Vira membuka pintu kamarnya perlahan, sebelum dia memberanikan diri keluar kamar, gadis itu sudah berdandan rapi dia bersiap untuk ke kampus
hari pertama ngampus harus jadi hari bersejarah yang indah, batinnya penuh semangat, seperti kobaran api yang menyala nyala
" ah tunggu dulu... " Vira melupakan semangat belajarnya untuk sesaat, dia melongok mengeluarkan setengah badan, dari daun pintu gadis itu mencari cari sosok Vino
" aaah... aman, kayaknya uda berangkat kerja .. " ucap Vira tenang sambil mengelus dada
kejadian semalam jangan sampai terulang lagi, pokoknya mulai sekarang harus lebih hati hati, Vira memperingatkan diri sendiri
Vira menjangkau sepatu kets nya, dia berjinjit takut takut Vino masih tertidur di dalam kamar, gadis itu tidak bisa memastikan ketidak hadiran Vino apakah dia sudah berangkat kerja atau masih tertidur pulas
" Hoi ! " teriak Vino mengagetkan Vira, badan gadis itu sampai melonjak saking kagetnya
" lu ngapain kaya maling ? "
Vira langsung mempercepat langkahnya, dia berlari kabur tanpa menoleh
" SLAAAM !!! "
Gadis itu membanting pintu, membuat Vino menutup kedua lubang kupingnya
" hadeeeh.. dia masih aja salah faham.. " gumam Vino tak mengerti lagi harus bagaimana, tapi pria itu tersenyim lucu, entah apa yang membuatnya merasa geli.
beberapa menit kemudian...
Vino sedang asik menikmati telur rebus dengan salad sayurnya di meja makan, tangannya masih mengaduk santai secangkir kopi yang masih mengebulkan asap panas
CKLEEEK !!!
Wajah Vira muncul di balik pintu, gadis itu tersenyum malu , cengengesan, Vino menoleh sebentar lalu melanjutkan sarapan paginya
Vira berdiri kesal di depan meja Vino, tangannya terlipat di dada, wajahnya di buat manyun kesal
" lu ko ga kasih tau sih ! " ketus Vira
" apa... " tanya Vino cuek
" kampus gue, lu masukin gue ke univ apah maliiiihhh ???? "
Vino nyengir saja mendengar kekesalan Vira, pria itu menghabiskan sarapan dan menyeruput kopi panasnya perlahan, membuat Vira kesal menunggu jawaban dari mulut pria di hadapannya
Vino meraih jas hitam dan memakainya, tapi dia kesulitan memasukkan lengan kanannya
" bantuin dong ! " ujar Vino
Dengan wajah merengut Vira terpaksa membantu Vino merapikan jas hitam nya. Seorang istri memang harus melakukan ini kan!
" yuk, kita berangkat.. " ajak Vino
" kok ? gue ogah ah dianter sama lu, ntar pada heboh lagi liat bugati lu itu ! " tolak Vira
" loh bagus dong, artinya lu orang kaya ! "
" ogah, gue anti pansos pansos ya ! lagian buat gue hidup itu harus bahagia bukan harus kaya ! " ketus Vira
" oh ya ? " Vino menghentikan langkahnya, wajahnya tidak menyukai kalimat nasehat dari Vira
" tapi kebahagiaan datang kalau kaya ! " balas Vino meninggalkan Vira, jarinya memainkan kontak mobil mewah miliknya. Vira memicingkan mata melihat kontak mobil mewah yang berputar putar di jari Vino. Pamer! Vino berjalan lebih dulu meninggalkan Vira.
" iiih... dasar matre! di otaknya tuh duiiiit ajaaa... hartaaaa ajaaa !! " gerutu Vira di belakang Vino, jari gadis itu menunjuk miring di dahi
**********
Hazel dan kedua kacungnya , Nico dan Azka sedang nongkrong bareng di Cafe depan kampus, mereka sedang asyik ngegosipin orang yang lewat
" menurut lu itu ori ga bro ? " tanya Nico menunjuk scarf channel yang di pakai seorang wanita
" kalu gue liat dari printing nya sih ori, cuman... " Hazel melirik sinis
" cumaaan ? " Azka penasaran
" cuman... itu edisi lama banget kali ! " seru Hazel tertawa geli diikuti dua sahabatnya itu
Bagi ketiga cowok metroseksual ini hanya mereka yang paling fashion, up to date di kampus ini, sebagai predikat holang kayah memang belum ada yang bisa menandingi kesombongan Hazel dan kedua kacungnya itu
tiba tiba..
Sebuah mobil mewah keluar Prancis melintas, bugatti ettero melenggang memasuki lobi kampus, semua mata tertuju pada benda super langkah itu, tak terkecuali geng comel Hazel
ketiga pria itu terperanga takjub, tak percaya di kampus ini ada orang yang pastinya lebih kaya dari mereka, oh my god ! benteng pertahanan harga diri yang selama ini di pupuk pake semen padang seketika runtuh
" gila ! bugatti coy ! " kagum Azka , mulutnya tak bisa ditutup saking terpesona
" itu ori kan bro ? bukan kaleng kaleng ? " Azka menimpali tak kalah takjub
beberapa orang merasa kurang puas melihat dari jauh, mereka seolah berlomba ingin segera masuk kampus padahal mah kepo sama mobil mewah itu
" pasti orang terlanjur kaya tuh ! " ujar Nico, Azka mengangguk cepat , sedangkan Hazel malah mendelik kesal
" kalo gue jual aset bisa dapet bugatti ga ya ? dapet bugatti tapi tiap hari harus makan sama mcd " batin Hazel mencoba mencari cari celah bagaiman dia bisa mendapatkan mobil mewah di depan sana, jelas ada dengki di hatinya
Azka menyikut Hazel, meminta perhatian ke arah pemilik mobil
Vira menuruni mobil mewah milik Vino, seolah angin berhembus semilir membuat pergerakan gadis itu penuh pesona dengan efek slow motion, membuat orang disekitar situ terpana takjub
" Bah !! " batin Hazel terkejut dia tidak menyangka isi mobil itu adalah istri kakak tirinya yang baru saja bertemu tadi malam, wajah Hazel seketika berubah
" jangan bilang dia kuliah disini ! " batin Hazel menduga duga
" gilaaa pasti anak konglomeraat... "
" kaos oblongnya biar kaya mabelas rebuan pasti merk rumah mode dunia ... "
" eh liat-liat ! mukanya polos banget pasti pake makeup natural look hits mua dunia.. "
hampir semua orang berdecak kagum melihat Vira, gadis itu merasa cangguh mendapat perhatian lebay seperti itu
Vira meneliti sekeliling, membalas senyuman ramah dan sapaan orang - orang di sekitarnya, dia membalas dengan senyum kikuk, gadis itu menangkap sosok yang dia kenal,
ah itukan pria lebay tadi malem ! ujar batin Vira
Hazel melambaikan tangan ramah, semua orang berpindah menatap pria populer itu, kekaguman penonton semakin pertama
" woooo pantesan geng sosialita... "
Hazel melambaikan tangan ramah, dia mengharapkan semua orang meyakini kalau gadis itu dekat dengannya, Vira heran melihat lambaian tangan Hazel
Hazel segera berlari menghampiri Vira meninggalkan kedua kacungnya di belakang
" hay, apa kabar ? " tanya Hazel ramah, Vira mengeryitkan dahi heran
" ngapain lu, sksd sama gue ? " bisik Vira tak suka
" ko kamu gitu sih, kan kita uda dinner semalem.. " suara Hazel dibuat lebih keras supaya di dengar oleh orang orang, membuat Vira semakin jengah
" lu stress yah ! " bisik Vira kesal
Hazel mengangkat tangannya bertengger di bahu Vira, gadia itu melirik kesal ke arah lengan yang bersandar di bahunya, Hazel terus menebar senyum sambil menatap wajah kesal Vira
Vira mempercepat jalannya, Hazel mengikut saja
DUUUKK!!!
Kening hazel mencium pilar lobby, membuat penonton tertawa geli, Vira menahan tawanya, gadis itu memang sengaja berjalan memepet pilar
Vira ngeloyor pergi, Hazel memegang jidatnya sambil tertawa menahan malu
" hehehe... biasaa saking deketnya, kita kan suka bercanda.. " jelas Hazel pada teman kampusnya yang menahan tawa geli
" lu gapapa broo... " Hazel dan Nico menghampiri khawatir
" gapapa kok, biasaa kan temen... deket... "ucap Hazel berbohong
sial tuh cewek ! gerutu dalam hati Hazel