Chereads / mencintaimu sampai akhir / Chapter 57 - bab 57 Syaikhona

Chapter 57 - bab 57 Syaikhona

ustadz ghofur dan dokter ashila juga telah tiba, daffa dan ilham memeluk ustadz ghofur sedangkan dr.ashila langsung menghampiri kirana.

" kiran sayang...kamu yang sabar ya....ziyad adalah orang baik...dan pasti akan mendapat tempat yang baik pula." dokter ashila memeluk kirana, dia berusaha menghibur sahabat kecilnya yang sedang berduka, ayah, ibu ,ifa dan fadhil juga tiba.

" ibu...ayah...ifa...maafkan kak ziyad ya...tentang semua kesalahannya selama ini..." saat melihat orang tua dan adik suaminya, airmata kirana kembali menetes, meski dia berusaha sekuat tenaga, tetapi rasanya benar- benar menyakitkan, suami yang dicintainya yang telah menemaninya selama lima belas tahun kini meninggalkannya seorang diri, untunglah ada sikembar dan sahabat- sahabat mereka.

" kirana sayang...kamu harus sabar dan kuat ya sayang...demi kedua putra putrimu, juga demi suamimu..." ibu memeluk menantu kesayangannya itu.

" kiran..." ifa hanya menangis dan tak bisa berkata apa- apa..kini jenazah ziyad sudah dipindahkan ke masjid untuk disholatkan.kirana bahagia melihat begitu banyak orang yang mengantarkan jenazah ziyad ke tempat terakhirnya. pesantren yang begitu luas penuh sesak oleh para pelayat yang datang dari berbagai kota, kyai bashori dan umi hana juga tiba.

" kirana...ikhlaskan kepergian suamimu ya sayang.. kamu adalah wanita yang kuat..." umi hana memberikan dukungannya.

" terima kasih umi...mohon maaf atas semua kesalahan kak ziyad..."kirana kini hanya duduk memandangi jenazah suaminya yang sedang disholatkan, sangat banyak orang yang menyolatkan jenazah suaminya, hingga sepuluh putaran lebih,,saat satu rombongan selesai disambung dengan yang berikutnya begitu terus hingga sepuluh kali.kini jenazah ziyad sudah akan dikebumikan, para sahabat,guru,dan juga santri berebut ingin ikut mengangkat jenazah ziyad menuju ke tempat tinggal abadinya.ziyad dimakamkan di di belakang area pesantren atas persetujuan habib mustofa yang saat ini masih dalam perjalanan.

" bapak dan mamak kirana juga telah sampai dan masih sempat melihat menantunya dimasukkan ke liang lahat, kirana melihat setiap prosesi pemakaman suaminya dengan tatapan nanar, dalam hatinya terus menerus mengucap istighfar dan kalimat toyyibah, tetapi bibirnya terkatup rapat, saat pemakaman selesai dan do'a sudah dipanjatkan kirana merasa tubuhnya tak bertenaga, kirana tidak sadarkan diri dan langsung diangkat oleh putranya,ahfaz dan rafi ke dalam rumah mereka yang tak jauh dari tempat ziyad dimakamkan.

syaikhona..(wahai guruku)

ma'assalamah fii amanih syaikhona...

(selamat jalan,semoga dalam keselamatan wahai guruku)

allahu robbirhammurobbi ruuhina ya robbana...

(ya allah tuhanku,rahmatilah pendidik jiwa kami)

ya badrotimmin haza kulla kamali..

(wahai purnama yang indah lagi sempurna)

madza yu'abbiru'an ula kamaqoli...

(ketinggianmu tidak bisa terungkap dengan kata-kata)

ma'assalamah fii amaaniih syaikhona..

(selamat jalan semoga dalam keselamatan wahai guruku)

allahu robbirhammurobbi ruuhinaa ya robbana...

(ya allah tuhanku,rahmatilah pendidik jiwa kami)

sholla 'alaikallahu robbi daa i man

(sholawat allah keatasmu selama- lamanya)

abada ma'al ibkari wal asholi

(beserta siang dan malam juga selama- lamanya)

sholawat ini mewakili hati para santrinya saat mengantarkan guru tercinta mereka ketempat peristirahatan terakhirnya membuat semua orang yang pernah mengenal ziyad menangis, sosok kharismatik itu telah kembali kepada sang pemilik sejatinya.

para pelayat terus berdatangan dan mereka semua tetap tinggal hingga tujuh hari kepergian ziyad, habib mustofa sendiri yang memimpin pengajian untuk almarhum ziyad.

setelah tujuh hari para saudara, sahabat dan teman semua pulang kerumah masing- masing.kirana menyampaikan rasa terima kasihnya karena telah ikut mendo'akan dan mengantar suaminya di saat- saag terakhir berada di dunia yang fana, semua itu dia wakilkan pada rafi sebagai menantunya.

ayah,ibu,ifa,fadhil,bapak,dan mamak kirana juga sudah kembali ke semarang, yang masih tinggal hanya habib mustofa dan umi farida, rafi,ayya dan ahfaz, pak umar juga segera pulang ke kampung halamannya untuk menjemput istrinya dan kembali saat usai liburan idul fitri yang tinggal tiga hari lagi.kini suasana pesantren kembali sepi karena masih dalam suasana liburan.

" kirana...bagaimana perasaanmu sekarang nak?" umi farida melihat wajah sayu kirana dengan perasaan iba.

" kiran baik- baik saja umi...terimakasih umi dan habib bersedia meluangkan waktu untuk mengantar kak ziyad, sekali lagi kirana minta maaf ya umi, habib...apabila ada salah kak ziyad di waktu dulu." kirana menundukkan kepalanya.

" kirana...ziyad orang baik...aku saksinya...jangan sedih...suamimu insyaAllah mendapat tempat terbaik disisinya." habib mustofa membesarkan hati putri angkatnya itu.habib dan umi farida sangat memahami perasaan kirana saat ini, karena mereka berdua juga pernah kehilangan orang terkasihnya.

" terima kasih bib..." kirana tersenyum kepada kedua orang tua angkatnya itu, kirana tidak mau membebani keduanya .

" kirana...kami akan kembali besok ..kamu baik- baik ya nak, abahmu tahun depan sudah tidak mengajar lagi...insyaAlloh kami akan menemanimu saat itu.

" baik umi..." kirana dipeluk dengan erat oleh umi farida.

kirana akan meneruskan perjuangan suaminya,,dia akan mengabdikan dirinya untuk mendidik para santri di pesantren ini.