Chereads / mencintaimu sampai akhir / Chapter 44 - bab 44 Semarang

Chapter 44 - bab 44 Semarang

satu minggu berlalu...kirana, ziyad,ayya dan ahfaz bersiap - siap pergi ke semarang, besok adalah hari paling penting dan bersejarah bagi ifa dan fadhil, keduanya akan menikah hari itu.

" umi...kami sudah siap...ayya cantik kan umi...?" tanya ayya yang memakai gamis warna soft pink dan jilbab senada...terlihat sangat imut, meski wajahnya cenderung seperti abinya,,ayya tumbuh menjadi gadis kecil yang cantik...

" abi...ahfaz juga sudah tampan...." ahfaz tidak mau kalah...sikecil ahfaz juga sangat tampan...wajah kirana menempel padanya...kedua anak ini benar- benar cantik...gen kedua orang tuanya memang sangat kuat...bukan hanya mereka memiliki wajah rupawan, tetapi akhlak dan pengetahuan agama maupun ilmu pengetahuan yang mereka miliki dapat diandalkan.

" sudah...ayo semua naik ke mobil...kita akan segera berangkat..." kirana menyuruh kedua anak itu untuk segera masuk ke mobil...kirana juga sudah duduk dikursi penumpang, tinggal menunggu ziyad yang sedang berpamitan kepada pak umar sekaligus menitip kan rumah kepada pak umar selama mereka pergi, pak umar untuk sementara tinggal disini selama ziyad dan kirana menghadiri pernikahan ifa dan fadhil.

" kami berangkat dulu ya pak...assalamu' alaikum..." ziyad melambaikan tangan pada pak umar yang menganggukkan kepalanya sambil membalas salam ziyad.

" wa'alaikum salam ...hati- hati dijalan ustadz..." pak umar menutup kembali pintu gerbang setelah mobil ziyad pergi.

" umi...kapan kita akan sekolah?" tanya ayya sambil melihat ke jendela mobil.

" iya umi..kami pingin segera sekolah..." ahfaz ikut- ikutan bertanya.

" setelah tante ifa menikah,umi dan abi akan mencarikan kalian sekolah..." kirana menjawab pertanyaan kedua putra putrinya.

"asiiik..." keduanya bersorak kegirangan.

" tapi ayya nggak mau sekolah tk umi...sangat menjenuhkan..." ayya mengultimatum uminya , kirana pun tersenyum.

" tenang saja cantik,sholihahnya umi..." kirana dan ziyad saling pandang dan tersenyum, keduanya sudah mempunyai rencana untuk kedua buah hatinya...tinggal menunggu waktu yang tepat dan setelah urusan ifa selesai.

"umi...ayo senandungkan sholawat... " ayya dan ahfaz bosan didalam mobil dan meminta uminya bersholawat.

" ya shahidan ala mana...ma' nal izzati wal iba..

narohu najman sati'an yatro abil kibriya2x

laka syahidun fii ' ula asma'a dunya soda...

hayya sirru fii khutoh fal jinanu kanat muna...

kirana baru menghabiskan satu bait anak - anak itu sudah tertidur pulas dia pun tersenyum.

" sayang...suaramu tak pernah berubah...setelah sekian tahun kita hidup bersama, saat mendengar suaramu aku selalu berdebar- debar..." ziyad berkata sambil fokus menyetir.kirana tersenyum.

" alhamdulillah kalau begitu bii..." kirana melirik ziyad dan kembali tersenyum.

" abi juga...meskipun kita telah bersama bertahun- tahun...saat abi menatapku hatiku juga masih berdebar...dan aku masih selalu merasa malu."kirana menundukkan kepalanya saat tangan ziyad meraih jemarinya dan meremas lembut jemari istrinya.

***

setelah setengah hari perjalanan ziyad tiba dirumahnya, rumah yang selalu dirindukannya.

ayah,ibu dan ifa sudah menunggu di depan rumah saat mereka turun dari mobil.

"ayya...ahfaz...tante kangeen kalian..." ifa merentangkan tangannya untuk kedua ponakannya yang berlari menghampirinya.

ketiganya berpelukan, kirana dan ziyad mencium tangan kedua orang tua mereka bergantian dan semua orang masuk kedalam rumah.semua orang gembira dan bersyukur senantiasa diberikan kesehatan, mereka masih bisa bertemu dengan keluarga meski hanya pada moment- moment tertentu.setelah melepas lelah sebentar ziyad dan kirana pamit pulang kerumah kirana untuk bertemu neneknya, ayya dan ahfaz tidak mau ikut karena dirumah ziyad banyak anak- anak dari saudara yang sengaja datang untuk menghadiri pernikahan ifa.ziyad dan kirana hanya berjalan kaki menuju rumahnya yang memang tidak terlalu jauh...mereka ingin sekalian bernostalgia.kirana dan ziyad mampir di warung eko untuk membelikan nenek cemilan.

" assalamu' alaikum..." kirana mengucapkan salam, dan wanita paruh baya terlihat keluar sambil tersenyum.

" wa'alaikum salam...eh..nak kirana...nak ziyad...lama tidak bertemu...kalian sehat kan,?" tanya ibunya eko.

" alhamdulillah bu...kami sehat." kirana tersenyumm saat ziyad menjawab pertanyaan ibunya eko.

" kirana..kamu makin cantik aja...nggak nyangka y sudah punya anak dua...padahal kamu masih terlihat imut..." ibunya eko berbinar melihat bekas calon mantunya itu.

setelah berbasa basi sebentar kirana dan ziyad pamit dan melanjutkan perjalanan.tak lama mereka pun sampai.

"assalamu'alaikum...nek..." kirana mengucapkan salam dan melihat nenek sedang duduk di sofa ruang tamunya sambil mengaji dan langsung menutup mushafnya saat melihat cucu kesayangannya datang.

" kirana..." nenek memeluk cucunya, ziyad menunggu giliran kemudian mencium tangan nenek setelah kirana selesai.ketiga orang itu mengobrol sebentar dan suara adzan ashar menghentikan obrolan mereka.

ziyad dan kirana sudah berwudhu dan sholat bernama' ah di mushola depan rumah kirana, ziyad yang menjadi imam nya sore itu.

banyak tetangga kirana yang kangen dengan pasangan muda ini...mereka menjadikan kirana dan ziyad sebagai semangat mereka karena keberhasilan keduanya mengarungi kehidupan dengan baik.

" bii...kita kerumah ibu nanti habis maghrib sekalian ya.."kirana meletakkan secangkir kopi untuk ziyad.

" iya sayang...aku lelah sekali dan dirumah penuh dengan orang- orang...aku mau istirahat disini sebentar.

" baik..." kirana kemudian duduk disamping ziyad dan memijat lembut pundak suaminya, ziyad pun merebahkan tubuhnya di pangkuan kirana,kini kirana lebih mudah memijit pundak ziyad .

" sudah sayang...makasih ya....abi jadi ngantuk." ziyad pun bangun dari pangkuan istrinya...kemudian memeluk istrinya itu dan mencium keningnya.

" bi..anak- anak kita antar setelah ifa menikah atau kita pulang ke blitar dulu...?" tanya kirana pada ziyad.

" sebaiknya kita antar setelah acara selesai...sekalian, jadi kita tidak usah bolak balik...dari sini ke kudus lebih dekat..." ziyad sudah memutuskan dan kirana pun menyetujuinya.kirana dan ziyad sudah memutuskan untuk memondokkan si kembar ke pondok tahfidz,si kembar memiliki kemampuan yang luar biasa, sayang bila tidak diasah dengan baik.pondok tempat sikembar mengaji nanti adalah rekomendasi dari habib mustofa sehingga ziyad dan kirana memantapkan hati mereka.

***

ifa sudah selesai dirias dan kini sedang menunggu fadhil mengucap ijab qobul..

" ifa...bagaimana perasaanmu...apakah kau bahagia? " tanya kirana pada sahabat sekaligus adik iparnya itu.

" aku deg- degan kiran..." ifa menggenggam tangan kirana .kirana tersenyum merasakan tangan ifa sangat dingin.

" ifa...tenang...aku dulu juga sama..." kata kirana menghibur sahabatnya.

diluar fadhil sudah mengucap ijab qobul dengan lancar...dan ifa pun dipertemukan dengan suaminya...keduanya tampak bahagia.

" tante...om...nanti ayya dan ahfaz mau tidur bareng tante..." ucap ayya setelah acara selesai.kirana dan ziyad pun saling pandang dan tersenyum.

" iya...soalnya kamar tante ifa wangi...banyak bunganya..." ahfaz menimpali kata- kata kakanya.

" iya...boleh sayang...tante akan sangat senang..." ifa pun gembira mendengar keinginan sikembar, terus terang ifa merasa takut kalau harus tidur dengan suaminya.

fadhil merasa jengkel dengan tingkah keponakannya itu.

" tidak boleh...kalian harus tidur dirumah kaluan sendiri..." fadhil melihat kearah ziyad dan kirana yang menahan senyum.

" pokoknya kami mau tidur bareng om dan tante...!" mereka tetap bersikeras dan bertengkar dengan fadhil hingga semua orang tertawa.