"Menangis sampai mata bengkak dan suaraku serak hanya karena ditinggal pergi kerja, sikap burukmu ini kenapa begitu mirip dengan ibumu?" Suara tegas namun penuh perhatian menimpali percakapan keduanya.
"Papa...." Kali langsung berlari ke pelukan ayahnya.
"Putrinya sudah tidak kecil lagi, tapi kenapa aku merasa dia semakin bodor? Papa katakan padamu jangan seperti ibumu yang-"
Uhuk uhuk....
Suara batuk yang disengaja itu membuat Richard Goh menghentikan perkataannya.
"Suamimu hanya pergi bekerja, kenapa begitu sedih? Sangat manja!" Stella mencibir putri tunggalnya ini.
Kali memilih untuk tidak menjawab, tapi ia malah memancung bibir ke depan.
"Mama dan Papa akan makan siang di luar, apakah kau mau ikut? Kita sudah lama tidak makan bersama." Lanjut Stella.
Kali terlalu malas untuk ke mana-mana, Dia hanya ingin bersembunyi, berharap dengan begitu, luka di hatinya bisa menghilangkan.