Kenzie mengerti jelas makna itu, sehingga sang tuan muda menaruh cinta hingga berakar di hati tanpa landasan pengharapan. Dia sangat tahu diri, antara dirinya dan Silvia, sangat tidak mungkin! Sejak kecil wanita yang dicintainya itu telah terikat hubungan janji pernikahan pada kakaknya, sehingga Kenzie melepaskan pengharapan atas cintanya pada Silvia. Tidak hanya tidak berani berharap, bahkan dalam mimpi pun, dia takut memikirkan itu.
Dia hanya mencintai dalam diam, dan itu terus terjadi sejak mereka remaja, hingga kini! Cinta sendiri dalam beberapa tahun yang tidak singkat. Itu benar-benar membuat sangat tidak nyaman. Apalagi, keadaan memaksanya harus bersikap, bahwa seolah-olah cinta itu tidak pernah ada di hatinya, adalah hal yang paling menyedihkan dalam perasaan cintanya, tetapi dia masih tetap bertahan, dalam desakan rasa sakit itu.