Chereads / CINTA TRAGIS PANGERAN VAMPIRE / Chapter 15 - SIAPA CAROLLINE SANDERS

Chapter 15 - SIAPA CAROLLINE SANDERS

"Carolline, dengarkan aku." ucap Alexander dengan tatapan sedih.

Carolline terdiam, kemudian mengambil nafas panjang dan melanjutkan langkahnya ke arah pintu.

"Carolline, selangkah lagi kamu membuka pintu itu...aku bersumpah padamu, kamu akan melihatku mati saat ini juga." ucap Alexander bersungguh-sungguh dengan keadaannya yang masih belum benar-benar pulih.

Carolline membalikkan badannya dan menatap Alexander yang tengah menatapnya dengan tatapan penuh kesedihan.

"Maafkan aku Lex, aku harus pergi. Cleopatra telah kembali untukmu, dan dia cinta pertamamu yang masih kamu cintai hingga sekarang. Aku tidak akan menghalangimu Alex, jadi biarkan aku pergi." ucap Carolline dengan suara lirih kemudian membuka knop pintu seiring suara Alexander yang memekik kencang memanggil namanya.

"Akkkkhhhh...Carolline." panggil Alexander dengan sebuah belati emas yang menancap di perutnya.

Carolline berbalik melihat ke arah Alexander, tubuh Carolline terasa beku di tempatnya melihat Alexander mengakhiri hidupnya dengan sebuah belati yang khusus untuk membunuh klan vampire.

"Alexander!!" teriak Carolline setelah sadar dari rasa terkejutnya.

Carolline berlari ke tempat Alexander.

"Alexander! apa yang kamu lakukan?" tanya Carolline menangis histeris hendak mencabut belati yang ada di perut Alexander.

"Jangan di cabut, biarkan aku mati. Agar kamu tahu dan percaya aku hanya mencintaimu. Hanya satu nama kamu di hatiku." ucap Alexander menahan tangan Carolline yang hendak mencabut belati di perutnya.

'Aku tidak akan membiarkan kamu mati Alex, aku sangat mencintaimu, aku tidak bisa hidup tanpa kamu Lex." ucap Carolline seraya melepas tangan Alexander dan segera mencabut belati yang menancap di perut Alexander.

"Kalau kamu mencintaiku, kamu tidak akan meninggalkan aku Carolline." ucap Alexander dengan suara pelan.

Tubuh Alexander terlihat melepuh dan berasap.

"Alexander, apa yang terjadi padamu? kenapa tubuhmu berasap?" tanya Carrolline dengan panik.

"Sebentar lagi aku akan menjadi asap dan menghilang Carolline. Aku sudah bersumpah padamu bukan? kalau aku akan mati saat kamu menyentuh pintu itu." ucap Alexander menggenggam erat tangan Carolline.

"Tidak! kamu tidak boleh menghilang! kamu tidak akan meninggalkan aku sendirian Alex?" ucap Carolline menangis tersedu-sedu dengan sejuta rasa penyesalan.

"Aku sudah mengatakannya padamu, hanya kamu wanita yang aku cintai Carolline. Aku mencintaimu." ucap Alexander dengan pelan kedua matanya mulai terpejam dengan menggenggam tangan Carolline semakin kuat.

Carolline semakin panik saat melihat ujung kedua kaki Alexander sedikit demi sedikit mulai menghilang.

"Tidak Alex, kamu tidak boleh pergi. Aku mohon jangan pergi Alex! Alex!!" teriak Carolline saat Alexander sudah tidak bicara dengan detak jantungnya yang sudah tidak berdetak lagi.

Dengan histeris Carolline berteriak memanggil nama Alexander berulang-ulang dan menangis pilu di dada Alexander sambil meremas perut Alexander dengan kuat.

Tiba-tiba cincin safir milik Carolline bersinar terang berwarna kehijauan dan perlahan sinar itu masuk ke dalam perut Alexander hingga tubuh Alexander bersinar hijau terang.

Carolline melihat hal itu hanya bisa terpaku dan tak percaya, apalagi saat sinar itu sampai pada kaki Alexander yang sudah hampir menghilang kini telah kembali seperti semula.

Carolline menangis semakin keras, karena dari sinar hijau itu perut Alexander yang terluka kembali seperti semula. Dan detak jantung Alexander kembali berdetak dengan normal.

"Alexander, Alexander... bangunlah Lex! aku mohon, bangunlah." ucap Carolline di sela-sela tangisnya.

"Carolline." panggil Alexander dengan kedua matanya yang sudah terbuka.

"Alexander." panggil Carolline dengan perasaan bahagia memeluk erat tubuh Alexander.

"Aku bisa hidup kembali Carolline? apa yang telah kamu lakukan? hingga aku bisa hidup kembali?" tanya Alexander yang tiba-tiba melihat wajah Carolline sangat pucat kemudian pingsan dalam keadaan memeluk dirinya.

"Carolline! Carolline sadarlah." panggil Alexander yang sudah merasa sehat bangun dari tidurnya dan berganti membaringkan Carolline di tempat tidurnya.

Tubuh Carolline terlihat sangat lemas, seperti telah kehilangan tenaga yang begitu besar dalam dirinya.

"Carolline, siapa kamu sebenarnya? di samping kamu adalah manusia yang terpilih memilki darah suci tapi kamu mempunyai kekuatan besar yang hanya bisa di miliki dari raja seluruh klan." tanya Alexander dalam hati sambil menatap wajah cantik Carolline.

Dengan penuh perhatian Alexander menjaga Carolline yang masih pingsan hingga tengah malam tiba.

Karena terlalu sayang pada Carolline, Alexander ikut berbaring di samping Carolline dengan memeluk erat tubuh Carolline yang masih lemas.

"Alexander." panggil Carolline saat tersadar dari pingsannya.

"Alexander." panggil Carolline seraya mengusap wajah Alexander yang tertidur dengan wajah yang terlihat lelah.

Perlahan Alexander terbangun dan melihat Carolline yang sudah sadar dari pingsannya.

"Kamu sudah sadar Carolline?" tanya Alexander kembali memeluk Carolline dengan sangat erat.

"Kamu tidak apa-apa Carolline? apa kamu sakit?" tanya Alexander dengan cemas.

"Aku tidak apa-apa Lex, aku hanya merasakan tubuhku yang tiba-tiba terasa lemas dan tak bertenaga saat melihat kamu hidup kembali dengan seluruh tubuh kamu bersinar hijau." ucap Carolline sedikit lemas.

"Apa kamu yang telah menghidupkan aku kembali Carolline? karena aku tahu kamu juga bisa membunuhku dan melenyapkan aku?" tanya Alexander yang tiba-tiba mengingat cincin Carolline yang berwarna hijau safir.

"Aku tidak tahu pasti Alex, yang aku tahu cincin yang aku pakai bersinar terang berwarna hijau dan sinar itu masuk ke dalam perut kamu. Saat itu juga seluruh tubuh kamu bersinar hijau terang, kedua kaki kamu yang awal sudah menghilang tiba-tiba muncul kembali, juga detak jantung kamu yang berhenti jadi berdetak kembali dan perut kamu yang terluka lebar menutup kembali." jelas Carolline menceritakan semua proses yang di alami Alexander.

"Dan saat kamu tersadar, saat itu juga tenagaku seperti terserap kekuatan yang sangat besar hingga aku tidak kuat lagi." lanjut Carolline dengan tenaganya yang masih lemas.

"Sepertinya aku yang telah menyerap tenagamu lewat cincin itu Carolline? aku tidak tahu siapa kamu sebenarnya Carolline? kekuatan cincin yang kamu pakai sangat besar. Dan aku yakin bukan sembarang manusia yang bisa memiliki dan mengendalikan cincin itu." ucap Alexander dengan sangat serius.

"Tentu saja aku manusia biasa Alex, hanya saja sejak beberapa terakhir ini aku mengalami hal yang tidak wajar. Bertemu denganmu, Lucas, dan sekarang berada di dunia immortal." ucap Carolline dengan jujur.

"Carolline, kamu mendapatkan cincin itu dari siapa? apa dari orang tuamu?" tanya Alexander yang sangat yakin Carrolline bukan manusia biasa.

"Orang tuaku sudah meninggal, dan cincin ini aku dapatkan dari Bibi Rachel. Kata Bibi Rachel cincin ini dari Ibuku." jawab Carolline dengan jujur.

"Kalau kamu sudah sembuh dan sehat, kita akan menemui Bibi Rachel." ucap Alexander yang sedikit bingung dengan masa lalu Carolline yang masih ada hubungannya dengan dirinya dan Cleopatra tapi kenapa Carolline juga mendapatkan kekuatan yang di miliki raja yang menguasai tiga klan di dunia immortal.