Kaili membalikkan pandangan melihat bintang di langit, "Hemp ... Sangat indah! Banyak bintang di langit, sangat terang!"
Dexter menyentuh tangannya serta menatap matanya juga, "Yang indah, bukan bintang karena bintang di langit, tetapi pantulan sinar di matamu!"
Kaili hampir pingsan! Dexter, bolehkah kau berhenti? Mengapa sejak tadi ucapanmu begitu membuat seluruh tubuh bergetar, tidak hanya jantung saja!
Kaili gugup, bahagia, dan sedikit cemas. Dia ingin malam ini berhenti sampai di sini, dia takut ketika keesokan hati, momen seperti ini tidak akan terjadi lagi.
"Kita ... Pulang saja!"
"Hemp... Ayo!" Dexter pun tidak menolak lagi. "Apakah kau mau aku gendong lagi?"
Dia masih sedikit mengantuk, tetapi tidak mungkin bergantung pada pria ini terus kan?
"Tidak, aku jalan kaki saja!"
