Inilah babak baru dalam hubungan Rado dan Qiana. Qiana benar-benar menerima Rado dengan tulus dan akan mengupayakan agar hatinya mau menerima lelaki itu dengan cinta. Sepulangnya mereka dari piknik, kelegaan hati keduanya terlihat nyata di mata mereka.
Lupakan masa lalu, dan hadapi masa depan. Seperti itulah Qiana sekarang berlaku. Cinta itu kalau tidak mendapatkan pupuk, lama-lama pasti akan mati. Dan dia yakin itu akan terjadi pada hatinya yang masih mencintai Davie.
"Abang nggak mampir?" mereka sudah sampai di depan rumah Qiana dan Rado membiarkan gadis itu turun sendiri.
"Terima kasih. Aku langsung aja ya. Kayaknya emang perlu diistirahatkan ini punggung." Sambil mengulet lelaki itu membuat Qiana terkekeh.
"Oke. Aku masuk dulu. Abang hati-hati di jalan." Anggukan yang diberikan Rado kepada Davie membuat gadis itu langsung keluar dari mobil dan menunggu Rado pergi terlebih dulu.
"Masuk sana." Rado membuka kaca mobilnya dan 'mengusir' Qiana. Namun gadis itu menggeleng.