Chereads / CINTA TRAGIS PANGERAN VAMPIRE / Chapter 14 - CLEOPATRA TELAH KEMBALI

Chapter 14 - CLEOPATRA TELAH KEMBALI

"Carolline kamu manusia, ada darah suci dalam dirimu yang akan menjadi rebutan semua klan. Ini akan menjadi peristiwa besar dunia immortal, kita akan lebih banyak musuh nantinya." ucap Alexander dengan keadaannya yang semakin lemah.

"Alexander, sudah waktunya kamu minum darah yang sudah di siapkan oleh panglima Laurent." ucap Carolline dengan cemas, seraya mengambil semangkuk darah dan di berikan pada Alexander.

Dengan di bantu Carolline, akhirnya Alexander menghabiskan semangkuk darah segar tanpa ada tersisa.

"Bagaimana Lex? apa kamu sudah merasa lebih baik sekarang?" tanya Carolline dengan menatap penuh wajah Alexander yang sudah berangsur pulih.

"Karena kamu...aku sudah sedikit pulih Caroll, mungkin kalau kamu tidak datang aku sudah tidak bisa kembali lagi." ucap Alexander menggenggam tangan Carolline dengan erat.

"Aku hanya tidak mengerti Lex, kenapa kamu sampai sakit parah seperti ini? aku setiap hari menunggumu, dan aku bertanya-tanya terus kenapa kamu tidak datang?" tanya Carrolline yang menjadi pertanyaan besar bagi Carrolline.

"Aku kecewa padamu Carolline, aku benar-benar sangat kecewa padamu, hatiku sangat terluka. Di saat kita sudah berciuman seperti layaknya seorang kekasih, kamu masih menganggap diriku hanya seorang teman, padahal kamu sangat tahu..aku sangat mencintaimu." jawab Alexander dengan jujur tanpa menutupi rasa sakitnya.

"Maafkan aku Lex, aku pikir hal itu tidak membuatmu terluka. Maafkan aku Lex." ucap Carolline seraya mengecup punggung tangan Alexandre penuh dengan perasaan.

"Aku sudah memaafkanmu dengan kamu datang ke sini Carolline." ucap Alexander menatap lembut Carolline yang juga menatapnya.

"Lex." panggil Carolline dengan suara pelan.

"Ya Carolline." sahut Alexander berusaha duduk bersandar setelah keadaannya sedikit pulih.

"Aku masih berpikir dengan ucapanmu tadi, apa dengan aku menyesap sedikit darahmu? apa aku telah kehilangan darah suciku Lex?" tanya Carolline dengan serius.

"Darah suci kamu tidak akan hilang, selama kamu belum menyerahkan semua darah suci kamu dengan ritual khusus yang di lakukan oleh Raja klan. Aku hanya menguatirkan kamu, dengan meminum darahku kita tidak akan terpisahkan lagi, aku dan kamu akan saling tergantung sama lain. Jika aku terluka kamu juga akan terluka, dan sebaliknya juga begitu. Dan jika kamu masih manusia dan berdarah suci hubungan kita akan di tentang semua klan termasuk rakyatku karena dunia kita berbeda." ucap Alexander panjang lebar menjelaskan tentang dunia immortal.

"Apa itu akan membahayakan nyawamu?" tanya Carolline yang menyesal tidak mendengar ucapan Alexander.

"Membahayakan nyawa kita berdua, terutama nyawamu Carolline. Sebaiknya kamu cepat kembali ke dunia manusia sebelum mereka tahu kalau kamu adalah manusia murni yang mempunyai darah suci." ucap Alexander yang mencemaskan keselamatan Carolline.

"Kalau begitu, biarkan aku sepenuhnya menjadi bagian dari dunia kamu Lex, beri aku darahmu agar kamu tidak mendapatkan masalah." ucap Carolline menatap Alexander dengan serius.

"Tidak Carolline, aku tidak bisa membuat kamu menjadi bagian dari klanku atau menjadi klan seperti mereka. Kamu harus tetap menjadi manusia yang berdarah suci agar di antara Raja klan tidak ada yang lebih tinggi kekuatannya selain dirimu." ucap Alexander dengan penuh cinta.

"Tapi bagaimana bisa kita bersatu jika aku masih manusia biasa Lex? semua klan akan menentangmu?" ucap Carolline dengan cemas.

"Tidak apa-apa Carolline, aku akan melindungi kamu.. bagaimanapun keadaannya." ucap Alexander mengusap wajah Carolline dengan penuh perasaan.

"Lex, karena keadaan kamu sudah cukup baik. Bisakah aku pulang sekarang?" tanya Carrolline yang masih banyak tugas kuliah dan tanggung jawabnya sebagai karyawan Edward.

"Keadaanku belum cukup baik Carolline, apa kamu tega meninggalkan aku sendirian di sini?" tanya Alexander yang masih membutuhkan beberapa hari untuk pulih seperti sedia kala.

"Aku masih banyak tugas kuliah Lex, dan juga masih butuh uang untuk membantu bibi Rachel dalam kebutuhan sehari-hari." ucap Carolline yang tidak tega pada Bibirnya Rachel yang sudah hidup sendirian untuk menjaga rumah kedua orang tuanya.

Alexander terdiam dengan wajah sedih.

Carolline tidak tega melihat wajah sedih Alexander.

"Baiklah malam ini aku akan tinggal di sini, tapi besok pagi aku pulang. Bagaimana Lex?" tanya Carolline menatap wajah Alexander dengan rasa iba.

"Besok aku akan ikut denganmu, aku akan memulihkan tubuhku di tempatmu." ucap Alexander dengan tersenyum lemah.

"Pintu rumahku akan selalu terbuka untukmu Lex, itu juga rumahmu." ucap Carolline dengan tersenyum.

"Apa kamu sudah menjadi milikku Carolline?" tanya Alexander dengan hati berdebar-debar.

"Aku milikmu Alexander, dan kamu milikku." ucap Carolline membelai rambut Alexander.

"Bagaimana dengan Lucas? bukannya kalian belum putus?" tanya Alexander dengan wajah sedih setelah ingat Lucas.

"Setelah kamu pergi, Lucas menghubungiku dan aku sudah memutuskannya, tapi Lucas tidak membiarkan aku pergi darinya. Lucas tidak mau putus." ucap Carolline dengan jujur.

"Jadi...apa kamu akan kembali padanya?" tanya Alexander dengan serius.

"Apa kamu ingin aku kembali pada Lucas?" tanya Carolline menatap penuh wajah Alexander.

"Aku tidak akan membiarkannya, kamu hanya milikku Carrolline." ucap Alexander dengan sungguh-sungguh.

"Syukurlah Lex, aku senang mendengarnya." ucap Carolline dengan hati bahagia.

"Tok...Tok...Tok"

Suara pintu terdenga... kemudian terbuka.

"Pangeran Alexander, ada kabar menggembirakan..Tuan Putri Cleopatra telah bebas dari kutukannya dan sudah tinggal bersama orang tuanya. Tuan Putri Cleopatra ingin bertemu dengan Pangeran Alexander." ucap Panglima Laurent dengan hormat.

Alexander terdiam dengan tatapan tak percaya.

"Apa kamu bicara yang sebenarnya Laurent?" tanya Alexander sama sekali tidak percaya jika Cleopatra wanita yang di cintainya telah terbebas dari kutukan.

"Kabar itu benar adanya pangeran Alexander, dan Raja Ramos memberikan undangan ini untuk mengundang Pangeran ke istana untuk membahas pertunangan Pangeran dengan Tuan Putri Cleopatra yang sempat tertunda." ucap Laurent sambil menyerahkan undangan resmi dari Ramos pada Alexander.

Alexander melihat sekilas wajah Carolline yang seketika itu terkejut dan pucat.

"Baiklah Laurent, kamu boleh pergi." ucap Alexander dengan hati gelisah.

Setelah Laurent pergi, Carolline berdiri dari tempatnya.

"Sebaiknya aku juga pergi sekarang, aku rasa keadaanmu akan cepat pulih setelah ini." ucap Carolline dengan suara lirih. Sungguh bagi Carolline sudah tidak ada penjelasan yang dia dengar, karena Carolline sudah sangat tahu siapa Cleopatra. Cleopatra adalah cinta pertama Alexander yang sangat di cintai Alexander hingga dia mati terbunuh.

"Aku mohon, kamu jangan pergi Carolline. Aku sangat membutuhkanmu." ucap Alexander dengan suara pelan.

"Kamu membutuhkan aku karena aku mempunyai darah suci bukan? jangan kuatir akan aku memberikannya. Dan aku ucapkan selamat wanita yang kamu cintai telah kembali dan kalian berdua bisa melanjutkan pertunangan kalian yang tertunda. Kamu tidak perlu bingung atau memikirkan perasaanku, aku tidak apa-apa." ucap Carolline seraya beranjak dari tempatnya dan berjalan menuju pintu.

"Carolline, dengarkan aku." ucap Alexander dengan tatapan sedih.