Sementara itu, sejak Kaili menginjakkan kaki di kantor, dia hanya menghabiskan waktu dengan melamun, padahal, seharusnya saat ini dia sedang bekerja keras agar proyek iklan yang saat ini sedang berlangsung, jatuh ke tangannya. Namun, semangatnya yang dulu sangat menggebu-gebu, kini seakan hilang hingga tak tersisa begitu mengetahui kebenaran tentang jati diri suaminya.
Kaili dengan malas menyandarkan kepalanya di punggung kursi yang saat ini ia duduki. Matanya sejak tadi melihat pada layar ponsel yang terletak di atas meja di samping laptop. Di layar itu, ada sebuah foto, foto yang sejak dulu menjadi mimpi besarnya yang tidak berani ia kejar, tetapi malah menjadi miliknya.
Iya, itu adalah foto pernikahan mereka: dia dan Dexter. Foto yang diambil secara candid karena saat itu Dexter menolak semua setiap kamera yang ingin menangkap wajahnya.
