Chereads / BUKAN SALAH JODOH / Chapter 4 - Jangan ada ada aja deh

Chapter 4 - Jangan ada ada aja deh

" Halo.. Vino kamu ko belum datang nak , papi sudah di resto hotel ya "

" iya pah, Vino agak telat, ada masalah dikit "

Vino menutup telpon dari papahnya, matanya melotot ke arah Vira yang meringis menahan sakit di sendi kakinya

" lu ada-ada aja sih ! " gerutu Vino kesal

" yee lu tuh ! udah tau gue ga bisa make sendal begituan, hil aja gue sulit apa lagi make ujung jarum begitu ! " balas Vira tak kalah geram

" ini tuh stiletto tauk ! " tunjuk Vino pada kotak sepatu yang urung dikenakan

" bodo amat, kaki gue sakit... " ringis Vira sambil mengurut pergelangan kakinya

Vino menahan kesalnya, tangannya segera mengambil gel yang telah dipanaskan dalam oven, dia mengompres pergelangan kaki istrinya

" Aduuuuh... " ringis Vira sedikit menarik kakinya, Vino menatap wajah kesakitan Vira sebentar lalu melanjutkan mengompres kaki istrinya dengan perlahan

aah.. dia baik juga walaupun mulutnya nyebelin

Batin Vira membuat bibirnya tersenyum, dia segera menghapus senyumnya ketika Vino mengangkat kepala menatap wajahnya lagi. Kali ini wajah Vino seperti orang curiga. Apa sih!

Vira membuang pandangan segera, dia menyembunyikan senyumannya. Hehe..

" coba gerakin, uda mendingan belum "

Suara Vino terdengar datar, sedikit lembut sih. Vira mencoba menggerakan kakinya, ternyata sudah mendingan

" eh, udah ga sakit hehe.. " gadis itu nyengir

" bisa jalan ga ? " kalimat Vino masih ada cemas cemasnya, ah ternyata si bapak memang baik ya.

Vira mencoba berdiri dengan hati hati, dan mencoba berjalan

" aduuh duuuh " Vino dengan sigap hendak menangkap tubuh Vira yang hampir jatuh, wajah kagetnya sungguh pricelles

" engga deng , becandaa!!" seru gadis itu tersenyum jahil, Vira hampir saja tertawa lepas mengingat reaksi Vino, tapi jangan. Gengsi. Dia menahan diri sambil meninggalkan Vino

" dasar ! " gerutu Vino kesal, tapi wajahnya tersenyum

syukurlah dia ga papa , batin Vino

Vira meraih sendal flat dan memakainya, Vino akhirnya menyerah dengan pilihan istrinya

" yaudah ayoo, papa sudah menunggu "

Vino melangkah dengan cepat meninggalkan Vira yang masih mengkaitkan tali sendalnya

--------- ----------

Vino membukakan pintu mobil istrinya, Vira keluar dengan setelan casual ternyamannya, loose blouse casual, celana jeans dan sepatu flat, walau begitu gadis itu terlihat ayu, buktinya Vino sempat terpaku melihat wajah istrinya

" kita ko ke hotel lagi sih ? " Vira heran

" ah jangan bilang mau modus ya ! " wajah gadis itu berubah menyelidik

" jangan kepedean deh ! " hardik Vino sambil menarik tangan Vira

Pria itu mengkaitkan lengan mereka

" apaan sih ! " hardik Vira enggan

" yee, kitakan udah nikah sayaang.. jadi harus mesrah " Suara bisikan Vino terdengar seperti memaksa dan mengancam

" pokoknya lu harus kooperatif, jangan sampe bokap gue curiga " ancam Vino

" apaan sih " Vira tak mengerti

" udah lu ikutin aja, pokoknya lu cuma boleh jawab ya ga doang, okay ! " Vira masih heran tapi dia mengangguk saja.

Nih. orang ga ada Baek baeknya deh. Nyesel gue uda terpesona tadi. Kesal batin Vira

Vino merapatkan tubuhnya, sekarang tangannya berani melingkar di pinggang gadis itu, Vira merasa cangguh, dia berusaha melepaskan diri tapi sekali lagi bisikan Vino membuatnya menurut

" udah lu ikutin aja sih jangan rewel ! "

Pasangan baru itu sesekali membalas sapaan pelayan di sana, hingga seorang pria mengangkat tangan, memberi kode untuk segera di hampiri

" itu bokap, awas kalo lu macem-macem depan doi, lu harus ikutin gue.. " ancam Vino sekali lagi

" bawel banget sih lu, enak di lu ga enak di gue deh ! " balas Vira

" nanti gue bales, sekarang bantu gue dulu "

" bener ya ! "

" iyaaaaa "

Vira tersenyum licik, dengan wajah ceria gadis itu menggandeng mesra tangan Vino, membuat mata pemuda itu membesar

" ayoo sayang .. " tarik Vira segera menghampiri meja itu. Demi apapun itu, biar gue bisa dikabulkan permintaannya. Senyum Vira licik.

" malem pah .. "

Pria itu langsung bangun memeluk Vino, dia menatap Elvira sesaat lalu tersenyum

" ah Elvira?" tunjuk pria paruh baya itu dengan wajah bingun, Vira mengangguk kecil, dia beralih ke putranya

" bukannya istrimu bernama Lisa ? " wajah papa Vino heran begitu sadar saat menandatangan sertifikat pernikahan nama menantunya berubah

APAAA !! mata elvira seperti mau keluar, kaget dan kesal mendengar nama Lisa disebut,

siaalaaan gara-gara dia gue jadi ada di sini, harusnya dia yang disini !! gerutu Vira kesal

" ah nama aslinya Elvira , lisa itu panggilannya pah " jawab Vino

WHAT!! Vira melirik Vino dan memasang wajah kesal mendengar namanya yang dirubah sesuka hati

enak aja nama gue disatuin sama si penipu itu ! hardik hati Vira

udah lu nurut aja dulu, jangan bawel deh ! jawab hati Vino

lu mah rese kebangetan ! balas hati Vira

bawel deh ah ! kesal hati Vino

Mereka berhenti bertatapan menyadari raut heran dari wajah Papa Vino

Ah namanya Pak Broto

" oiya, kenalin ini istri baru papi.. "

Pak Broto menunjuk seorang wanita disisinya, wanita itu berdiri sambil tersenyum malu-malu

Vino dan Vira menangkap uluran tangan wanita itu, berbeda dengan Vino yang terlihat enggan, Vira malah menanggapi dengan ramah

" namaku Cintya, panggil saja mommy.. " ucapnya malu-malu

" ah iyaa ... mumi.. " Vira mengikuti saja, tapi raut wajah Vino berubah seketika

ga usah carmuk deh ! gerutu hati Vino

apaan sih lu, kayaknya gue salah mulu ! jawab hati Vina

emang, idup lu tuh serba salah ! balas hati Vino dengan wajah meledek

" ayo duduk, sebentar lagi makanan datang "

Mereka kompak menarik kursi, mengikuti perintah pak Broto

" ah papi lupa, kemana Hazel ? "

Pak Broto bertanya pada istrinya

" ah dia sedang ke toilet sebentar, biasalah " mommy Cyntia seolah memberi kode yang berarti touch up

Vino dan Vira kompak mengeryit heran

" Vino, papi minta maaf telat hadir di pernikahanmu .. "

" ooh itu kan masalah sepele, tidak usah dipikirkan, yang penting papa sudah menandatangani bagian papa "

" hahaaa.. kau bisa saja, tentu papi tidak lupa itu " Pak Broto memberikan sebuah dokumen yang disambut senyuman lebar Vino

Vino mulai membuka dokumennya

" apa papa tidak salah! " pria itu tau betul bagian mana yang menjadi sorotan penting matanya.

" ada apa ? " kedua anak bapak itu terlihat bingung

" kenapa hanya dua puluh persen, kemana sisa nya pah ! "

" aaahhhh... "

Baru saja pak Broto hendak menjawab keheranan Vino, seorang pemuda ikut bergabung bersama mereka

Seorang laki-laki dengan wangi yang bisa memenuhi ruangan resto, membuat orang di sebelahnya akan pingsan

Vira gelagapan mencari udara segar, dia terganggu dengan wangi parfum pemuda di sampingnya

Hazel tersenyum melirik ibunya, ibunya memberi kode untuk bersikap baik

Hazel memcoba sedikit menundukkan badan pada pak Broto, Vino dan ....

Wajah Hazel seketika menegang

" LOO ?! "

Teriaknya bingung, Vino dan Vira kompak bengong, mereka ingat wajah sombong yang kini terlihat terkejut itu

" ngapain lo disini ! " hardiknya kasar

Mommy Cyntia menyesalkan sikap anaknya, dengan ujung stilettonya yang runcing wanita itu menginjak ujung pantofel licin anaknya

" aduh !! " ringis Hazel seolah paham dengan kode dari emaknya

" maaf yaaa, Hazel sepertinya gugup " terang Mommy Cyntia sambil menyembunyikan malunya

Vira melirik Hazel dengan tatapan perang

Hazel membalas dengan wajah jijik

Vino tak mau ambil pusing, dia hanya peduli dengan warisan ayahnya

" kalau aku dapat sisa nya lalu siapa yang mendapatkan delapan puluh persennya ! " anak itu jelas tidak terima

" aaah iyaa papi lupa , dua puluh atas namamu, tiga puluh untuk ayah, dan sisanya setengah saham itu untuk ahli waris sebenarnya, dia adalah..." Vino menunggu dengan mata membesar

" cucu Broto ! "

" AAAPPAAA !!! "

Teriak Vino dan Vira kompak, mereka berdiri dan menepuk meja berbarengan

Pak Broto tersenyum lebar melihat tingkah kompak pasangan baru itu

sementara Mommy Cyntia dan Hazel kompak menutup telinga bersama

Vino dan Vira saling menatap sesaat lalu melengos