwahahah"

Ucap Asslan untuk melanjutkan pembicaraan

"Kau tau Alan tsebenarnya aksu tsudah pelrnah melakukan hal tersebu "

Ucap Gorn dengan sedikit membanggakan diri

"Oh ya?" Sahut Asslan penasaran "lalu apa yang terjadi"

"Yup serperti yang kau talu merka mem-beri orang uang lantas ada orlang lain yang datlang membunuhnya"

Ungkap Gorn dengan sedikit canda Asslan faham betul Gorn adalah pembual namun juga dapat di percaya sewaktu berbisnis dengannya entah mengapa akhirnya ia mengikuti Gorn sehingga seakan akan ia seperti tangan kanan nya saja

Perjalanan mereka menaiki pabrik uap pun berakhir dini hari tepat pada pukul 05.00

Tak banyak yang mereka bicarakan di tengah perjalanan mereka lebih di isi dengan saling lempar pertanyaan seperti siapakah manusia terhebat dan keduanya menjawab "aku " Setelah itu ada sebuah kompetisi kecil yang mana membuat suasana mereka terasa kekanak kanakan

"huft akhirnya sampai di permukaan "

Ucap Asslan letih setelah melakukan permainan jan-ken dengan syarat menang 100kali strike yang artinya tanpa kalah sedikitpun dan hal itu tak mungkin di menangkan oleh Asslan karna setiap kali Asslan menang Gorn tidak peduli dan tetap menganggap kemenangan nya adalah sebuah kesalahan

"Nee Asslan kau tau mengapa kerajaan Hibrenia terbagi menjadi dua area yaitu area kumuh dan permukaan"

Ucap Gorn dengan suara aslinya pertanda ia serius

"Ha... Ya karna memang punya 2 tempat kan"

Asslan yakin akan jawabannya karena jawaban itu sangat rasional pikirnya

"Menurut ku bukan tapi sebelum ku katakan penyebab terbentuknya area kumuh percaya kah kau akan adanya sang dewa ?"

Asslan tidak terlalu peduli tentang apa yang di katakan gorn barusan ia segera beranjak dari tempatnya duduk dan melihat dari kebawahan layaknya terheran heran, Meski mata hari sudah mulai terbit area kumuh tak pernah terkena sinar matahari secara langsung hanya ada dinding terjal yang mereka daki dan satu pilar dengan tangga keatas yang melingkari pilar tersebut.ia melihat kembali ke belakang dimana Gorn sedang duduk sambil menunggu jawaban dari Assla

"keberadaan yang tidak mampu menampakkan diri,Mahluk pengecut yang mengaku telah  Membangun peradaban dan mampu menghancurkan nya"

Kebanyakan dari warga Hibrenia berpegang teguh akan keyakinan dewi athena yup dewi perang yang kala itu sangat di kagumi banyak orang namun dengan lantang nya Asslan mencacinya

"Wow tak ku sangka kau bisa hidup lama setelah memiliki pemikiran itu "

Ucap Gorn seraya berdiri dari batu yang di duduki nya dia tau bahwa Asslan cukup memperlihatkan kepandaian dan kemampuan yang luar biasa namun sebuah perkataan tersebut membuat Gorn yang tadinya tampak santai sekarang memasang mimik aneh.

meski dia adalah pemimpin komplotan teroris MR Grow namun dalam urusan lain dia juga sangat percaya akan dewi

"Jahaha seandai nya dewa itu ada seharusnya perkataan ku pasti selalu berakibat buruk kepadaku kan"

Timpal Asslan seraya berbalik arak dan pergi ke arah celah keluar dari tebing ter sebut

Sesaat setelah melewati Gorn gorn berbisik

" Asslan kau tak benar mengenai pemahaman terhadap dewa "

Meski Asslan tak peduli akan tanggapan itu namun bahwasannya perkataan yang mereka bicarakan ternyata bukan hanya mereka saja yang mendengar nya namun sosok di balik sebuah batu besar yang berada di depan mulut goa.

Ia mengenakan jubah serba hitam, terlihat dari ujung kaki mengenakan sepatu kets hitam yang tak mungkin di buat di jaman itu dan ke atasnya tertutup mantel hitam namun tampak ringan terlebih lagi mantel itu tak sepenuhnya menutupi tubuhnya.

terlihat deruan angin gunung berhasil menghembus menerbangkan mantel tersebut melewati dadanya yang memaksa mantel itu terbuka, sedangkan bagian atasnya tertutup tudung hitam yang hampir menutupi seluruh wajah sosok wanita tersebut, wanita itu mengamati dengan sesama pola gerakan Asslan dan Gorn tak banyak yang ia kerjakan selain mengamati dengan menekan sebuah persegi panjang seukuran telapak tangan dan mengangkatnya nya ke arah mereka dan

JERRET

sebuah kilat kecil terlihat dari ujung kanan persegi panjang tersebut dengan terkejut sesosok hitam itu menutup persegi panjang tersebut dan ber gumung dengan sendirinya sambil mengangkat bagian dalam tangannya ke arah mulutnya.

" Olivia D Art kepada Mina masuk Mina..."

Dia membuka tudungnya terlihat dengan jelas rambutnya terurai oleh angin warna perak ke emasan dengan mata berwarna emerald dan satunya berwarna merah delima di bagian bibir manisnya berwarna pink terlihat seperti anak muda yang sangat menawan

Tak ada yang terjadi namun meskipun tak ada apapun dia tetap berbicara

"Iya meski samar aku menemukan Asslan apa yang perlu ku lakukan Mina?"

Entah apa yang menyebabkan ia mengatakan dengan sendirinya seakan akan Dia sedang berbicara dengan seseorang

"Okay setelah ini cepat lakukan cari bukti yang di perlukan "

Dari saat awal sampai akhir wanita itu berbicara dengan sendirinya sampai akhirnya ketika Asslan mulai berjalan mendekat dia langsung mengenakan tudung

~Mentari semakin meninggi~

"Asslan... Kau sudah siap memulai misi kali ini, kurasa kita dapat mulai nya setelah menikmati wine dari tempat biasa"

Saran Gorn sambil melangkah mendahului Asslan Asslan pun mengikuti Gorn tanpa sanggahan namun saat dia baru sadar dengan apa yang dikatakan oleh

"Eh tunggu Gorn! ... Kau mau menghancurkan bar lagi?"

Ucap Asslan yang sangat trauma karna pernah sekali dia di ajak Gorn ke sebuah bar dan di sana hanya dengan setengguk saja Gorn sudah sangat mabuk dan mengamuk habis" an perlu 10 orang hanya untuk menahan amukan Gorn meski pun dengan tubuh kecil namun kekuatan ototnya layaknya gorila dan itu salah satu penyebab Gorn di di juluki Gorn.

Tak pernah ada yang tau nama maupun latar belakang Gorn namun meski begitu misterius dia berhasil menundukan Komplotan Mr Grow dan menjadi leader mereka, begitu pula dengan Asslan yang langsung menjadi tangan keduanya Gorn hanya karna dia pernah menggagalkan rencana penyerbuan Mr Grow yang dipimpin langsung oleh Gorn dan saat itu pula mereka saling memiliki ketertarikan, dari Gorn yang sangat misterius dan Asslan yang terlihat cerdik.

"Kau mau menghentikan ku?jahaha apa kau pernah sekali pun menang dari ku Asslan De' Latof XII "

Ucap Gorn sambil tetap melangkah maju

Asslan berlari sambil menarik sabuk Gorn namun usahanya langsung di gagalkan dengan gerakan melintir tangan Asslan ke belakang lalu menendang bokongnya dengan begitu Asslan terjungkal di depan Gorn namun tak sampai disitu usaha Asslan mencoba menghentikan Gorn

Dalam ronde kedua setelah Asslan terjatuh ia langsung menyeret kaki yang paling dekat dengan Gorn saat gorn hendak berjalan dia bermaksud untuk menjatuhkannya, seketika itu juga Gorn menyadari nya dan langsung melompat ke atas terlihat senyum Gorn, akan hal itu seakan Asslan tau betul apa yang terjadi selanjutnya ia langsung menarik kakinya dari arah jatuh nya pijakan Gorn yang memang dengan sengaja tertuju ke betis Asslan namun takdir berkata lain bukannya terkena betis namun tulang kering yang di injak Gorn

"AGRRRAAAA"

TERIAK Asslan kesakitan sambil memegang kaki kanannya terlihat jelas bahwa meskipun dengan tubuh kecil mereka, namun terlihat dalam pertarungan antara mereka tak takada yang bisa di bilang lemah

" Jahaha masih butuh 10 tahun untuk menandingi ku Asslan "

ucap sombong namun memang kenyataan nya Gorn adalah leader Mr Grow maka tak salah dia sangat lincah dalam mengatasi gerakan Asslan tadi

Namun di saat terakhir teriakan kesakitan yang mulai tertawa terbahak-bahak

"Aggrh..h.ha...ha....hahahahaha...JAHAHHAHAA!!!"

ternyata dari tadi Asslan hanya berlagak lemah dan sambil berdiri dia mengatakan

"Benar kalau soal kemampuan kau lebih hebat dari aku namun soal akal kau tak mungkin menandingi aku"

Sambil mengangkat kantong usang namun terlihat berat lalu Asslan melemparkan nya dan menangkapnya dengan satu tangan seperti sesuatu yang harus di perhitungkan oleh Gorn

"Emm"

Ucap Gorn seraya meraba bagian punggungnya dan mendapati kantong ryo yang ia curi bersama Asslan tadi pagi (Ryo=semacam uang di daerah sana dengan komposisi emas dan tembaga) kini berada di genggaman Asslan

"Yhos.... Saatnya melihat keajaiban dewa!!!"

Ucap Asslan sambil membuka kait di kain itu dan nampak lah emas jatuh karna saking banyaknya Ryo di dalam kantung kecil tersebut

Asslan kemudian melempar nya ke arah tebing tepat di bawahnya terdapat district paus tempat dimana segala jenis persembahan kepada dewi Athena di taruh dan juga tempat banyak orang di wilayah kumuh berkumpul Asslan terlihat tampak tak keberatan dengan Ryo yang ia buang tadi

NAMUN BERBEDA DENGAN GORN

ya dari tampang nya layaknya ikan mati dan lututnya yang tersungkur di tanah memang tak mudah untuk menunjukan bagaimana terlihatnya Gorn di mata Asslan karna Asslan tak terlalu peduli dia pun lantas berjalan melewati Gorn.

"Lupakan soal bar kita cari Ryo saja "

Sambil memegang pundak Gorn yang masih terlihat kehilangan semangat hidup.Asslan yang mulai berjalan ke mulut goa pun melihat dari kejauhan terlihat Lopus Almetour.

Lopus Almetour adalah sebuah kedai di salah satu district D di kerajaan hibrenia tempat itu adalah salah satu tempat netral antara penduduk atas dan wilayah kumuh sekaligus merupakan pintu masuk satu"nya untuk ke wilayah kumuh tempat itu tampak kecil di apit dengan gunug besar yang dimana salah satu nya terdapat celah yang biasanya Asslan gunakan untuk menyelinap masuk ke wilayah kumuh,

tampak jelas dari atas mulut goa dan setelah asslan keluar sepenuhnya dari tempat berlindungnya dia langsung di sambut oleh beberapa kawanan Kera memang di daerah itu kera cukup mudah di temui mengingat Asslan berada di abat ke 17 jauh sebelum

Kornos Of Caos...

terjadi sekawanan kera tersebut merasa terusik dengan kehadiran yang mendadak dari Asslan,Asslan tak bergerak sejentik pun untuk menghindari konflik antara dia dan kera-kera tersebut

dia tau hewan pendendam itu lebih mengerikan dari pada singa karna kemampuan nya dan posturtubuhnya menyerupai manusia namun ke tenangan yang Asslan jaga tak berlangsung lama...

"Ah menjengkelkan"

Gorn keluar sambil menendang batu atau lebih tepatnya tanah yang mengeras di depannya yang mana salah satu serpihan nya mengenai kera

"Uuups..."

Kata Gorn yang tadinya tampak letih berkat perkelahian kecil mereka kini menjadi energik dan langsung berlari parkur dari batu dan langsung memanjat pohon meninggal kan Asslan sendirian.

gorn dengan tubuh kecilnya tampak gesit melewati ranting dan terkadang bergelantungan layaknya kera melewati beberapa dahan sekaligus dia sangat pandai dalam urusan melarikan diri

"Maaf Aku teringat sedang ada urusan... Asslan jahaha tolong urus sebentar"

Teriak Gorn menjauhi tenpat itu.namun tidak bagi Asslan yang sudah di kepung oleh para kera ,kera-kera tersebut menggeram marah seakan memang sudah takdirnya Asslan takaakan kembali dengan selamat...