kirana mengantar ifa, fadhil, mamak dan bapak yang akan pulang kesemarang sampai depan rumah, sementara ziyad masih beristirahat,
" kiran...jaga kesehatanmu juga kakakku baik- baik ya...kapan- kapan aku akan kesini lagi..." ifa memeluk kirana, kemudian bergantian dengan bapak dan mamak kirana, mereka semua sudah meninggalkan halaman pesantren sekarang ,tinggal kirana ,ayya dan ahfaz yang masih melambaikan tangan mereka,saat mobil tak lagi terlihat kirana dan si kembar masuk dan menemani ziyad.
" ayya...kamu akan berangkat ke rembang minggu depan nak...kyai bashori dan umi hana juga rafi akan menjemputmu." ziyad bersandar kepala tempat tidur, kirana melihat posisi suaminya tidak nyaman kemudian dia mengambil dua buah bantal dan diletakkan di belakang punggung suaminya, kini ziyad bersandar dengan nyaman.
" terima kasih umi..." ziyad tersenyum melihat istrinya, meski si kembar sudah beranjak remaja, kirana masih terlihat muda dan cantik, saat melahirkan si kembar usia kirana baru sembilan belas tahun dan kini si kembar sudah sebelas tahun jadi umur kirana baru akan menginjak tiga puluh tahun,sedangkan ziyad sudah tiga puluh delapan tahun,mereka lebih terlihat seperti kakak beradik...
" iya abi...ayya sudah bersiap-siap,,tinggal berangkat." ayya tersenyum kepada abinya,senyumnya sama persis dengan senyum abinya, benar- benar menawan.
" kalo ahfaz akan berangkat lusa bi..." afhaz memberitahu umi dan abinya, dia juga sudah siap menimba ilmu, ahfaz kelak akan menggantikan abinya mengampu pesantren ini,,jadi dia harus banyak belajar ke berbagai tempat, semua sudah kirana dan ziyad rencanakan bersama habib mustofa, jadi tiga tahun lagi si kembar akan tinggal di mesir bersama habib mustofa dan umi farida.
" sayang...bawa kakak ke kamar..." setelah si kembar pergi ziyad meminta kirana membantunya masuk kekamar. ahfaz sedang berada di masjid sementara ayya berada di pondok putri, dia mengisi kelas fikih siang ini.
" bii...si kembar sudah besar, tak terasa ya...waktu berjalan begitu cepat..." kirana menerawang mengingat awal pertemuan mereka, bersama menapaki setiap langkah,hingga mereka seperti sekarang ini.
" iya sayang...sekarang kita sudah memasuki fase orang tua, untung anak- anak kita sholih dan sholihah...semoga mereka senantiasa bahagia." ziyad mendo'akan kedua putra putrinya.
" iya bi...Allah sungguh maha baik, selalu memudahkan langkah kita, umi bahkan tidak bermimpi akan seperti sekarang ini..." kirana bersyukur atas karunia ini, memiliki ziyad bagi kirana bagaikan memiliki mata air yang tak pernah kering, hidupnya selalu dinaungi kesejukan, dimiliki oleh ziyad dia merasa seperti bayi dalam buaian paling lembut,hidupnya tenang dan damai, kirana tidak akan pernah takut dirinya akan terjatuh karena rasa sayang yang tulus dari suami yang sangat mencintainya.pasangan ini menyikapi kehidupan mereka dengan sangat sederhana, mereka sangat taat kepada agama dan sang pencipta, mereka saling mencinta karena Allah semata.
" sayang...sini...abi peluk..." ziyad melambaikan tangannya memanggil kirana yang langsung mendekat dan meringkuk dalam pelukan suaminya.
***
hari ini kirana,ziyad,ayya dan ahfaz sudah dalam perjalanan ke kediri,mengantar ahfaz ke pesantren , mereka tidak merasa bersedih ketika salah satu dari mereka akan berpisah, mereka justru saling menyemangati dan saling mendo'akan.
" umi dan abi bahagia melihat kalian seperti sekarang nak, ingat pesan kami...jadilah pribadi yang rendah hati, berbuat baik kepada siapapun, menolong orang lain dan jangan mengharapkan ombalan apapun kecuali ridho dari gusti Allah.." kirana berpesan kepada si kembar, kedua anak itupun mengangguk dan tersenyum kepada kedua orangtua mereka.
" insyaAllah umi...abi...kami akan selalu mengingat pesan kalian..." sepanjang perjalanan mereka ber empat mengobrol, hingga akhirnya mereka sampai di pesantren.setelah menyelesaikan administrasi pendaftaran dan membantu ahfaz merapihkan barang- barang di kamarnya mereka pun berpisah. ayya, kirana dan ziyad segera pamit dan memberi kesempatan kepada ahfaz untuk beradaptasi dan mengenal teman- teman barunya.
kirana ziyad dan ayya mampir ke pesantren milik kyai ma' ruf dan bertemu dengan ilham dan naila bersama putri kecil mereka azka yan baru duduk di kelas tiga sekolah dasar.mereka melepas rasa rindu, juga mengobrol banyak hal dan akhirnya ziyad sekeluarga mohon pamit untuk segera pulang ke blitar.