Dexter yang tadi ingin beranjak, perlahan menggugurkan niatnya, air mata Kaili yang membasahi dadanya, membuat Dexter sedikit kesakitan, sekarang ini istri bodohnya sedang menangis sambil mengutarakan isi hatinya. Tentu Dexter senang, tetapi ada hal lain juga yang membuatnya tidak senang. Apa pun yang membuat Kaili bersedih, Dexter akan membenci itu dengan kejam! Wanitanya tidak bisa menangis bersedih, dengan alasan apa pun!
"Tidak usah lanjutkan, kau sampai menangis tersedu-sedu seperti ini, aku tidak menyukainya. Lagi pula, aku tahu alasanmu pada saat itu, ayahmu tidak menyukaiku, dan kau hanya mencoba menjadi anak yang penurut pada orang tua."
"Bukan! Bukan karena itu, aku ... aku punya alasan pribadi lainnya." Kaili dengan tegas membantah.
Dexter tercengang, memangnya ada apa lagi? Ia pun menggaruk alisnya.
"Ini ... masalah ini aku tahan sudah begitu lama, seorang diri, dan aku hampir depresi karenanya. Rasa percaya diriku hilang, aku...."