Sirna mentari menyapa hangat, menyentuh kulit dengan lembut. Aku seorang mahasiswa Universitas T yang merupakan gadis barbar, yahh aku bisa mengakui itu dari tingkah ku yang seperti pria. Aku tinggal dengan ibuku, dari 3 bersaudara. Sedangkan ayahku masih di Inggris mengurus pekerjaannya.
Siang itu setelah selesai kuliah, aku bergegas kembali ke rumah. Ku sapa sebentar ibuku dan kakakku lalu bergegas menuju kamar.
"Huhhhh...lelahhh" keluhkuu merebahkan tubuh ku
Entah sejak kapan aku merasa begitu lelah, seketika dari luar kamarku ada seorang wanita paruh baya berdiri menatap ku.
"Siapa kau?"tanyaku. Wanita itu bertubuh gempal samar samar karna luar kamarku seakan sangat gelap. Dan wanita itu pun berkata...
"Berhati-hatilah dengan toko buku di ujung jalan. Atau kau akan menemukan kesialan"
Suara itu begitu lirih mengerikan. Seketika aku pun terbangun dari tidur ku karena alarm hpku.
"Aagghhh sial, sejak kapan aku ketiduran?! Dan mimpi apa itu tadi!" keluhku memegang kepalaku yang pusing. Aku segera membersihkan diri dan bersiap keluar rumah karna aku ada janji dengan Laili untuk mencari buku di toko Buku Linlin.
Jam menunjukkan pukul 8p.m dan aku bergegas turun.
"Mau kemana?!"tanya Ibu dengan lantang.
"Aku ada janji dengan Laili, jangan tunggu aku pulang. Karna mungkin aku akan menginap di rumahnya"ketusku berjalan keluar.
Kusetir mobilku dengan kecepatan tinggi. Dan sampailah aku di Toko Buku Linlin. Disana aku melihat Laili yang sudah menunggu. Kuparkir mobilku lantas bergegas menemuinya.
"Hi, maaf aku terlambat. Ketiduran"ucapku sinis.
"Dasar, aku sudah menunggu mu cukup lama"
"Dahh lahh, ayo!"
Kami pun berpencar untuk mencari buku. Lalu kami pun duduk bersama setelah mendapat buku yang kami tuju.
"Rel, apa kamu liat cowok disana?"
"Dimana?!"aku pun menoleh kearah yang di tunjuk Laili. "Ohh pria rambut pirang itu?"
"Bukannnn!!! Tapi yang rambut hitam kecoklatan ituu, mukanya kayak gak asing"
Aku pun kembali menoleh.
"Bukannya itu.....Lee Dong Min?"
"Lee siapa?"
"Artis Korea, yang lagi naik daun ituu"
"Hahahaha..." Laili pun tertawa dengan keras.
"Laili!!!"
"Maaf maaf, itu tidak mungkin dia. Orang Korea sangat jarang ke Cina. Apa lagi artis, kecuali mereka mau menggelar konser"
"Terserah lahhh, gak ada gunanya juga"
Kami disitu hingga larut malam. Pukul 11p.m dan toko itu pun akan segera tutup. Semua orang pun bergegas keluar, termasuk kami.
"Rel, mau nginep?"
"Gk dehh, gak tau kenapa aku pengen pulang aja"
"Yahhhh, yaudah sampai besok"
Laili pun bergegas pergi. Aku pun mengendarai mobil ku menuju perjalanan pulang. Saat melewati ujung jalan persimpangan, mataku tertuju di sebuah toko buku tua. Nampak tak asing bagiku, dan aku pun berhenti tepat di depannya. Kulihat jam di arloji ku. Pukul 11.35p.m
"Tengah malam begini kenapa masih ada yang buka yaa?!"
Aku yang iseng pun mencoba masuk ke toko itu. Gelap dan sempit, itu bayanganku. Ku buka perlahan pintu itu, ada beberapa orang yang sedang membaca dengan lampu remang-remang. Entah perasaan ku atau apa tapi seolah mereka tak menyadari kehadiran ku. Seorang wanita paruh baya tersenyum tipis kearah ku, tatapannya kosong dan sayu.
"Ada yang bisa Saya bantu, Nona?"ucapnya lirih.
"Aaaa...tidak. Aku hanya ingin lihat, permisi" aku pun bergegas keluar. Namun seketika wanita itu pun sudah berada di belakang ku dn menahan tanganku. "Aagghhh!!!"teriakku terkejut.
"Nona tertarik dengan novel fantasi kan?"
"Hm?"
"Jangan sungkan Nona, Saya punya satu rak penuh buku novel fantasi. Jika Nona berkenan, Nona bisa melihatnya terlebih dahulu"
"Aku...."
"Silahkan Nona"ucapnya memaksa.
Aku pun mengikutinya perlahan, jalan wanita itu tak stabil dan sedikit pincang. Sedangkan orang-orang yang lain menatap ku dengan tatapan kosong. Aku pun mulai merasa gelisah.
"Silahkan Nona"ucap wanita itu.
"Waww"ucapku takjub. Ada ratusan buku novel disitu. Aku pun mulai berjalan mengiringi rak-rak. Dan entah sejak kapan wanita tua itu pergi. Cahaya disitu remang-remang, aku pun mengeluarkan hp dan menyalakan lampu flash. Sebuah buku di pojok bersinar, aku pun meraihnya. Terkunci.
"Sial, bukunya terkunci"
Aku pun membolak-balikkan buku itu namun tak menemukan kuncinya. Kucoba membuka paksa, namun...
"Aagghhh!! Sial" buku itu membuat tanganku terluka. Dan darah tak sengaja menetes di buku itu. Dan buku itu pun terbuka.
"Lahhh, kok bisa kebuka??!!" Aku pun membaca sinopsis dari cerita itu, gadis kembar cantik yang berkebalikan sifatnya. Si pirang yang lembut menawan dan si hitam yang kejam dan jahat.
"Ceritanya membosankan! Tapi ada noda darahku, bagaimana pun juga aku merusaknya. Kurasa tak ada salahnya membeli"aku pun bergegas keluar dari rak-rak. Betapa terkejutnya aku saat banyak darah berceceran, semua orang tadi tergeletak berlumuran darah. Entah apa yang sudah terjadi, aku pun berlari keluar hingga jalan raya.
"Mobil, dimana mobilku??!!" aku pun berlari, jalan daerah situ pun menjadi sangat sepi. Aku berhenti di tengah jalan dan mengecek hpku. "Sial, kenapa sinyal nya ilang sihhh!!!"
Aku yang fokus melihat hp, tak menyadari sebuah truk melintas. Dan...
Blarrrrrr.....
Darah mengalir dimana-mana. Seketika sekumpulan orang mengelilingi ku, samar-samar.
"Apa aku...!!!"