Beberapa hari kemudian Raja Ambo Enre Ratulangi kembali berburu di dalam hutan belantara. Jika pada perburuan sebelumnya dia selalu didampingi oleh para pengawal setianya, namun kali ini dia berburu seorang diri. Pikirnya dia ingin juga ingin merasakan sensasi berburu seorang diri tanpa ada pengawal istana kerajaan yang setia mendampingi kemanapun dia pergi.
Sang istri yaitu Ratu Indo Cempaka Puspita Maharani yang selalu setia menunggunya di istana kerajaan bukannya tidak melarang suaminya pergi berburu seorang diri di dalam hutan belantara yang penuh dengan bahaya, namun sang suami yang tetap bersikeras untuk pergi seorang diri dan tetap meyakinkan istri tercintanya itu untuk tetap bersikap tenang dan tidak terlalu khawatir akan keselematannya. Apalagi hubungan mereka berdua sedang mesra-mesranya dan hampir tiap malam mereka selalu melakukan hubungan ' kamasutra ' di dalam kamar mereka yang begitu megah sehingga membuat sang ratu sering dilanda kesepian di saat suami tercintanya itu tidak berada di sampingnya walau sedetik pun.
" Aja sih tametta lisu pole berburu, lakkekku maggarettae! Masara laddaka usedding pikiriki keselamatanta. " ( Jangan lagi lama baru kembali dari berburu, suamiku! Aku merasa khawatir pikirkan keselamatanmu ) titah sang ratu pada sang raja.
" Iye beneku mabelloe, ajana masara ladde mena masalah makkoroe. Macca mokatu jaga aleku. " ( Iya istriku yang cantik dan manis, kau tidak usah terlalu merasa risau memikirkan hal tersebut. Aku tahu aku bisa menjaga diri baik-baik ) jawab sang raja dengan santai kayak di pantai.
Raja Ambo Enre Ratulangi pun begitu merasakan perbedaan yang sangat begitu berarti saat dia berburu ditemani para pengawal setianya dan di saat dia berburu seorang diri. Kebebasan yang hakiki yang dia peroleh menjadi menjadi bukti yang nyata saat dia melakukan perburuan seorang diri ketimbang harus pergi bersama dengan para pengawalnya. Akan tetapi sang raja sedikit merasa kesepian karena tidak memiliki teman ngobrol dan berdiskusi apalagi di tengah-tengah hutan belantara seperti ini. Hanya suara binatang-binatang buas yang sesekali terdengar di sekitar hutan belantara yang kadang membuat bulu kuduk sang raja merinding disco. Di kala kesepian menghampiri sanubarinya, terbersiklah di benak sang raja akan seorang wanita misterius yang dia selamatkan beberapa hari yang lalu di tengah-tengah hutan belantara seperti ini.
' Magini kondisina ero makunrae sengadi wenni? Madeceng-deceng moga kasi keadaanna? '( Bagaimana keadaan wanita itu sekarang yah? Apakah kondisinya sudah baikan ) pikirnya dalam hati.
Sang raja pun memerintahkan kudanya menuju ke arah tempat wanita itu tinggal. Setibanya dia di tempat yang dituju, dia pun menyaksikan dengan sakksama betapa gubuk yang dihuni oleh wanita itu sudah tidak layak ditinggali.
" Assalamualaikum, " sang raja memberi salam.
" Assalamualaikum " berkali-kali dia mengucapkan salam akan tetap tidak ada jawaban dari wanita itu.
Karena merasa tidak ada jawaban dari sang tuan rumah, sang raja pun melangkahkan kakinya di halaman belakang rumah wanita tersebut. Dia berpikir mungkin wanita itu berada di belakang rumahnya dan sedang mengerjakan sesuatu di sana. Ketika sudah berada di belakang rumah wanita tersebut, sang raja tiba-tiba disuguhi pemandangan yang sangat indah. Dia menyaksikan dengan kedua matanya sendiri betapa sesosok wanita cantik bak bidadari yang baru turun dari langit yang berdiri dihadapannya saat ini.
Wanita tersebut baru selesai mandi. Dengan memakai sarung yang menutupi tubuhnya, dia pun mengibas-ngibaskan rambutnya yang panjang ke kanan ke kiri sehingga memercikkan air hingga mengenai wajah sang raja.
Raja Ambo Enre Ratulangi hanya terpaku tanpa kata sambil sesekali menahan salivanya ketika melihat wanita yang ada di hadapannya saat ini terlihat begitu menawan baginya.
' MasyaAllah. ' ( MasyaAllah ) hanya kata itu yang terlintas di benak sang raja. Bukan tanpa alasan dia berpikir seperti itu, dia hanya terkesima dengan perubahan drastis yang ditampilkan oleh wanita itu saat ini. Wanita yang dari awal dia temui itu hanya wanita kusam dan penuh bekas-bekas luka di wajahnya tiba-tiba menjelma menjadi sesosok wanita yang cantik jelita bak bidadari yang baru turun dari khayangan.
~~~~~
[ APAKAH SANG RAJA MULAI JATUH HATI PADA WANITA YANG BERNAMA BESSE RINI MARKONAH? ATAU APAKAH SANG RATU LAMBAT LAUN AKAN MENGETAHUI HAL TERSEBUT? ]