Chereads / CINTA TRAGIS PANGERAN VAMPIRE / Chapter 17 - KECEMBURUAN CAROLLINE

Chapter 17 - KECEMBURUAN CAROLLINE

Carolline semakin memejamkan matanya dengan rapat. Sampai pada saat terdengar suara teriakan yang cukup keras.

"Alexander!!! apa yang kamu lakukan!!!!"

Alexander mengangkat wajahnya menoleh ke arah orang yang telah berani meneriakinya.

Alexander bangun dari tubuh Carolline kemudian menarik pelan kedua tangan Carolline agar berdiri.

Sambil memeluk pinggang Carolline, Alexander mendekati orang yang telah berani meneriakinya dengan apa yang telah di lakukannya.

"Apa hak kamu, hingga kamu berani berteriak padaku?" tanya Alexander menatap tajam ke wajah Cleopatra yang berdiri di hadapannya dengan wajah yang merah padam karena cemburu.

"Alexander! apa yang kamu katakan! aku masih kekasihmu Alexander! aku telah kembali dan apa yang aku lihat ini? kamu melakukan apa dengan wanita itu?" tanya Cleopatra yang telah lepas dari kutukan Alexander sebelum Alexander menemui ajalnya dengan sebuah pedang yang menancap di dadanya.

"Aku sudah bukan kekasihmu lagi sejak kamu dan Edgar berselingkuh di hadapanku. Bahkan kamu telah tega membunuhku. Aku dulu sangat mencintaimu tapi aku tak mengerti kenapa kamu mengkhianatiku? aku sudah percaya padamu Cleopatra dan kamu lebih memilih Edgar daripada aku. Aku sama sekali tidak mengenalmu lagi, kamu bukanlah Cleopatra yang aku kenal." ucap Alexander yang selalu berpikir jiwa yang ada di tubuh Cleopatra bukanlah Cleopatra lagi tapi roh jahat yang sudah mengklaim tubuh Cleopatra. Dan jiwa Cleopatra sendiri ada di dalam tubuh Carolline dan Carolline sendiri juga selalu di kuasai roh jahat itu. Dan kali ini Alexander tidak akan membiarkannya. Apalagi Carolline mempunyai darah suci yang bisa mengalahkan roh jahat itu.

Pemikiran Alexander itu masih belum dia buktikan jika belum tahu latar belakang sebenarnya Carolline.

"Alexander kenapa kamu bicara seperti itu? aku sudah mengatakan padamu, aku tidak tahu dengan apa yang terjadi pada diriku. Dan kamu sendiri mengetahuinya kalau roh jahat itu kadang masuk ke dalam tubuhku. Jadi aku harus bagaimana untuk membuktikannya kalau aku hanya mencintaimu Lex." ucap Cleopatra memberanikan diri mendekati Alexander dan memeluk leher Alexander penuh dengan gairah.

"Lepaskan tanganmu Cleopatra! kita sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi." ucap Alexander melepas tangan Cleopatra dengan kasar.

Cleopatra menangis pilu, dan itu membuat hati Alexander sedikit goyah. Yang sebenarnya Alexander menyayangi tubuh yang ada di hadapannya dan jiwa yang ada di dalam tubuh Carolline.

"Kita masih terhubung Alex, tubuhku ini telah menjadi milikmu sepenuhnya, seluruh tubuhmu dan milikmu yang hebat ini hanyalah milikku. Kamu tidak melupakannya kan Lex?" tanya Cleopatra menurunkan sedikit pakaian yang menutupi bahunya kemudian merapatkan tubuhnya pada tubuh Alexander.

Sesaat Alexander terlena dengan kenangan indah itu, hingga Carrolline yang melihatnya tidak bisa lagi mengendalikan dirinya lagi.

"Aku akan pergi, kalian berdua bebas melakukannya." ucap Carolline dengan hati yang kembali terluka.

Carolline keluar dari kamar dan berlari cepat menjauh dari istana Alexander.

Alexander tersadar dari lamunannya, dan baru tersadar saat Carolline sudah tidak ada di sampingnya.

"Carolline!" panggil Alexander dengan hati cemas karena keselamatan Carolline lebih penting daripada segalanya.

"Alexander! kamu mau kemana? lupakan wanita itu, aku sudah datang untukmu. Ayo kita habiskan pertemuan kita ini dengan bercinta." ucap Cleopatra yang sudah melepas seluruh pakaiannya.

Dengan kesadaran penuh, Alexander mendorong tubuh Cleopatra yang sudah menindih tubuhnya.

Sungguh Alexander telah hilang kesadarannya dan pasti karena mantra roh jahat Cleopatra.

"Pergi cepat dari kamarku! dan ingat saat aku kembali aku harap kamu sudah pergi dari sini!" ucap Alexander dengan tatapan penuh kemarahan.

Setelah mengatakan hal yang perlu di katakan, Alexander berlari keluar menyusul Carolline.

Dengan memakai kudanya Alexander mencari keberadaan Carolline dengan menggunakan batinnya yang sudah terikat dengan Carolline.

"Carolline! kenapa kamu lari ke sana! mereka adalah klan werewolf yang bisa mencium darah sucimu." gumam Alexander sambil mengarahkan kudanya agar berlari ke arah hutan selatan di mana hutan selatan di tempati klan werewolf yang di pimpin oleh pangeran William.

Seperti angin Alexander melesat di atas kudanya ke arah hutan selatan di mana Carolline berada.

Dengan hati terluka Carolline berlari tanpa arah dan tujuan. Hanya airmata yang terus mengalir di pipinya saat Carolline mengingat bagaimana Alexander membiarkan Cleopatra yang meraba seluruh wajah dan dada Alexander.

Dengan penuh kekecewaan Carolline mengusap kasar bibirnya yang sudah tersentuh Alexander.

"Aku benci padamu Alex, aku benci padamu!" ucap Carolline di sela-sela tangisnya hingga tanpa sadar ada beberapa pasang mata merah menyala yang sedang menatapnya tanpa gerakan dan suara.

Karena terlalu jauh berlari, Carolline merasa lelah dan berhenti sejenak di pinggiran sungai untuk melepas rasa lelahnya.

"Aku di mana sekarang, di sini sangat gelap tidak ada sinar matahari yang masuk." ucap Carolline seraya berjalan mendekati anak sungai untuk minum sekedar melepas dahaganya.

Setelah minum beberapa teguk Carrolline duduk bersandar di dinding pohon yang cukup besar.

Beberapa pasang mata merah itu masih setia mengikuti dan tak melepaskan Carolline sedikitpun.

Carrolline sedikit gelisah saat merasakan kehadiran mereka, hingga beberapa pasang mata merah itu keluar dari persembunyiannya.

Lima serigala hitam dengan ukuran yang sangat besar mendekati Carolline. Sontak Carolline berdiri dari tempatnya dan mundur beberapa langkah.

Lima serigala itu telah mengepungnya dan berputar mengitari Carolline yang berdiri dengan tubuh gemetar.

"Kalian pergilah! aku tahu kalian serigala jadi-jadian! cepat pergi dari sini!" teriak Carolline sambil mengambil batang kayu besar yang ada di bawah kakinya.

Ke Lima serigala itu secara bersamaan mengeluarkan auaman yang bersahut-sahutan.

Carolline menangis, rasa ketakutanya mulai mengalahkan rasa keberaniannya. Apalagi saat ke lima serigala itu mulai mendekatinya dan semakin dekat.

Carolline mundur beberapa langkah hingga kakinya tersandung batang akar hingga dia jatuh terduduk.

Pada saat Carolline terjatuh dengan keras kelima serigala itu meloncat menerjang dan menyerang Carolline.

"Aaahhhhhhhhhh!" Carolline berteriak kencang dengan menutup kedua matanya dan meremas erat ujung pakaiannya.

Carolline masih memejamkan matanya saat merasakan sentuhan tangan yang menyentuh kulit wajahnya.

Perlahan Carolline membuka matanya, ingin tahu siapa yang telah menyelamatkannya.

"Aaahhhhhhhh!" Carolline berteriak lebih histeris saat seorang laki-laki yang tidak di kenalnya telah mencium bibirnya dengan brutal.

"Ahhhhhhhhh!!! kurang ajar!!" teriak Carolline sambil melayangkan tangannya ke wajah laki-laki itu.

"PLAKKK.. PLAKKK"

Dua kali Carolline menampar pipi kanan dan pipi kiri laki-laki itu.

"Kenapa kamu menamparku? harusnya kamu berterima kasih karena aku telah mengusir mereka semua." ucap laki-laki itu dengan wajah yang tak kalah tampan dari Alexander.

"Karena kamu telah berani menciumku!" ucap Carolline dengan tatapan mata yang tajam.

"Kenapa kamu harus marah? aku hanya penasaran bagaimana rasanya mencium manusia yang berjenis wanita. Kamu manusia kan?" tanya laki-laki itu dengan sebuah senyuman yang ramah.