WARNING!!dalam cerita ini mengandung muatan dewasa harap kebijaksanaan pembaca.
"Kalo dipikir-pikir bener juga kata kak Riko, aku udah jarang mesra-mesraan sama Sica, gila juga kalo diinget udah 3 bulan tahan ga gituan, gara-gara dipikirin sekarang jadi pingin." Kenan dalam hati sambil memandang layar kaca.
"Kuat juga kamu." Kenan kali ini berbicara sendiri sambil melihat ke arah burungnya.
"Tuh Daddy tuh.." Jesica datang sambil mengendong Ara.
"Eh anak Daddy belum tidur udah malem ini sayang, mau gadang ya." Kenan sambil memainkan tangan Ara lalu mencium gemas pipinya.
"Ih gemes, gembul banget ini pipinya." Tambah Kenan membuat Ara memandangnya terus.
"Mas jadi minggu ke rumah mamah?"
"Jadilah, mamah pingin ketemu Ara."
"Nginep?"
"Engga, pulang aja."
"Kenapa ga nginep?"
"Kamu ga papa nginep?"
"Ya ga papa, aku ga enak sering nginep dirumah orang tua aku tapi dirumah orang tua Mas jarang."
"Kalo mau nginep dari Jumat aja pas Mas pulang kerja jadi lumayan lama."
"Ya udah ayo aja."
"Ara...ayo kita main ke rumah nenek ada banyak Tante sama om disana." Kenan lagi-lagi mengajak Ara berbicara membuat Ara kali ini menggerakan kaki dan tangannya.
"Eh seneng dia, Ara seneng ya mau main sayang bosen dirumah terus." Kenan ikut senang melihat respon anaknya. Begitulah kegiatan Kenan dan Jesica mengajak main anaknya. Mereka terus mengobrol hingga Ara bosan dan menangis karena haus dengan segera Jesica memberikan ASI pada Ara hingga dia tertidur.
"Aku siapin baju Ara dulu Buat besok Mas."
"Iya, bentar lagi Mas nyusul ke kamar simpen dulu gelas." Kenan beranjak ke dapur dan mencuci gelas yang dia gunakan untuk membuat teh sementara Jesica menidurkan Ara di tempat tidurnya lalu segera membereskan baju mungil Ara ke dalam tas.
"Itu ga salah bawaanya banyak banget?kan cuman 3 hari."
"Ih Mas justru anak kecil emang bawaannya banyak ga kaya orang dewasa."
"Baju Mas udah belum?"
"Ga usah sebagian masih ada disana cuman daleman aja paling."
"Ya udah keluarin nanti aku masukin ke koper." Jesica membuat Kenan segera menuju lemarinya dan mencari baju yang akan dibawanya.
"Ka, kamu ga ada pergi ke restoran lagi?"
"Engga tapi laporannya selalu aku terima kok."
"Kamu kerja dirumah?"
"Iya, kalo siang Ara tidur aku kan bisa kerja Mas."
"Ga kumpul lagi sama temen-temen kamu?"
"Lala udah ngajakin tapi aku belum berani bawa keluar Ara."
"Ya udah suruh aja mereka kesini."
"Eh Mas bentar lagi Dena nikah katanya resepsinya dua kali disini sama di Jogja."
"Iya Fahri udah cerita."
"Tapi acaranya malem Mas, apa ga papa bawa Ara pergi malem?"
"Ya udah titipin bentar aja ke mamah kita pergi ke undangan."
"Kalo Ara nangis gimana?"
"Ya kasih susu yang, kamu kan bisa pumping ASI dulu dirumah."
"Eh iya bener Mas kok tahu hal yang gitu?"
"Tahulah, Mas kan belajar semua tentang dunia bayi sekarang."
"Wih jiwa kebapaan Mas udah muncul nih." Jesica sedikit memuji suaminya.
"Iyalah Mas juga kan harus ngurus Ara."
"Aku pingin belanja baju-baju buat Ara lagi."
"Emang kurang?ga cukup itu?"
"Bukan gitu, aku liat-liat online banyak yang bagus sama lucu Mas."
"Belanja aja langsung ke mall sayang."
"Iya deh ntar aku aja katerin sekalian."
"Mas juga sekalian dong beliin kemeja baru sama celananya."
"Iya nanti aku cariin."
"Kamu juga beli baju aja."
"Iya nanti aku sekalian beli baju sama sepatu."
"Mas cuman nitip satu baju buat kamu."
"Apa?"
"Lingerie.." Bisik Kenan pelan di telinga Jesica.
"Apaan sih Mas.." Jesica langsung mendorong Kenan.
"Yang lebih seksi gitu."
"Mas..aku risih loh beli yang kaya gitu langsung."
"Kenapa malu?kan beli."
"Ya malu aja."
"Ya udah online nanti Mas pilihin atau Mas liat-liat sekarang gitu." Kenan langsung mencari ponselnya dan duduk di samping Jesica sambil mencari lingerie yang dia maksud.
"Ini bagus sayang.." Kenan menunjukkan tampilan lingerie seksi berwarna ungu.
"Mas..seuriusan Mas nyari yang begitu?"
"Kamu kan jarang pake, kapan-kapan pake dong nyusuin juga ga ribet kok."
"Badan aku udah ga bagus pake begituan Mas."
"Kata siapa?Cantik kok masih pantes. Mas pinginnya kamu beli warna merah lebih gimana gitu."
"Engga, aku ga akan beli."
"Kenapa?"
"Ga papa, ga mau aja Mas."
"Ya udah kalo ga mau gapapa tapi.." Kenan langsung duduk semakin dengan dengan Jesica yang sedang melipat baju Ara.
"Tapi apa?" Jesica masih acuh membuat Kenan langsung menyingkirkan rambut Jesica ke belakang dan mencium lehernya.
"Mas kangen nih.."
"Kangen?setiap hari kan ketemu." Jesica membiarkan aksi suaminya itu.
"Ehm...harusnya udah boleh kan?" Kenan kali ini meletakkan tangannya di pinggang Jesica dan menarik dia agar lebih dekat.
"Boleh apa?"
"Manja-manja. Giliran Mas dong sekarang dimanjain."
"Mas pingin apa sih?" Jesica meraih dagu suaminya dan mengarahkan wajah Kenan padanya membuat Kenan tak tahan ingin menciumnya. Dengan cepat Kenan memajukan wajahnya dan mencium bibir Jesica. Bibir yang sudah lama tak dia sentuh. Kenan menciumnya dengan ganas dan tanpa sadar menggiring Jesica untuk duduk dipangkuannya. Jesica pun tak menolak dan perlahan bergerak untuk duduk tanpa melepaskan tautannya. Tangannya yang semula memegang baju Ara kini sudah berpindah dibahu suaminya. Kenan masih mencumbu Jesica, membelit lidahnya disana. Bermain-main dengan lincah dengan lidah Jesica.
"Mash..." Jesica menarik bibirnya untuk bernafas sejenak sementara Kenan masih menatap Jesica lekat.
"Mas udah nahan nih 3 bulan, Mas pingin sekarang yang.."
"Ada Ara di kasurnya."
"Ya udah disini aja.." Kenan langsung menjawab tanpa pikir panjang padahal di lantai dekat mereka duduk masih berserakan baju dan tas milik Ara.
"Mas aku belum pasang KB loh.."
"Terus?"
"Ya kalo Mas mau kaya gitu ya diluar kalo engga pake pengaman tapi aku tahu Mas belum beli kondom lagi kan?"
"Kata siapa?" Kenan mengernyitkan keningnya.
"Di laci ga ada."
"Mas udah beli tapi masa baru gitu lagi udah pake kondom sih."
"Mas aku baru lahiran kalo di dalem aku bisa hamil lagi kasian Ara."
"Ya udah iya-iya Mas pake kondom tapi Mas pingin..."
"Pingin apalagi?"
"Pokoknya malem ini pingin yang 'hot' kan udah lama." Kenan menggoda Jesica membuat istrinya tertawa kecil dengan kata 'hot'.
"Yang hot itu yang kaya gimana?" Jesica sambil senyum-senyum.
"Mainin punya Mas dulu ya sebelum kamu pakein kondom."
"Mas ih.."
"Mas kan jarang minta kaya gitu sayang.." Kenan membelai halus paha mulus Jesica.
"Iya Mas, aku turutin maunya Mas."
"Ya udah bentar Mas ambil kondomnya dulu." Kenan segera beranjak dan mencari saku jacketnya.
***To Be Continue