Chereads / Penjaga hati Zara / Chapter 13 - Pelukan bunda

Chapter 13 - Pelukan bunda

Bulan belum sepenuhnya menampakkan diri, ada hati yang gusar, dadanya sesak penuh rasa sesal. Zara duduk diteras depan rumah Raihan memperhatikan beberapa anak bermain lari-lari diiringi gelak tawa bahagia mereka.

Nikmati lah masa kalian wahai anak-anak, tidak mudah menjadi orang dewasa!

Tak lama ibu mereka memanggil tanda sang anak harus kembali kerumah segera

Tidak ada yang dilakukan Zara, sejak kejadian kemarin bunda tak mengijinkan gadis itu pergi. Raihan dan istri sudah pergi membuka warung angkringan mereka yang terletak tak jauh dari rumah mereka. Zidan sedang tidur.

Setelah magrib biasanya angkringan itu akan ramai, rata-rata banyak mahasiswa yang jadi pelanggan mereka karena disekitar lokasi banyak kosan.

bip.. bip.. suara notifikasi WhatsApp Zara

[bisa kita bertemu..] pesan dari nomor tak dikenal

[siapa?] balas Zara cepat

[Aldi...]

Zara tercekat. Pesan Aldi yang ia tunggu!!

sejak kemarin Zara uring-uringan dia ingin bicara pada Aldi,, tapi bahkan mereka belum pernah bertukar kontak,, ada yang harus dikatakan ... Aldipun mendapat kontak si gadis pengganggu dari Shanum dengan sedikit perjuangan!

[tarik ucapan mu..kita tidak akan MENIKAH!!]

tak ada jawaban.

[cepat jawab aku] Zara tak sabar

[besok datanglah ke Als cake..]

Zara menggenggam ponselnya kuat kuat..

.

bunda duduk dikursi samping Zara ,, ia menatap putri bungsu yang menenggelamkan wajah pada kedua lututnya.

"bundaaa... aku tidak mau menikah..." rengek Zara . Sang bunda mengelus rambut lembut Zara, Almira sebenarnya sosok ibu yang lembut penuh perhatian,bukan seperti kemarin, Zara nyaris tidak mengenal sang bunda.

"dengar... ini demi kebaikan mu Zara,, setelah kejadian kemarin bunda khawatir kau akan kesulitan untuk melanjutkan hidup mu lagi"

Zara menengadah.

"bunda... Aldi tidak melakukan apapun.. " Zara meyakinkan, ia sangat berharap sang bunda tidak mengabaikan permintaan kecilnya ini.

"baiklah bunda percaya padamu, tapi.. " sang bunda tertunduk menutupi gundahnya, biar bagaimanapun sebagai ibu Almira harus tegar

-bunda merasa gagal mendidik kalian... Raihan begini,, dan gadis baik bunda....- Almira melanjutkan dalam hati.

"bunda kecewa??? maafkan Zara Bun...hiks.. hiks..." Almira memberikan pelukan pada gadis Bungsu kesayangan, ia hanya berharap Zara bisa menemukan pendamping yang bisa menerimanya, kelak Zara dan Shanum bisa bahagia tidak menerima nasib seperti dirinya yang dicampakkan begitu saja.

"harga diri mu harus diselamatkan,, dengar... siapa yang akan percaya pada kalian Zara?? semua yang terjadi tidak bisa diulang tapi kita bisa perbaiki..." Zara mengangguk

"bunda tidak akan memaksa... tapi coba Zara pikiran lagi" pelukan mereka berdua makin bertaut erat.

***

[aku akan kesana jam 10] Zara mengirim pesan pada Aldi

[baiklah..] sahutan dari seberang.

Zara bersiap mengenakan jeans dan Hem flanel kotak-kotak, bergegas menemui Aldi. ia meraih kunci matic dan helm hello Kitty kesayangan nya.

"bunda... Zara pergi dulu.. " Zara berpamitan "Zara harus bertemu Aldi pagi ini"

"pulang sebelum ashar... nanti malam keluarga Aldi mengundang kita.."

Zara hanya diam,, lidahnya terasa keluh untuk sekedar menjawab "iya".

Sebelum beranjak tiba-tiba suara Nanda memekik menghentikan gerak Zara menstater motornya.

"Zara... hu..hu.. hu... tunggu dulu" napas Nanda ngos ngosan "Li..Li..lihat ini..." Nanda menunjukkan handphone nya. "kau seperti artis saja akhir-akhir ini..." masih sempatnya Nanda bercanda.

Astaga ya Tuhannnn... apalagi ini...

"kau mau pergi kemana??"

"aku mau bertemu Aldi..."

Raihan berhenti mencuci sepeda motornya mendengar tujuan kemana Zara akan pergi pagi ini.

"Zara.. sebentar,, kakak rasa kau harus tahu..."

deg!

deg!

deg!