Chereads / Penjaga hati Zara / Chapter 12 - Keyakinan

Chapter 12 - Keyakinan

Aku tahu kau menyimpan rasa terdalam ku diruang kosong mu...

letak ku disana, di rak paling usang

seperti mainan yang kau ambil saat kau ingin dan kau abaikan saat kau bosan...

aku tempat mu melepas rindu tak bertuan

tak ada satu kata cintaku yang kau balas

kau hanya tersenyum membiarkan hatiku kian bertanya

dan seperti hamba sahaya yang patuh pada tuannya.

seperti ini lah caraku ingin pergi..

mungkin aku egois.. ku bagi kepedihan ku pada si mata sendu yang tanpa sengaja mengisi kekosongan hati....

***

"sungguh aku tidak berbohong... Aldi katakan kita tidak melakukan apapun..." Zara memelas berharap Aldi menyelamatkan harga dirinya kali ini.

Aldi tak bergeming.

"Aldi tidak perlu menikahiku... aku masih suci sungguh...hiks.. hiks" Zara tak tahan dengan lara yang menghujam jantungnya.

"kami percaya tapi...." tuan Wildan menggantung kata-katanya menghela napas sejenak "lebih baik kalian menikah saja.." lanjutnya meleburkan harapan Zara.

tuan Wildan mengalihkan pandangan ke arah bunda Zara..

"nyonya.. eee..."

"namaku Almira...."

"Baiklah nyonya Almira... maaf mungkin pertemuan kita kali ini tidak layak.. aku pastikan besok atau lusa kami akan mengundang kalian sekeluarga.."

"papi.. apa-apaan... gadis ini sendiri tidak masalah.. kenapa kita..." bisik nyonya Lia istri Wildan keberatan dengan keputusan sang suami, baginya benar apa yang diucapkan Zara ,tidak ada yang perlu dipertanggungjawabkan!!!

mulut sang istri terkunci rapat setelah mendapat kode berhenti bicara.

"maaf untuk semua kekacauan ini..." tuan Wildan bersungguh-sungguh. dia melirik kearah Aldi .

Drama ketangkap basah ini pun berakhir dengan keputusan sebuah pernikahan!!

***

Zara sudah membersihkan diri,, perutnya terasa kosong,, Nanda dan Widya yang belum pulang memesan makanan dari ocefood untuk mereka semua. Zara makan dengan lahap, energi nya habis terkuras karena menangis tak henti.

sedangkan sang bunda tidak nafsu untuk menyantap nasi ayam bakar dihadapannya.

Beberapa jam penuh kejutan!

bagaimana tidak niatnya yang ingin memberi kejutan untuk kedua putrinya malah gagal, gantian dia yang harus menerima kejutan dari si bungsu.

"setelah ini bereskan pakaian mu... kita tinggal dirumah kak Raihan" Almira memberi perintah pada Zara yang mengangguk patuh. Tidak bisa dia membiarkan Zara tetap diapartemen setelah semua yang terjadi, mentalnya bisa saja terguncang dan sering bertemu si pria mesum tidak akan baik bagi putri bungsunya.

Nanda dan Widya membantu Zara mengemas beberapa pakaian, buku kuliah dan laptop nya.

"apa aku terlihat buruk??" Zara bertanya pada dua sahabatnya. Nanda dan Widya menggeleng bersamaan.

mereka bertiga berpelukan menanggalkan kegiatan mereka mengemas barang milik Zara .

"tenanglah Zara, aku dan Nanda percaya kamu kok.." Widya menguatkan

"semua pasti bisa dilewati dengan baik..." lanjutnya diamini oleh Nanda.

mata Zara berkaca.

"terimakasih sudah percaya padaku...."

ketiga sahabat itu mulai bercanda, Nanda yang paling lihai dengan guyonan...

"seperti nya grup kita pecah telor satu..." Nanda bercanda, Zara mencubit perutnya protes dengan ucapan Nanda barusan.

"cieee... kau akan jadi nyonya Aldi..." Widya menimpali...

kesedihanpun berganti dengan canda tawa mereka.

aahh.. cinta tidak ada yang pernah tahu kau akan berlabuh dimana...!!!