"Mau sampai kapan kau akan berdiri di sana? Apa kau mau berencana di kamar mandi hingga fajar esok hari tiba?"
Kaili memancungkan bibirnya, mengutuk Dexter dalam hati. Memangnya dia akan menjadi patung di sini kalau bukan karena semua tempat dikuasinya? Kaili benar-benar tidak mengerti mengapa suaminya ini bisa sangat tidak tahu malu?
Dexter malah menariknya dengan lembut, "Sudah aku katakan, kalau kau ingin menatapku, lakukan secara langsung! Curi-curi pandang seperti itu apa sangat menyenangkan? Jangankan hanya memandangiku saja, menyentuhku secara langsung pun kau bisa" Dexter bermain mata di akhir kata.
"Kau ... Ah...." Kaili menjerit begitu Dexter membuka bajunya dengan paksa. "Kau?" Matanya melotot sambil menutup bagian depannya.