dua tahun berlalu, hari ini ahfaz dan ayya akan pulang karena sedang liburan hari raya idul fitri, kirana memasak besar dibantu mbak ndalem, pesantren juga sangat sibuk karena seminggu ini akan banyak wali santri yang datang untuk menjemput putra putri mereka guna merayakan idul fitri bersama keluarga besar mereka, biasanya pesantren akan libur selama dua minggu.
"assalamu'alaikum umi, abi..." ahfaz tiba lebih dulu dijemput oleh kang ndalem karena ziyad dan kirana agak sibuk belakangan ini, malah ziyad seminggu ini full kegiatan keluar kota dan baru kembali tadi malam.
" wa'alaikum salam..." kirana dan zitad menyambut putranya yang langsung meraih tangan umi dan abinya dengan tadzim, ziyad dan kirana segera memeluk putranya dan mengajaknya masuk.
" kang...tolong bawa barang- barang saya masuk ya..." kang ndalem yang tadi menjemputnya mengangguk hormat.
" njih gus..."kang ndalem langsung membawakan baju dan kitab milik ahfaz dan menaruh diruang keluarga,mereka tidak berani masuk ke kamar tanpa diminta.
" bagaimana sekolahmu nak? apa kau mengalami kesulitan?" tanya ziyad pada putranya.
" alhamdulillah bi...semua lancar,,meski ahfaz sering melakukan kegiatan diluar tetapi untuk sekolah aman bi.." ahfaz meyakinkan abinya yang terlihat puas dengan penjelasan ahfaz.
" kemarin kyai mu memberitahu abi kalau kamu harus balik ke pondok lebih awal karena ada tour dengan grup rebanamu, nak.." kirana yang baru saja datang membawa dua cangkir teh dan bertanya secara langsung pada ahfaz.
" njih umi, itu bagian dari misi kita berdakwah dengan sholawat, mengajak pada kaum muda untuk mulai mengenal tuhan dari sisi yang menyenangkan bagi mereka dengan begitu sekarang banyak pemuda- pemudi yang mulai menyukai sholawat." ahfaz menyesap tehnya begitu pula yang dilakukan ziyad.
" ya sudah...sekarang ikut abi ke masjid,,disana para santri sedang bermain rebana sebelum mereka semua pulang untuk berlibur,sambil menunggu orang tua mereka menjemput..." ziyad dan ahfaz keluar dan menuju masjid yang sudah ramai dengan berkumpulnya para santri.
" assalamu' alaikum..." ziyad dan ahfaz mengucap salam saat tiba di masjid, para santri mengangguk hormat pada kedua lelaki tampan itu.
" kyai ziyad...gus ahfaz..." sapa mereka serentak.
" boleh bergabung...?" ahfaz tersenyum menunggu persetujuan.
" njih, monggo gus..." para santri tentu saja senang bisa dekat dengan gus mereka.
" abi tinggal ya..." ziyad kemudian pergi berkeliling dan kembali ke ndalem karena banyak tamu yang sudah datang.
" ayo kita mulai..." ahfaz sangat bersemangat, begitu juga santri- santri yang lain.
" monggo gus...anda yang menjadi vokal..." salah satu santri memberikan mic pada ahfaz.
ahfaz pun menerimanya dengan senang hati, ayya dan ahfaz sangat senang bersholawat karena sejak mereka masih bayi mereka selalu ikut saat umi dan abinya tampil dari panggung ke panggung, buah jatuh tak jauh dari pohonnya.
addinu lanaa..wal haqqu lana...
wal adlu lana...wal kullu lana..
adlhal islaamu lana dina,wa jami'ul kawni lana wathona...
tawhidullahi lana nurun a' dadnarruha lahu sakana...
huwa awwalu baitin nahfadhuhu bihayatirruh wa yahfadhuna...
'alamul islam 'alal ayyam syi'arul majdi limillatina...
alkawnu yazulu wala tumha biddahri shohaif su'dadina..
banaita fil ardli ma' badaha walbaitul awwalu ka'butaha...
ya ardlonnuri minal haromaini wa ya milada syari'atina...
roudlul islami wadahathu fii ardlika rowaha dumna
qulussamaul kawnu laqod thowa lanannajm birif'atina..
wa adzanul muslimi kana lahu fil ghorbi shoda min himmatina..
wa muhammadun kana amirorrokbi yaqudul fawza linushrotina...
inna-sma muhammadil hadi ruhul amali linahdlotina...
suara ahfaz menggetarkan seluruh area pesantren, santri putri terpesona oleh suara gus mereka, wajahnya juga sangat tampan dan pintar...gus mereka seorang jenius.ahfaz melantunkan beberapa sholawat lagi sebelum mohon undur diri dan kembali ke ndalem...ahfaz sangat merindukan kakak perempuannya, sudah setahun penuh mereka tidak bertemu, ahfaz sudah tau kalau ayya sudah menjadi istri rafi, tetapi dia tidak memberitahu kakaknya karena permintaan dari rafi yang merupakan kakak iparnya sendiri...ahfaz tidak terlalu ikut campur dengan urusan mereka..
saat berjalan menuju ndalem ahfaz bertemu dengan banyak santri dan santriwati yang berlalu lalang karena mengurus surat ijin pulang , mereka semakin terpesona oleh kharisma yang dimiliki gus ahfaz mereka.
" umi...kapan kak ayya pulang...aku sudah sangat merindukannya..." ahfaz langsung bertanya kepada uminya yang sedang berada diruang keluarga.
" mungkin lusa...karena rafi masih menyelesaikan tugas- tugasnya,,lagipula, kakakmu adalah seorang istri sekarang, suami dan keluarganya lebih berhak atas dirinya sekarang." kirana membelai rambut putranya,ahfaz sangat mirip dengan uminya, wajah tampannya bukanlah rata- rata tetapi memiliki keunikan yang membuatnya banyak dipuja para gadis di pesantren tempatnya menimba ilmu, juga saat dia tampil bersholawat, para gadis itu akan histeris melihat gus tampan ini.