Chereads / mencintaimu sampai akhir / Chapter 41 - bab 41 Jawaban Ifa

Chapter 41 - bab 41 Jawaban Ifa

pagi ini dikediaman naila cukup sibuk, sejak habis subuh naila sudah mulai dirias, sementara ifa juga dirias karena dia akan mengantarkan naila pada ilham setelah ilham mengucap ijab qobul.

sementara ilham juga sedang bersiap dan dengan ditemani fadhil, ilham dan kedua orang tuaya berangkat kerumah naila lebih dulu, sementara ziyad, kirana dan si kembar masih harus menunggu daffa dan aisha yang masih dalam perjalanan, ustadz ghofur dan istri absen,, ada pekerjaan diluar kota yang sangat mendesak.

"assalamu' alaikum..." daffa dan aisha juga putri kecil mereka ilayka baru saja tiba.

"wa'alaikum salam.." jawab kirana dan zitad kompak. daffa celingukan karena hanya ada ziyad sekeluarga.

" yang lain sudah pada berangkat? " tanya daffa, kirana dan ziyad hanya mengangguk.

" kalian sarapan dulu,,,sudah disiapkan,, baru kita berangkat." kirana menggandeng tangan aisha mengajaknya keruang makan.jedua keluarga itu sarapan bersama dan berangkat ke acara pernikahan ilham dengan dua mobil yang beriringan.

dikediaman naila, ilham dan kedua orang tuanya sudah berada di masjid tempat acara akad akan dilangsungkan, semantara fadhil masih diluar menunggu ziyad dan daffa datang,,beberapa saat menunggu akhirnya ziyad dan daffa datang sesaat sebelum acara dimulai..fadhil langsung mengajak mereka masuk ke serambi masjid.acara ijab qobul berjalan dengan lancar, dan kedua pengantin di pertemukan, setelah ilham memasangkan cincin dijari manis naila yang langsung mencium tangan suaminya untu pertama kalinya, ilham kemudian mencium kening istrinya dan menaruh tangannya dikepala naila sambil mengucapkan do'a, kemudian ziyad membaca do' a untuk kedua pasangan yang telah sah menjadi suami istri itu, agar pernikahan mereka sakinah, mawadah warrohmah, juga dikaruniai putra dan putri yang sholih dan sholihah.

***

setelah acara ziyad dan kirana menemui ifa karena mereka harus segera kembali ke blitar, sementara ifa masih harus disini ikut menemani naila hingga acara resepsi selesai karena teman- teman mereka dari jogja akan tiba dan akan mengadakan reuni kecil dadakan.

" ya sudah fa...kalau begitu kami pulang dulu.." ziyad mengusap kepala adiknya setelah ifa mencium punggung tangan kakaknya. kemudian ziyad ,kirana dan si kembar akan berpamitan kepada ilham dan naila juga fadhil tetapi ilham tidak mengijinkan mereka pulang.

" ayolah ziyad...setidaknya kalian memberikanku sesuatu dulu, baru kalian pulang." ilham tetap tidak membiarkan ziyad dan kirana pulang.

"tapi kami sedang digunggu seseorang ..." kirana membatu membujuk ilham.

" baiklah...tetapi nyanyikan sebuah lagu dulu dan kalian berempat harus tampil bersama." kata ilham akhirnya.

ziyad mengangguk dan menggandeng tangan istrinya,kirana menggandeng ayya ditangan yang lain dan ahfaz menggandeng ziyad...keempat orang itu naik keatas panggung yang sudah lengkap dengan penabuh rebana,kemudian ziyad dan kirana melantunkan ya habibal qolbi sebagai hadiah pernikahan untuk ilham dan naila, seperti biasa saat keluarga empat orang itu tampil sudah bisa dipastikan semua orang pasti terkagum- kagum dengan penampilan mereka.

banyak dari mereka yang hadir bertanya dan kyai ma'ruf menjelaskan tentang ziyad yang sedang membangun pesantren,banyak dari mereka yang tertarik, saat pondok mereka jadi kelak akan menitipkan putra dan putri mereka kepada ziyad dan kirana.

***

ditempat yang dijanjikan ifa dan fadhil bertemu. ifa yang datang lebih dulu sedang duduk menunggu di samping masjid tempat ilham dan naila akad tadi.

"assalamu' alaikum..." fadhil mengucap salam mengagetkan ifa yang sedang melamun.

" wa' alaikum salam..." jawab ifa tertunduk.

" bagaimana ifa...apa jawabanmu...?" tanya fadhil to the poin.

" mmm...maafkan aku..sebelumnya aku ingin mengatakan sesuatu..." ifa tetap tertunduk dihadapan fadhil.

" silahkan" fadhil menjawab dengan cepat, dia juga mempersiapkan hatinya,bila ifa ternyata menolaknya.

" maaf sebelumnya,,kamu dan aku baru bertemu kemarin, dan kita sama sekali tidak saling mengenal, meskipun begitu, kamu dengan mantap dan berani tiba- tiba melamarku dan akan menjadikanku istrimu padahal kau sama sekali tidak mengetahui baik maupun buruknya sifat- sifatku." ifa menghela nafas sebentar dan melanjutkan kalimatnya.

" kau tau...saat aku memutuskan menikah aku akan hidup selamanya dengannya ,aku membenci perpisahan, kecuali allah yang memisahkannya.

bismillah...aku akan menerimamu dengan pertimbangan karena kau adalah sahabat kakakku, aku sudah melihat beberapa diantara kalian semua berakhlak baik dan juga mendapat pasangan yang baik, dan aku berharap kau akan membimbingku ke dalam hal yang baik pula. itulah jawabanku untukmu." ifa terus menunduk dan airmata kelegaan mengalir di kedua pipinya.

" itu berarti kau...?" tanya fadhil kemudian.

" insyaAllah...aku bersedia menjadikanmu sebagai imamku...jadi aku harus memanggilmu apa sekarang...?" ifa kemudian tersenyum menunggu yang akan fadhil katakan.

" terimakasih sebelumnya ifa...aku bersyukur dan yakin bahwa kau benar- benar adik dari ustadz ahmad ziyad...sahabat terbaikku...insyaAllah aku tidak akan menyia- nyiakanmu...aku akan mengantarmu pulang saat acara disini selesai, dan memintamu langsung kepada ayahmu...mulai sekarang kau boleh memanggilku kang fadhil...atau kau juga boleh memanggilku sayang..." fadhil menggoda calon istrinya yang wajahnya sudah memerah karena malu. keduanya tersenyum dan kembali menemui ilham dan naila karena teman- teman dari jogja sudah datang , sementara ziyad dan kirana, juga daffa dan aisha sudah pulang ke kota mereka masing- masing.