Geun Won berteriak kesakitan karena wajahnya di siram dengan kopi panas oleh Yi Seo. Yi Seo tersenyum melihatnya dan berjalan keluar café. Geun Won tiadk bisa membiarkannya dan mengejar Yi Seo.
Setelah Yi Seo tertangkap, tanpa hati, dia langsung menampar wajah Yi Seo dengan sangat keras hingga Yi Seo terjatuh ke lantai dan sudut bibirnya berdarah. Yi Seo tidak takut dan malah mengingatkan kalau Geun Won telah menutupi kasus pembunuhan dan kini di tambah kekerasan. Geun Won tidak peduli dan memerintahkan Yi Seo untuk menyerahkan ponselnya sebelum dia membunuhnya.
"Apa kau tahu satu hal? Ini Itaewon!" ujar Yi Seo.
Banyak orang di sekitar sana melihat kejadian itu dan bahkan merekamnya. Yi Seo langsung menangis dan berteriak meminta tolong menggunakan bahasa korea dan Inggris. Semua langsung keluar dari café untuk menolong.
"Di sini banyak pria penuh etika dari berbagai macam negara," ujar Yi Seo pada Geun Won.
Semua mendekat. Geun Won tidak takut. Dia malah berujar kalau orang-orang tidak suka situasi yang tidak jelas dan bila ada sesuatu yang pasti di dunia ini, itu adalah uang. Geun Won mengeluarkan segepok uang dari dalam dompetnya dan melemparkannya ke atas. Semua langsung jongkok untuk memungut uang itu.
"Brengsek!" umpat Yi Seo.
Braaak! Sae Ro Yi muncul dan langsung memukuli Geun Won. Yi Seo sangat senang mendengarnya dan dengan riang memberitahu kalau dia sudah merekam semua pengakuan Geun Won kalau sudah menabrak ayah Sae Ro Yi. Dan bila itu di unggah ke media, mereka bisa meminta penyelidikan ulang.
Sae Ro Yi tidak fokus dengan hal itu, dan lebih mencemaskan wajah Yi Seo yang merah karena di tampar keras oleh Geun Won dan sudut bibirnya yang berdarah. Sae Ro Yi benar-benar marah melihat apa yang Geun Won lakukan pada Yi Seo.
Geun Won tidak takut sama sekali dan malah menantang Sae Ro Yi untuk memukulnya. Yi Seo yang menghalangi dan memohon Sae Ro Yi untuk tidak memukuli Geun Won.
Untunglah, mobil patroli tiba saat itu. Seseorang telah melaporkan kejadian itu. Geun Won mencoba kabur, tapi sekelompok pria yang ada di sana, menghalanginya untuk kabur. Dengan begitu, Geun Won di bawa ke dalam mobil patroli menuju kantor polisi.
Yi Seo senang karena semua sudah berakhir. Sae Ro Yi benar-benar khawatir padanya. Yi Seo berkata kalau dia baik-baik saja dan sudah cukup baginya melihat Sae Ro Yi marah dan khawatir demi dirinya.
Sae Ro Yi mengelus rambut Yi Seo dengan lembut sembari mengucapkan kata maaf. Kemudian, memeluknya dengan erat. Yi Seo bahagia akan hal itu.
--
Esok hari,
Yi Seo sudah mengunggap mengenai rekaman pengakuan Geun Won dan dia juga menjelaskan kejadiannya melalui caption. Dalam sekejap, hal itu menjadi viral.
TV juga sibuk menyiarkan berita mengenai kasus kekerasan yang terjadi di Itaewon tadi malam dan pelakunya adalah pewaris Grup Jangga, putra pertama dari Jang Da Hee yaitu Jang Geun Won. Hal itu membuat pandangan masyarakat ke Jangga kembali memburuk. Dan menurut korban, Nn. Jo, hal ini terjadi karna rekaman terkait tabrak lari yang Jang Geun Won lakukan di masa lalu. Setelah perdebatan mulut yang sengit, Jang Geun Won menyerang korban.
Berita itu juga di dengar oleh det. Oh.
--
Presdir Jang benar-benar marah. Dia menampar Geun Won berulang kali. Geun Won di suruh merekrut Yi Seo, tapi kenapa Geun Won malah memukulinya? Geun Wo hanya bisa terus meminta maaf.
Presdir Jang terus menamparnya dengan penuh amarah. Apalagi, Geun Won malah mengakui mengenai tabrak lari itu. Saking marahnya, dia menyurh Geun Won keluar dari ruangannya karena menurutnya, Geun Won bahkan tidak pantas di pukuli olehnya.
Geun Won keluar dengan tertunduk malu. Diluar, dia berpas-pasan dengan dir. Kang yang hendak ke ruangan presdir. Dia menyapa dir. Kang dengan panggilan "noona." Dir. Kang menanyakan keadaan Geun Won saat melihat pipi Geun Won yang sangat memerah. Geun Won berkata kalau dia layak di marahi. Dia juga meminta maaf pada dir. Kang karna sudah membuat masalah untuk perusahaan.
"Yang kau lakukan memang salah, tapi itu sudah terjadi. Pundak pewaris Jangga tak boleh turun seperti itu. Tegakkan pundakmu. Perusahaan akan bereskan yang terjadi di sini," ujar dir. Kang.
Geun Won sangat berterimakasih atas ucapan dir. Kang tersebut.
--
Walau berkata begitu pada Geun Won, saat menemui presdir Jang, dir. Kang meminta agar Geun Won di pecat. Dia mengingatkan mengenai kasus tabrak lari 10 tahun lalu dan juga hal-hal yang di lakukan untuk menutupinya, jika hal itu semua terungkap, Presdir Jang juga akan terkena imbasnya. Dan saat itu, itu bukan lagi masalah keluarga.
"Bagaimana kau tahu akan hal itu?"
"Rekaman yang Yi-seo miliki telah tersebar luas. Itu tak mungkin dibereskan sendiri oleh Geun-won yang baru lulus SMA, 'kan? Perusahaan atau putramu? Kau harus memilih," jawab dir. Kang, tetap terdengar tenang.
--
Geun Soo sedang bekerja di DanBam. Dia bisa merasakan suasana yang tegang karena itu dia memilih untuk membersihkan toilet. Setelah Geun Soo ke toilet, Seung Kwon langsung bicara dengan Sae Ro Yi. Sedari awal, dia sudah tahu kalau ada masalah antara Sae Ro Yi dengan keluarga Geun Soo, tapi ternyata itu lebih serius dari yang mereka pikirkan. Hyun Yi setuju dan harusnya, Sae Ro Yi memberitahu mereka. Dia sekarang sampai tidak tahu harus bereaksi seperti apa. Jadi, mereka harus bagaimana sekarang?
"Hyun-yi tetaplah memasak dan Seung-kwon tetaplah melayani tamu," jawab Yi Seo, bisa menebak jawaba Sae Ro Yi.
"Yi-seo benar. Tak usah dipikirkan. Bekerja saja," benarkan Sae Ro Yi.
Di saat sedang bekerja, Sae Ro Yi mendapat telepon dari Ho Jin untuk bertemu.
--
Sae Ro Yi membawa Yi Seo untuk ikut dalam pertemuannya dengan Ho Jin dan dir. Kang. Ho Jin bingung dengan kedatangan Yi Seo dan mengingatkan Sae Ro Yi kalau ini adalah pembicaraan penting. Sae Ro Yi tahu hal itu dan karena itu dia mengajak Yi Seo. Dir. Kang masih ingat dengan Yi Seo yang pernah datang ke seminar.
"Walaupun aku bekerja sama dengan Saeroyi seperti ini, aku tetap direktur Jangga. Apa kau tahu karena tindakanmu saham kami turun drastis?" bahas dir. Kang.
"Tapi itu suatu saat pasti akan terjadi," jawab Yi Seo tenang.
"Benar. Aku perlu bicarakan bagian itu dengan Yi-seo bersamamu," benarkan Sae Ro Yi.
"Apa maksudmu?"
"Saat ini, Presdir Jang adalah wajah Jangga. Bila Direktur Kang menurunkan Presdir Jang dan berhasil menjadi pemimpin Jangga, bagaimana dengan saham Jangga?" tanya Yi Seo.
"Berbelit-belit sekali. Apa yang ingin kau katakan?"
"Menurutku, inilah kesempatannya. Karena keluarga Presdir Jang, saham Jangga turun drastis. Hal yang terjadi di masa lalu kembali terjadi. Saat ini apa yang ada di pikiran para pemilik saham? Mungkin mereka sedang memikirkan ini. "Keluarga penuh masalah ini tak berhak memimpin Perusahaan Jangga"," jelas Yi Seo.
Ho Jin dan dir. Kang tampak tegang. Apakah sekarang mereka ingin menurunkan Presdir? Sae Ro Yi membenarkan. Dir. Kang menanyakan pendapat Ho Jin. Dan Ho Jin menilai kalau ini bisa di lakukan. Karena itu, dir. Kang meminta Yi Seo menjelaskan lebih lanjut rencananya.
"Namun, seperti yang kukatakan, Presdir Jang adalah wajah Jangga. Berbahaya bila kau mulai membelot begitu saja. Bila gagal, bisa saja kau yang terkena imbasnya. Pertama-tama, kita harus penuhi dua syarat dahulu. Walau rekaman itu tersebar, itu tak bisa menjadi bukti yang kuat. Jang Geun-won tak akan bisa dihukum. Maka, ini syarat pertama," jelas Yi Seo.
Dir. Kang tampak tertarik.
--
Esok hari,
Det. Oh sarapan bersama Hye Won. Det. Oh sudah memantapkan hatinya untuk memberitahu yang sebenarnya pada Hye Won. Karena itu, dia memberitahu Hye Won kalau dia pernah membuat suatu kesalahan pada Sae Ro Yi.
--
Dir. Kang dan Sae Ro Yi bersama menuju kediaman det. Oh. Mereka ingin membujuknya untuk mau membantu mereka dengan mengakui yang terjadi 10 tahun yang lalu dalam investigasi kasus tabrak lari ayah Sae Ro Yi.
Tapi, mereka malah menemukan det. Oh yang lagi berkeliaran di jalan dengan panik. Ada masalah apa? Det. Oh memberitahu kalau Hye Won kabur dari rumah dan dia sedang mencarinya. Sae Ro Yi dan dir. Kang langsung berpencar untuk mencari Hye Won.
Dir. Kang sampai bergumam kalau Hye Won sangat suka menghilang.
Det. Oh merasa kalau Hye Won sangat terpukul. Dia memberitahu Sae Ro Yi kalau dia sudah memantapkan hati untuk menyerahkan diri. Tentu, Hye Won kecewa pada ayah sepertinya. Hye Won kabur saat dia masih bicara. Sae Ro Yi jadi tidak tega mendengarnya.
Dir. Kang mencari Hye Won ke sekitar taman yang ada di sana. Dan dia menemukannya. Tentu saja, dir. Kang sangat senang. Hye Won sedang menangis di sana. Dir. Kang memarahinya karena sudah kabur dari rumah. Det. Oh dan Sae Ro Yi juga tidak lama kemudian, melihat mereka.
"Ayahku... terhadap ayah Saeroyi oppa... Polisi tak boleh seperti itu," tangis Hye Won saat melihat Sae Ro Yi. "Aku merasa bersalah pada Saeroyi oppa."
"Kau kecewa pada ayahmu?" tanya dir. Kang.
"Ya. Namun, aku ingin minta maaf pada Saeroyi oppa. Aku tak ingin lihat Ayah dihukum. Aku tak ingin berpisah dengannya," jawab Hye Won semakin menangis keras.
"Ayahmu juga sekarang pasti sedih. Sama denganmu, dia tak ingin berpisah denganmu. Semua orang bisa melakukan kesalahan. Tapi tak semua orang bisa bertanggung jawab. Hanya pemberani yang bisa. Bukankah kau bilang kepadaku bahwa ayahmu kuat dan keren?" nasehat dir. Kang. "Karena ayahmu ingin menjadi ayah yang baik untukmu, dia memberanikan diri untuk bertanggung jawab. Cobalah memahami ayahmu."
Hye Won tampak bisa mengerti hal itu walaupun masih merasa sedih dan berat.
"Hye-won. Maafkan ayah. Maafkan ayah," ujar det. Oh dan memeluk Hye Won dengan erat. "Mulai sekarang, ayah akan jadi orang benar."
Dan itulah syarat pertama yang Yi Seo katakan waktu itu. det. Oh perlu menyerahkan diri agar Geun Won bisa di tangkap.
--
Dengan adanya pengakuan det. Oh, maka Geun Won harus menghadapi interogasi dari kejaksaan. Tentu saja, berita mengenai kasus itu semakin menarik perhatian publik.
--
Yi Seo, Sae Ro Yi, Presdir Jang dan Ho Jin kembali bertemu. Yi Seo bisa tahu kalau Geun Won akan menjalani persidangan tanpa di penjara. Akan tetapi, syarat pertama telah terpenuhi. Dan sekarang ini, syarat kedua. Dir. Kang harus mencari tahu keinginan presdir Jang. Apakah presdir Jang akan tetap melindungi anaknya, diam saja, atau tetap maju dan membuang anaknya. Itu kunci utamanya.
"Bila dia buang anaknya?" tanya Sae Ro Yi.
"Sayang sekali, ini harus dihentikan," jawab Yi Seo.
Ho Jin merasa hal itu konyol karena bila saham dir. Kan dan pendukungnya di gabung, serta mereka yang menentang presdir Jang, mereka pasti menang. Jadi, kenapa harus menyerah?
"Kita tetap unggul bila dia melindungi putranya atau tetap diam saja. Tapi bila dia memilih perusahaan dan membuang putranya? Hal itu cukup untuk mendapatkan hati para pemilik saham kembali," jelas Yi Seo.
"Presdir Jang memang sangat menyayangi keluarganya. Tapi apa dia akan memilih Jangga atau putranya sendiri?" ragu dir. Kang. Dia tidak bisa memutuskan.
"Dia pasti membuangnya," yakin Sae Ro Yi. "Bila aku Presdir Jang, aku akan lakukan itu."
"Ini berarti semua yang kita lakukan akan sia-sia," ingati dir. Kang. "Kau tahu ini, 'kan?"
"Lebih baik kita pikirkan cara lain. Kita perlu fokus kumpulkan bukti daripada menurunkan presdir dan buat Geun-won..."
"Lalu, kau ingin bongkar fakta kematian ayahmu?" potong Ho Jin. "Saeroyi, coba pikir baik-baik. Apa Presdir Jang akan buat kesalahan dalam kasus itu? Bahkan jaksa tak bisa buktikan bahwa dia terlibat. Semua disiapkan dengan teliti sebelum dia menutupinya. Kau tahu maksudku, 'kan? Lihat reaksinya atas boikot terdahulu hingga sekarang. Presdir Jang paling tahu bahwa Geun-won tak kompeten. Namun, dia tetap pilih Geun-won sebagai pewaris. Presdir Jang tak akan buang putranya begitu saja," yakin Ho Jin.
"Kita masih punya waktu," tengahi dir. Kang. "Berhati-hati tak ada salahnya. Mari kita lihat dahulu."
--
Presdir Jang sudah mengundang pengacara ke ruangannya. Di sana juga ada Geun Won dan Soo Ah. Pengacara itu sudah menyiapkan segalanya jadi Presdir Jang hanya harus berbicara sesuai yang sudah di siapkan. Hasil rekaman pun tak bisa menjadi bukti dan bahkan dengan pengakuan detektif itu dan foto rekaman karena pengawas ini juga. Pada akhirnya, Geun Won akan di bebaskan karena kurangnya bukti. Mereka punya peluang.
Geun Won sangat lega mendengarnya. Presdir Jang memarahi Geun Won dan menyebut mulut Geun Won tidak berguna hingga semua ini terjadi. Akibat hal itu, saham mereka turun 12 persen! Geun Won hanya bisa meminta maaf.
Pembicaraan sudah selesai jadi semua bubar. Presdir Jang menyuruh Soo Ah untuk tidak keluar.
Setelah semua keluar dan hanya tersisa Presdir Jang dan Soo Ah, Presdir Jang mulai bicara. Dia memberitahu kalau merasa sulit dengan anak seperti Geun Won. Soo Ah memberanikan diri untuk bicara. Bukankah Presdir Jang sering bilang menganggapnya seperti keluarga?
"Aku sulit mengatakan ini. Tapi kurasa kau perlu memberhentikan putramu," saran Soo Ah.
"Aku memberhentikan Geun-won?" kaget Presdir Jang. "Apa maksudmu? Kau tak dengar tadi? Dia bisa terbukti tak bersalah."
"Lalu bagaimana dengan kesalahannya, rekaman itu, pandangan buruk kepada Jangga, juga posisi Anda dalam perusahaan? Bila Direktur Kang mengkhianatimu pada saat ini, ini tentu berbahaya bagimu. Untuk mengembalikan semuanya ke posisi awal, kita hanya punya satu cara. Kau harus berhentikan Direktur Jang dengan tanganmu sendiri," tegas Soo Ah.
Saat itu, mata-mata dir. Kang, sekretaris wanita Presdir Jang masuk dan sempat mendengar pembicaraan Presdir Jang dengan Soo Ah. Dia masuk hanya untuk menghidangkan teh, setelah itu langsung keluar.
Presdir Jang menyuruh Soo Ah untuk duduk. Dia menceritakan alasannya dulu mendirikan Jangga. Dia adalah putra sulung dari empat bersaudara dan terlahir di era yang sulit. Adik bungsunya mati kelaparan dan adiknya yang lain pun meninggal karena makanan basi di pinggir jalan. Agar keluarganya tidak kelaparan, dia mendirikan Jangga supaya mereka bisa makan enak. Dirinya yang seperti itu, harus membuang putranya dengan tangannya? Dia tidak bisa melakukannya.
"Bisnis kecil harus tahu karakteristik lingkungannya. Bisnis yang baik harus pintar membaca tren yang ada. Kalau begitu, bagaimana dengan perusahaan besar seperti Jangga? Kita harus tahu karakter masyarakat negara ini. Mereka mudah tertarik dan bosan. Mereka mudah melupakan yang terjadi. Saham turun 12 persen? Sejauh apa saham kita turun saat boikot delapan tahun lalu? Saat itu turun 37 persen. Hampir turun 50 persen, tapi kembali normal dalam setengah tahun. Kenapa? Karena prinsip utama bisnis makanan. Karena produk Jangga enak," jelas Presdir Jang.
Melihat ekspresi Presdir Jang, Soo Ah sudah tahu keputusan-nya. Dia meminta maaf karena sudah berpikir pendek lagi.
"Jangan berani-berani... Jangan berani-berani menyuruhku meninggalkan keluargaku lagi," peringati Presdir.
--
Dir. Kang mendapat pesan dari mata-matanya : DIA PIKIR KAU MAU JADI PENERUSNYA, TAPI DIA TAK BERPIKIR KAU AKAN MENGKHIANATINYA.
Mendapat pesan itu, dir. Kang mengirim pesan pada Ho Jin. Dia juga menelpon Sae Ro Yi. Semua tampak senang. Mereka akan mencoba rencana mereka.
--
Malam hari,
Geun Won terkejut saat melihat pengumuman yang di kirimkan ke semua email pemegang saham : "Proposal Penurunan Presdir." Email itu juga sampai kepada Presdir Jang.
Semua eksekutif perusahaan dan para pemegang saham sudah berkumpul bersama untuk membicarakan hal ini. dir. Kang yang memimpin jalannya rapat.
"Kita semua telah sepakat. Jangga adalah sebuah perusahaan. Bukan perusahaan biasa, kita nomor satu dalam bisnis makanan. Kita tak boleh digoyahkan oleh masalah keluarga presdir lagi. Aku tak nyaman melakukan ini pada Presdir Jang yang sudah lama kukenal..."
Belum selesai dir. Kang bicara, Geun Won menerobos masuk sambil mengumpati mereka sebagai tikus-tikus sialan. Dia juga langsung melempar proposal yang ada di atas meja. Geun Won tidak terima ayahnya hendak di turunkan karena ayahnya tidak melakukan kesalahan apapun!
"Tebaklah. Ini semua karenamu. Ini semua karena orang bodoh sepertimu duduk di kursi direktur. Ini semua karena dia berpihak kepadamu dan merugikan perusahaan," marahi dir. Kang. "Sudah kukatakan, perusahaan akan membereskannya. Inilah cara kami membereskannya. Apa kau mengerti?"
Geun Won tidak tahu harus berkata lagi mendengar semua ucapan tersebut. Dan dengan tenang, dir. Kang meneruskan rapat.
--
Geun Won berjalan dengan lesu menuju basement. Dia berpas-pasan dengan Soo Ah. Soo Ah berkata kalau dia sudah melihat proposal itu. Geun Won merasa bersalah karena semua adalah salahnya hingga ayahnya…
"Aku bilang pada ayahmu bahwa kau harus diberhentikan. Tapi dia marah karena dia tak bisa melakukan itu. "Darah lebih kental daripada air." Itu pepatah yang paling kubenci. Tapi ternyata itu tak salah," beritahu Soo Ah.
Geun Won tampak terkejut mendengar itu. Tidak menyangka kalau ayahnya akan memihak padanya dan menolongnya hingga mempertaruhkan jabatannya.
--
Geun Soo ada di atap DanBam. Dia membaca berita buruk mengenai Jangga karena kasus Geun Won.
Hyun Yi menemuinya. Dia merasa khawatir pada Geun Soo. Geun Soo jujur memberitahu kalau dia awalnya merasa akan baik-baik saja, tapi sekarang melihat ayahnya terpuruk dia merasa tidak tega melihatnya. Tidak masuk akal.
"Itu hal yang normal. Apa pun yang terjadi, dia tetap ayahmu," ujar Hyun Yi, tulus.
Mata Geun Soo jadi berkaca-kaca.
--
Sae Ro Yi juga membaca mengenai berita Jangga. Seung Kwon tidak mengerti mengenai apa yang di maksud penuruna presdir? Yi Seo menjelaskan secara sederhana kalau para pemilik saham akan mengambil voting untuk menurunkan Presdir Jang atau tidak. Di putuskan berdasarkan suara mayoritas.
Geun Soo dan Hyun Yi yang baru turun dari atap mendengar ucapan Yi Seo. Sae Ro Yi memikirkan sesuatu dan langsung berdiri di depan Geun Soo.
"Kami sedang bicara tentang penurunan Presdir Jang," jujur Sae Ro Yi pada Geun Soo. "Kau tahu, 'kan? Ayahmu adalah musuhku. Agar dia menebus dosa-dosanya, aku bertujuan untuk lebih sukses darinya. Aku akan lakukan apa pun... untuk itu. Aku... Aku tak bisa mengubah rencanaku karena perasaanmu atau karena aku memikirkanmu. Aku juga tak mau begitu. Kau juga tak suka kepedulian palsu seperti itu, 'kan? Kau ada di sini mengetahui semua itu."
Geun Soo tidak tahu harus merespon bagaimana dan memilih keluar dengan alasan mencari udara segar.
Setelah Geun Soo keluar, Hyun Yi merasa marah dengan ucapan Sae Ro Yi dan memilih keluar juga. Yi Seo yang mengerti akan maksud Sae Ro Yi. Itu karena cepat atau lambat keadaan seperti ini pasti terjadi juga.
--
Geun Soo memikirkan ucapan Sae Ro Yi yang ingin menjatuhkan ayahnya. Dia sudah tahu sedari awal mengenai itu. Tapi, dia teringat ucapan Yi Seo yang menyebutnya pengecut yang tak bernyali untuk mengejarnya atau perusahaan. Hal itu seolah memberi kekuatan baru untuk Geun Soo. Apalagi saat ingat Yi Seo berkata kalau Geun Soo menginginkannya suatu hari nanti, jadilah pewaris Jangga.
"Jadi, aku boleh seperti itu, 'kan? Aku boleh berambisi," itu yang Geun Soo pikirkan sekarang ini.
--
Esok hari,
Geun Won menghadap Presdir Jang sebelum pergi ke Kejaksaan. Di dalam ruangan juga ada Soo Ah. Geun Won mengatakan kalau dia akan berbicara sesuai yang sudah di siapkan pengacara dan dia akan bisa kembali bekerja besok.
"Seumur hidup, ayah bekerja membangun Jangga. Jangga adalah hidup ayah, dan ayah, Jang Dae-hee, adalah Jangga itu sendiri," ujar Presdir Jang pada Geun Won. "Tidak ada seorang pun bisa menendang ayah keluar dari sini. Kau khawatirkan dirimu saja. Tak usah khawatirkan ayah."
Geun Won cukup terharu mendengar ucapan ayahnya. Apalagi, di tambah Presdir Jang membenarkan dasinya. Tidak hanya itu, Presdir Jang menangis karena sudah membesarkan Geun Won dengan keras karna ingin menjadikannya pewaris. Dan itu membuatnya tidak pernah memberikan pelukan hangat pada Geun Won.
Kali ini, Presdir Jang memeluk Geun Won. Membuat Geun Won menangis sedih terharu karena pelukan dan ucapannya itu.
Tidak hanya itu, Presdir Jang menyuruh Sekr. Kim untuk mengantarkan Geun Won.
Setelah Geun Won pergi, ekspresi Presdir Jang menjadi berbeda. Dia mengajak Soo Ah untuk pergi. Soo Ah bingung karna rapat pembahasan penurunannya masih 4 jam lagi.
--
Di lobby, Geun Won melihat kedatangan Sae Ro Yi. Dia jelas marah dan bertanya tujuan Sae Ro Yi datang. Sae Ro Yi menjawab kalau dia datang untuk ikut ambil suara sebagai pemilik saham di sini, untuk menurunkan presdir Jang.
Geun Won sangat marah mendengarnya dan hendak menghajarnya. Tapi, sekr. Kim menahannya karena jika Geun Won melakukannya, akan membuat masalah semakin besar.
"Kami bukan orang-orang yang bisa kau taklukkan. Aku, juga ayahku. Lakukan sesukamu. Kita lihat apa kau berhasil," tegas Geun Won.
--
Yi Seo, Seung Kwon dan Hyun Yi ada di DanBam. Seung Kwon merasa sangat cemas ingin tahu apa hasil rapat pemegang saham, tapi rapat masih akan di lakukan 3 jam lagi. Di sisi lain, Seung Kwon juga merasa lega karena Geun Soo tidak datang hari ini. Jika ada Geun Soo, dia tidak tahu harus bereaksi bagaimana nantinya.
Di saat itu, Hyun Yi yang sedang melihat berita di ponselnya, tampak terkejut. Kenapa?
Alasan Hyun Yi terkejut karena sedang heboh berita mengenai Presdir Jang yang melakukan konferensi pers dadakan. Soo Ah yang menemani Presdir ke tempat konferensi juga tampak terkejut.
Dir. Kang, Ho Jin dan Sae Ro Yi yang sedang duduk bersama di ruangan dir. Kang juga tampak terkejut melihat konferensi pers tersebut.
"Terima kasih telah berkumpul di sini. Aku Jang Dae-hee. Untuk hari ini, aku berdiri bukan sebagai pemilik Jangga, tapi sebagai seorang ayah dari putraku. Pertama-tama, aku meminta maaf sebesar-besarnya atas masalah yang dibuat oleh putraku. Aku sungguh menyesalinya dan meminta maaf," ujar Presdir dan menundukan kepala dalam-dalam. "Putraku menjadi tersangka dalam kasus tabrak lari sepuluh tahun lalu. Dia sedang diperiksa oleh kejaksaan sekarang. Menurut pengacara kami, dengan segala situasi dan kurangnya bukti, tuntutan tersebut tidak terbukti. Sehingga putraku, bisa terbukti tak bersalah. Di hari putraku baru selesai diperiksa kejaksaan untuk kali pertama, aku mendengarkan langsung dari mulutnya sendiri. Kasus tabrak lari sepuluh tahun lalu adalah perbuatannya," akui Presdir Jang, mengenai Geun Won yang menabrak dan berpura-pura kalau dia tidak tahu sama sekali hal itu dulunya.
Melihat konferensi pers itu, Dir. Kang, Ho Jin dan Sae Ro Yi tersadar. Mereka sudah terjebak oleh Presdir Jang. Tertipu. Presdir Jang memilih Jangga di bandingkan Jang Geun Won. Yi Seo juga tampak marah karena sudah tertipu. Geun Won lebih terkejut dan tersakiti karena ayahnya ternyata mengkhianatinya.
"Dengan uang yang kuberikan kepadanya, dia membayar orang lain untuk menerima hukumannya," jelas Presdir Jang, sambil menangis. "
Geun Won meminta sekr. Kim untuk menghentikan mobi. Tapi, sek. Kim menolak karena dia sudah mendapatkan perintah dari Presdir untuk mengantarkan Geun Won langsung ke kejaksaan.
"Aku sama sekali tak percaya. Hari itu juga, aku langsung mengecek kebenarannya dan hal yang dia katakan terbukti benar. Ini semua salahku. Aku terlalu fokus membesarkan bisnis hingga gagal mendisiplinkan anakku. Ini salahku. Apa yang harus kulakukan untuk putraku? Apa yang harus kulakukan sebagai ayah? Ayah yang buruk ini tetap berpikir dua kali meski tahu kebenarannya. Dengan hati yang sangat sakit, di hari saat aku mengetahui semua kebenarannya, aku memberikan bukti yang kutemukan kepada kejaksaan. Tugas terakhir yang bisa kulakukan sebagai ayah yang buruk. Dia harus menebus kesalahan yang dia lakukan. Aku minta maaf sebesar-besarnya kepada korban yang meninggal, juga keluarga korban yang ditinggalkan. Seumur hidupku, aku akan hidup dalam rasa bersalah Maafkan aku. Mohon maafkan aku. Maafkan aku. Maafkan aku. Aku minta maaf sebesar-besarnya," tangis Presdir Jang dan terus meminta maaf, mengakhiri konferensi pers. Dia sampai berlutut dengan kepala mengenai tanah. Hal yang sama sekali tidak Soo Ah duga akan Presdir Jang lakukan.
Geun Won semakin panik, sadar kalau dia sudah di tipu ayahnya sendiri. Dan karna itu, saat di lampu merah, Geun Won langsung kabur keluar dari mobil. Dia terus berlari, tidak peduli walau tersandun dan jatuh hingga dasi-nya lepas. Dia terus berlari menuju tempat konferensi pers.
Sae Ro Yi tampak tertekan dengan konferensi pers yang Presdir Jang lakukan. Saking tertekannya melihat kebohongan Presdir Jang tersebut, Sae Ro Yi sampai harus ke toilet untuk muntah.
Geun Won tiba di tempat konferensi pers, tepat sebelum ayahnya masuk ke dalam mobil. Semua wartawan melihat kedatangannya dan langsung mengerubunginya untuk menanyakan perasaannya karena di laporkan ayah sendiri.
Geun Won menatap ke arah ayahnya. Dia teringat pelukan ayahnya tadi. Matanya berkaca-kaca. Ayahnya hanya menatapnya dalam diam. Geun Won meneteskan air matanya, apalagi saat dia melihat ayahnya memalingkan wajah darinya dan masuk ke dalam mobil. Dia sudah di buang!
Dan… … walau begitu… Geun Won tidak bisa mengkhianati ayahnya.
"Semuanya adalah kesalahanku," ujarnya pada semua wartawan.
--
Semua terpukul dengan apa yang Presdir Jang lakukan. Gagal. Semua rencana mereka selama ini, dalam sehari gagal! Rapat penurunan presdir Jang, mendapatkah hasil : Di tolak!
--
Usai hari itu,
Dir. Kang menemui Presdir Jang. Sok baik, dia berkata tidak dendam pada dir. Kang karena apa yang dir. Kang adalah demi Jangga.
Akan tetapi, saat sekretaris yang biasa menghindangkan teh masuk, Presdir langsung berujar kalau orang itu adalah orang yang dir. Kang pilih. Sekretaris itu terkejut karena sudah ketahuan berkhianat.
"Sejak kapan kau tahu hal ini?" tanya dir. Kang, tanpa ekspresi.
"Kukira kau tahu bahwa aku menyelidikimu. Kalau begitu, kau harus lebih berhati-hati. Kau terlalu berantakan. Karena itu kau menerima ganjarannya. Ini sangat disayangkan."
"Tidak juga, Pak. Aku hanya tak menyangka kau ternyata sehebat ini."
"Walau aku tak dendam kepadamu, aku merasa kecewa akan apa yang terjadi. Namun, aku tak bisa menendangmu keluar. Aku akan malu saat menemui Bo-hyeon," ujar Presdir.
"Apa yang akan kau lakukan?"
"Pergilah ke cabang kita di Pajin. Dinginkan kepalamu di sana," perintah Presdir Jang. Yang secara halus, dia ingin menyingkirkan dir. Kang.
Dir. Kang sadar akan hal itu. Dia tidak bisa marah dan hanya bisa legowo menerimanya.
--
Dir Kang mengajak Ho Jin dan Sae Ro Yi untuk bertemu di kedai Jangga. Sebelum masuk ke dalam, Sae Ro Yi menarik nafas berat. Di dalam sudah ada Ho Jin dan dir Kang yang mabuk. Ho Jin merasa sangat bersalah dan terus meminta maaf pada dir. Kang hingga dir Kang menyuruhnya berhenti minta maaf.
Sae Ro Yi menanyakan apa rencana dir. Kang sekarang? dir. Kang juga tidak tahu karena semua koneksinya sekarang sudah kabur. Dan dia di kirim ke kota kecil. Ho Jin semakin merasa bersalah dan meminta maaf.
Ho Jin terus minum. Dia masih terus meminta maaf. Dia kemudian izin ke toilet dulu. Dir. Kang bergumam kalau semua adalah keputusannya, kenapa Ho Jin terus meminta maaf.
Dir. Kang menanyakan rencana Sae Ro Yi. Dan Sae Ro Yi bilang kalau dia masih akan memikirkannya lagi. Dia masih belum menyerah untuk menjatuhkan Presdir Jang. Dir. Kang sedikit terkejut karna menurutnya, Sae Ro Yi tidak punya kesempatan menang. Sae Ro Yi mengingatkan kalau dia juga tidak punya kesempatan dulunya karena dia adalah mantan narapidana miskin dan tak lulus SMA. Walau sekarang dia kalah, tapi Jang Geun Won akan menebus kesalahannya dan Presdir Jang kehilangan putranya. Dan yang kalah adalah dir. Kang, bukan dirinya. Dia merasa bersalah pada dir. Kang, tapi dia akan terus maju.
Dir Kang menuangkan minuman untuk Sae Ro Yi. Dan saat itulah dia melihat jam tangan yang Sae Ro Yi kenakan. Dia ingat kalau itu adalah jam tangan milik manajer Park.
"Benar. Aku selalu pakai di hari yang penting," jawab Sae Ro Yi.
"Krisis finansial IMF tahun 1997. Jangga saat itu dalam krisis. Tidak, seluruh negeri mengalami krisis. Ada satu menu yang bisa buat Jangga bertahan saat itu. Ini dia. Gochujang yangnyeom dwaeji bulbeombeok."
"Aku membacanya di buku autobiografi. Ini menu andalan yang dibuat oleh Presdir Jang sendiri. Kudengar menu ini yang membuat Jangga seperti sekarang."
"Benar. Jangga sekarang... memang ada karena makanan ini. Promosi selalu butuh kisah yang menarik. Akan lebih menarik jika mengatakan menu itu dibuat oleh pemilik restoran, bukan oleh karyawan biasa," beritahu dir. Kang.
"Apa maksudmu?"
"Ini adalah menu dan saus yang dibuat oleh Manajer Park sendiri saat itu. Presdir Jang membeli semua cerita itu dari Manajer Park dengan arloji itu. Manajer Park tidak seharusnya ditendang begitu saja dari Jangga. Seperti katamu, akulah yang kalah kali ini. Dibandingkan aku yang menyerah setelah dihancurkan sekali, kau tentu lebih baik dari aku," ujar dir. Kang.
Sae Ro Yi tentu tidak menyangka kalau makanan andalan Jangga adalah makanan yang di buat oleh ayahnya. Dir. Kang menyuruh Sae Ro Yi mengulurkan tangan dan menepuk tangan itu.
"Kuberikan tongkatku padamu. Kau harus menang, Park Saeroyi," ujar dir. Kang. Dia masih tetap mendukung Sae Ro Yi.
--
Persidangan Geun Won di lakukan. Sae Ro Yi dan presdir jang hadir di sana.
Hasil dari persidangan Geun Won adalah … dia menerima hukuman 7 tahun penjara.
Persidangan usai begitu saja.
Yang tersisa hanya Sae Ro Yi dan Presdir Jang yang di dampingi sekretaris Kim.
"Memiliki Min-jung di pihakmu memang pilihan yang tepat, tapi Jangga bukanlah istana yang mudah jatuh," ujar Presdir Jang pada Sae Ro Yi.
"Aku ingin bertanya padamu. Apa istana itu harus kau lindungi sampai kau jual putramu sendiri? Maksudku Jangga."
"Aku bisa lakukan apa pun untuk Jangga. Tapi sebenarnya, aku memang merasa sedih akan hal ini."
"Dia hanya menebus kesalahannya saja."
"Kau sudah melewati batas," peringati Presdir Jang.
"Kau belum menebus kesalahanmu, 'kan? Berikutnya... adalah giliranmu."
"Kau pernah mengatakannya, 'kan? Aku adalah musuhmu. Benar, aku akui. Aku, Jang Dae-hee, melihatmu sebagai musuhku. Aku... tidak akan diam saja," tekan Presdir Jang.
"Aku juga pertaruhkan semuanya untuk membuat janji yang sama," tekan Sae Ro Yi balik.
--
Sae Ro Yi pergi ke makam ayahnya. Dia meminta maaf karena tidak pernah datang walaupun mereka sangat dekat. Dia merasa bersalah tidak bisa menyelesaikan pemakaman ayahnya dan malah masuk penjara. Dia juga tidak berani menghadap ayahnya.
Sae Ro Yi ke sana dengan membawa koran yang berisi berita Jang Geun Won yang di tahan terkait kasus tabrak lari.
"Padahal aku putra yang tak baik, tapi aku punya banyak orang baik di sekitarku. Aku tahu Ayah pasti sangat mengkhawatirkanku. Jangan khawatir lagi. Beristirahatlah dengan tenang."
Sae Ro Yi menuangkan soju ke dalam gelas dan meletakkannya di depan makam ayahnya. Dia meminum soju itu dan mengeryit.
"Apa rasanya, putraku?" Sae Ro Yi merasa seperti ayahnya bertanya padanya.
Sae Ro Yi menangis, "Rasanya… masih pahit."
besok 4 bab lagi akan keluar tunggu ya.