mereka segera menuruni mobil, Vira mengikuti Vino ke arah lobby di mana tamunya sedang menunggu
pria itu segera mendorong pintu kaca dan mendapati dua wanita bersama dua koper besar mereka
mendapati sosok tampan di belakang punggung mereka kompak kedua wanita itu menoleh
mata mereka seketika membesar dengan raut wajah kagum
" aaaahhh… ya ampon, tampannya, luar biasa banget ! " seru Lisa berbisik pada mama nya
kedua nya tersenyum lebar, mendapati Vino yang mengkerutkan dahi nya
" siapa ? " tanya Vino ketus
" i, ini gue, lisa ! " jawab Lisa gugup tapi cepat
" iya ini anak tante Lisa, calon istri mu loh " dukung wanita satu lagi yang lebih tua
" Lisa ? " Vino tak mengerti, nama itu sepertinya pernah dia dengar, tapi kapan ya !
" kamu Vino ya ? " tanya wanita tua itu
Vino mengangguk pelan
" ya ampun calon menantu mama... " ucapnya penuh haru sambil melebarkan dua tangan hendak menangkap badan Vino
pria itu sontak menghindar
ketiga nya memasang wajah heran
Vira ikut bergabung masuk ke ruangan itu, dia mendorong pintu perlahan mencuri perhatian yang lain, di dalam ruangan.
" ELFIIRAA.. !! " kompak kedua wanita berteriak tak percaya melihat gadis di depan sana
begitupun Vira gadis itu membelalakan mata terkejut. Loh, loh, loh. Siapa ini disini!
" cih ! " wajah Vira mendadak kesal dan mendecakkan lidah
bibi Tina dan Lisa!
bi Tina langsung melangkah cepat ke hadapan Vira
" lu ngapain di sini ? " tanyanya geram dengan suara rendah
Vira mengeryit kesal mendapati wajah menyebalkan bibi nya yang tak pernah berubah
Lisa segera mendekati mama nya
" ko lu ada di sini sih ? " gadis itu ikut ikutan menghardik Vira
Vira mendekapkan tangan di dada, dia tak percaya kedua wanita ini kompak memasang wajah menyebalkan di hadapannya
memangnya gara gara siapa dia ada di sini !
bibi Tina mendorong tubuh Vira meminta gadis itu segera keluar.
"Mending kamu keluar sana, jangan ikut campur!" Bi Tina kembali membalik badan melebarkan senyum untuk vino. Pria itu meraut wajah heran dengan seringai yang di sembunyikan.
" maaf yaa.. sampai dimana tadi ? " tanya bibi Tina dengan senyum penuh artinya pada Vino
Lisa mengibaskan rambutnya, sengaja mencari perhatian Vino
" ini aku loh mas, Lisa calon istri mu .. " ulur tangan Lisa dengan gaya sok cantik nya
Vino menaikkan alis tak mengerti
" maksud anda ? " selidik Vino dengan tatapan tajam
bibi Tina segera menggeser badan anaknya
" jadi nak Vino yang mengirimkan uang dan tiket kan, yang mau menikahi anak perawan saya ? " jelas bibi Tina penuh harap
Vino mulai menangkap arah pembicaraan mereka saat ini, jadi ini gadis yang bernama Lisa, yang dimaksud dalam diary mama nya itu
pria itu tersenyum sinis
" maaf sekali sepertinya anda telat, saya sudah menikah " jawaban Vino membuat wajah manis keduanya mendadak retak dan hancur
" ma, maksud nya ? " bibi Tina ga percaya
Vino keluar sebentar dan membawa Vira dalam gandengan lengannya
" ini istri saya tante " dengan senyuman lebar Vino memperkenalkan Vira
" WHAAATT !!! " teriak Lisa tak terima
" gue kira yang ngasih duit itu om om gatel yang nyari perawan desa, tau gini gue ga bakalan ngasih ke elu !! " hardik Lisa murka pada Vira
Vira sudah kehabisan kesabaran, dia memang udah nyimpan dendam.
" lu pikir gue mau kayak gini, ini semua gara gara lu tauuu !! " balas Vira tak kalah sengit
keduanya berhadapan dengan sorot mata mengkilat, ada sambaran petir di antara mereka
" lu ga boleh nikah sama dia ! dia itu calon gue ! " Lisa masih enggan menyerah
keduanya semakin sengit berdebat, membuat Vino menutup kupingnya
kini bibi Tina juga mulai membuka suara
" Vira kamu jangan lancang ya ! berani kamu merebut calon menantu saya !! "
Vino semakin bingung dengan suhu panas dan teriakan wanita di ruangan kaca ini
suara mereka menggema di telinga pria itu, dia bingung harus melerai dengan cara apa
ketiganya semakin sengit berdebat memperebutkan dirinya, dia rada bangga juga sih. Memang gue pantas di perebutkan. Tapi sekarang bukan waktunya jumawa!
tapi gimana ini biar pada diem !
" tante, Lisa, maaf.. kami sudah menikah ! " Vino berusaha mengambil suara di antara teriakan cempreng mereka
" pokoknya gue mau lu pisah sama dia ! dia itu calon laki gue ! " Lisa tak mendengarkan vino. Pria itu melebarkan tatapan. Gue di cuekin!
" kamu jangan lancang ya !! " Tina ikut ikutan, dia mendorong kasar dada Vira. Tunggu dulu! Vino menghadang tubuh Vira. Dan kini dia yang di dorong kasar oleh telapak Tina.
" bodo amat ! siapa yang minta jadi begini ?! " Cibir Vira dari belakang punggung vino.
"Coba, tenang dulu! Sebentar saj!"
tapi tak ada yang menghiraukan kalimat Vino
mereka masih saja terlibat perdebatan sengit
"Lu mana pantes di sini!"
"Kamu harusnya pergi dari sini sekarang juga!"
"Bodo amat!!" Balas Vira membuat Lisa dan Tina melotot marah. Dia sudah ga peduli, sesuai kalimatnya, bodo amat! Aku yang dulu bukanlah yang sekarang, dulu di tendang sekarang ku di sayang (jangan nyanyi)
"Oh, berani ya kamu sekarang sama saya!!"
"Mam, jenggut mam, tarik rambutnya!!" Lisa berteriak di telinga Tina, Manas manasin emaknya. Mam, sok banget manggil mam. Biasanya juga mamak, emak!
Vira menghindari tangan Tina, dia bersembunyi di belakang punggung vino. Kebayang dong, keselnya vino, belum lagi Vira yang menghindari tangkapan tangan Tina, belum lagi perdebatan mereka yang bikin gendang telinga bocor.
" STOOOP !!! " teriak Vino yang tenggelam di antara suara cempreng ketiga wanita di hadapannya. Vino menutup telinga.
sepertinya suaranya tidak bisa menghentikan pertempuran sengit ini.
"Stop! Bisakah kalian berhenti berdebat!!" Kesal Vino dengan wajah putus asa.
"Mam, cepet mam, tarik rambutnya mam!"
"Berisik, ini mamak lagi usaha!" Tina dan Lisa berdebat. Sementara Vira mencibir kesal.
"Tolooong.." gerutu vino putus asa. Lebih baik mengurus ratusan karyawan daripada tiga perempuan ini! Kalau cara baik baik ga berhasil pasti ada cara lain. Vino mengurut dahi, dia mencoba berpikir cepat.
Ayo yang katanya lulusan universitas dunia, masa gini aja ga bisa ngadapin.
Vino berbalik badan, membuat Tina segera menarik tangannya yang baru saja dapat meraih rambut Vira. Tapi terlepas karena punggung vino yang bidang. Adegan Jambak jambakannya ditunda dulu aja ya.
"Kalau cara baik baik ga berhasil, gue punya cara sendiri" gumam vino menatap wajah Vira. Istrinya itu berhenti mencibir dan termangu. Mau ngapain dia? Vira balas menatap wajah serius vino.
Vino segera menarik blus Vira, hingga wajah keduanya saling berhadapan dekat.
"Tu, tunggu.." lirih Vira kaget. Bukan cuma Vira yang kaget, Tina dan Lisa juga shock.
"Plis jangan Deket Deket sama anak yatim itu, nanti ketiban sial!" Lirih Lisa.
mendapati sorot tajam mata vino membuat Vira gentar juga. Seketika emosi jiwa yang menguasai Vira berubah menjadi wajah heran yang kebingungan melihat sikap vino yang terus menatap wajahnya lekat lekat.
Terserah deh! Batin Vino.
dia terlanjur pusing dengan perdebatan sengit antar wanita ini. Dan ini jalan terbaik.
Pria itu perlahan menurunkan kepala, menyambar bibir Vira.
setidaknya kini Vira menutup mulutnya seketika. Membuat bibir Vino tertarik lebar, dia tersenyum dan menutup mata, menikmati bibir kenyal Vira yang mematung pasrah.
sementara Lisa dan bibi Tina membuka mulutnya lebar lebar, mereka berdua tak percaya dengan pasangan yang saling tatap menatap dalam itu. Dan sekarang dengan lancangnya saling. Saling, saling! Ah ga tau ah!
" ga mungkin.. " bisik Lisa penuh iri, dengki, marah, kesal dan semua penyakit hati.
" ya ampuun.. " mama nya juga ga kalah dengki. Tina tak percaya dengan pemandangan di depan wajahnya ini.
"Calon mantuku.." lirihnya dengan pupil bergetar. "Ini mimpikan!" Lisa menggeleng mendengar gumaman Tina.
"Ini nyata mam!"
Vira menarik sudut bibir sinis, setelah banyak penderitaan yang dia terima dari ibu dan anak ini, mungkin ini saatnya dia bisa menunjukkan sedikit kelebihannya
dia mendapatkan pria yang nyaris sempurna sebagai suami nya. Bukan marah atau menolak kecupan panas vino, Vira merapatkan tubuh, berjinjit. Kedua tangannya memeluk erat leher vino, menikmati kecupan panas mereka.
****
geng gengs tinggalkan review kalian dung di depan.. masih blm Ampe 10 hehe.. maacih loh