kursi meja makan diapartemen yang ziyad rempati hanya ada empat...dan semua sudah diduduki ziyad,daffa,ilham dan fadhil.kirana mengambilkan makanan untuk suaminya dan mempersilahkan ketiga sahabat suaminya itu menikmati makanan yang telah dihidangkan sementara kirana menuju pantry untuk menuangkan air putih untuk mereka ber empat.
" silahkan kalian nikmati makanannya..." kirana akan beranjak pergi saat ziyad menarik tangan kirana hingga tubuhnya terjatuh dalam pangkuan ziyad..kirana malu dan akan berdiri dari pangkuan suaminya saat tangan kekar ziyad memeluk pinggangnya.
" hemmm....batuk...batuk..." daffa langsung terbatuk melihat kelakuan ziyad dan kirana.
tetapi ziyad cuek...dia memang sengaja memancing sahabat- sahabatnya agar segera menikah.
"sayang...suapin kakak dong...nanti si kecil menyiksa kakak lagi..." suara ziyad manja.
kirana tertunduk malu karena ketiga teman ziyad itu menatap mereka berdua dengan tatapan yang membuat kirana merasa tidak enak hati...tetapi suaminya tidak melepaskannya.kirana pun menyuapi suaminya didepan sahabat ziyad.
" kirana...apa suamimu selalu seperti ini..? tanya fadhil...
" semenjak aku hamil kak...suamiku akan mual dan muntah kalau tidak kiran suapi." kirana tersenyum.
" aku jadi tidak sabar ingin melihat anak kalian...benar- benar anak yang pintar..." puji ilham
mereka semua selesai makan dan ziyad langsung menyuruh ketiga temannya untuk membereskan dan mencuci piring sampai bersih sedangkan kirana dan ziyad duduk disofa sambil nonton tv.
***
"sudah selesai ...?" tanya ziyad saat melihat ketiga sahabatnya bergabung bersama diruang tamu.
" percayalah pada kami...tidak akan mengecewakanmu apalagi kakak ipar...." daffa melirik kirana sambil menaik turunkan alisnya.
ziyad melempar muka daffa dengan bantal sofa.
" kirana...mau ya jadi vokalis kami...!" ilham kembali membujuk kirana.
"kami janji kamu tidak akan kelelahan...karena kami berempat akan menjagamu dan juga anak kalian." daffa menambahkan.
" kalian berempat...? bukanya di grup itu hanya kalian bertiga...?" tanya kirana bingung.
fadhil tertawa.
" ada satu lagi anggota kami,tetapi tiga bulan yang lalu dia kabur begitu saja meninggalkan kami tanpa kata dan akhirnya grup gambus kami harus vacum.." fadhil menjelaskan pada kirana..
" siapa dia..." yanya kirana lagi.
ketiga orang itu, fadhil,daffa dan ilham menunjuk kearah ziyad...kirana mengikuti arah telunjuk ketiga orang itu dan menggelengkan kepalanya.
" kenapa tidak cari pengganti...kan sayang...kalau harus vacum..." kirana menyesalkan.
" hanya dia yang cocok dengan grup kami...karena suaranya sudah menjadi ciri khas grup gambus kami." fadhil menceritakan
keadaan sebenarnya.
"sayang...kenapa kamu melihatku seperti itu..." ziyad menutupi wajahnya dengan bantal sofa karena kirana memelototinya.
"jadi kamu harus menerima tawaran kami kiran...karena grup kami menjadi seperti ini gara-gara kelakuan suamimu." dafa menambahkan minyak kedalam kompor, sehingga kirana semakin tajam memandang suaminya.
" tapi aku tidak yakin suaraku cocok untuk grup kalian." kirana masih mencoba mengelak.
"kita akan tes dulu...coba kiran...kamu melantunkan sebuah sholawat, atau lagu pop juga boleh..." daffa sangat bersemangat.kiran menatap suaminya meminta persetujuan dan dijawab dengan anggukan ziyad.
"oke...aku coba reff nya BCL yang cinta sejati ya..." semua orang mengangguk.
" oke...hem..ehem..."
"cinta kita melukiskan sejarah....
menggelarkan cerita penuh suka cita..
sehingga siapapun insan tuhan...pasti tau....
cinta kita sejati...." saat kirana selesai semua orang bertepuk tangan.
" bagus kiran." ilham tersenyum bahagia
" coba yang bahasa arab..." fadhil sangat antusias...
" mmmm...rouhi fidak ya..." kirana menyebutkan sebuah judul..
" tapi dikasih suluknya.. " daffa ikut usul
" oke...tes...tes...batuk.."
allahumma sholiwasalim 'ala....sayyidina muhammadin...wa'ala ali...sayyidina muhammad...
wa akhsanu minkalam taroqotu'ainun...
waj malu minkalam talidinisaa...u...
khuliqta mubarroaminkilulli aibin...2x
ka'annaka qod khulikta kama tasya' u
ya rosulalloh...ya habiballoh2x
yarosulalloh...ya habiballoh2x
"cukup..." ziyad berdiri dan menarik tangan kirana untuk duduk disampingnya...sementara ketiga sahabat ziyad itu mulutnya menganga hingga rahangnya hampir jatuh๐๐ saking kagumnya dengan suara kirana...
sementara kirana hanya tertunduk malu.
***
" plis kiran...kamu gabung ya...kalian sangat cocok...sumpah...ziyad...karma apa yang pernah kamu lakukan dahulu hingga sekarang mendapat keberuntungan seperti ini..." ilham benar- benar kagum dengan pasangan ini.
ziyad dan nila hanya geleng- geleng kepala.
" jalian sudah cukup main disini...sekarang silahkan pulang dulu..." ziyad mengusir ketiganya..
"tapi..." daffa masih enggan pulang
" untuk tawaran kalian ,biarkan istriku memikirkannya...nanti kita kabari...sudah sana kalian segera pulang dulu...kami ingin beriatirahat..." ziyad memang seperti ini kalau bergaul dengan temannya, tetapi auranya akan berubah saat ziyad mengajar atau mengisi acara.
" oke...kami pulang dulu...kabari secepatnya ya..." ketiganya pun berterima kasih dan pamit.ziyad melihat kirana agak kelelahan menggendongya dan membaringkannya ditempat tidur...mereka mengobrol sambil berbaring...sesekali bercanda...keduanya sangat bahagia.