Chereads / Time Inscription / Chapter 3 - Bab 3 Lubang di hati

Chapter 3 - Bab 3 Lubang di hati

Jika Dimas dan keluarga nya melihat, mereka akan kaget karena pria parubaya supir yang ramah itu adalah orang yang menjebloskan sepupu Dimas ke penjara.

"hey paman akting mu bagus ha ha ha ha dan terima kasih karena sudah membantu teman ku." Tidak masalah selama tuan muda senang." Jawab pria paruh baya itu.

Dia adalah pelayan senior di keluarga "Drak" namanya Luis, meskipun pelayan tetapi memegang jabatan penting karena kadang dia selalu mengurusi serta penghubung bos-bos cabang Perusahaan dan juga penghubung beberpa Pejabat Negara dengan keluarga Dark.

"Paman kamu tidak kesini hanya untuk bermain dengan keluarga teman ku kan ?" Tanya Fahren.

"Ekhem...,tuan muda anda sulit di hubungi, dan juga tuan muda Tomi ingin menanyakan apakah tuan muda ingin merayakan ulang tahun di negara mana agar kami bisa menyiapkan tim kesana, dan juga Boss besar ingin tahu kabar tuan muda."

Boss besar yang di maksud adalah ayah Fahren, Antonius Drak yang sekarang berusia 67 tahun. Dia adalah jenius bisnis yang mewarisi dan mengenbangkan Drak Industri yang dimulai dari penambangan batubara, perak, baja, minyak serta saham di beberapa penambangan emas dalam dan luar negeri, nama Drak hanya ada 3 orang di indonesia, Antonius Drak dan 2 orang putra yang pertama adalah Tomi Drak 31 tahun dan Fahren Drak 21 tahun.

"Tidak perlu repot-repot aku akan mengurus nya sendiri." Fahren menjawab dengan santai.

Setelah beberapa saat Luis awal nya ragu lalu bertanya, "Tuan muda kenapa anda repot-repot bekerja di restoran, bahkan anda juga kuliah untuk gelar sarjana ? Bukan kah..."

Fahren mengangkat tangan nya untuk memotong perkataan Luis dan melihat keluar jendela. "Paman apakah kamu ingin tau kenapa aku disini, susah-susah kuliah sambil kerja paruh waktu ?" Luis terdiam, lalu fahren melanjut kan "Aku mulai sekolah SD ketika umur 5 tahun, menyelesaikan SD dalam waktu 4 tahun, SMP 2 tahun, SMA 2 tahun, lalu kuliah keluar negeri dan menyelasailan nya dalam waktu 3 tahun, dan mendapat nilai sempurna lalu mendapatkan gelar jenius, aku bermain di Wall Street dan semua aku lakukan agar aku bisa mengimbangi kakak ku dan aku sudah membuktikan bahwa aku bisa melakukan nya."

Fahren terdiam lalu melanjutkan "Tetapi tidak ada yang menanyakan sebenarnya apa yang aku mau, aku sendiri sedang mencari apa yang aku mau dan apa yang benar-benar aku inginkan, aku iri pada teman teman ku, mereka memiliki tujuan dan impian, hari ini aku mendengar seorang teman ingin memiliki sebuah mobil, jenis mobil yang bahkan aku sudah memilikinya sebelum produk itu muncul di pasaran, aku pernah bilang bahwa aku tidak tertarik dengan perusahaan tetapi ayah ku berkata bahwa hak waris perusahaan adalah terserah dia, siappun yang di tunjuk harus bersedia, bahkan dengan siapa aku harus menikah pun sudah di atur, aku berharap kakak yang mendapatkan warisan nya dia sangat baik kepadaku dan juga aku lebih suka hidup bebas."

Pelayan itu terdiam karena dia tahu seperti apa persaingan keluarga Drak, anak muda yang duduk di kursi penumpang mempunyai hati tulus, baik serta sedikit naif, tetapi dia dilahirkan di keluarga yang salah, dimana 'iblis' dan 'monster' berkumpul dan masing-masing mempunyai fraksi di kedua tuan muda ini, mereka tidak bisa tidak memihak meski salah satu berniat mundur, karena mereka tidak tau keputusan akhir dari penguasa yang tidak lain adalah ayah mereka.

"Kring...."

Ketika suasana di mobil hening, fahren melihat nama pemanggil lalu dia tersenyum dan mengangkat handphone dan terdengar suara manis.

"Halo Fhren apa kamu rindu aku ?"

Suara manis dari gadis di dalam handphone yang tidak lain adalah tunangan nya Sofia Wayren, gadis cantik berumur 19 tahun keturunan Indonesia dan Uzbekistan, keluarganya bergerak di bidang minyak bumi dan pertambangan, tinggi 175 cm kulit putih bersih bentuk tubuh indah seperti model dengan rambut di cat merah dan memiliki bibir merah serta alis yang sangat pas dengan mata nya yang indah, bulu tipis si lengan dan tengkuk nya bahkan menambah keindahan gadis ini.

Fahren sangat menyukai wanita yang lembut murni ini.

Sofia adalah wanita yang pemalu dan sangat gugup ketika bersama Fahren, selama mereka bersama paling jauh hubungan mereka hanya sebatas pelukan, karena Sofia akan gugup dan salah tingkah dan Fahren tidak mau merusak kemurnian ini.

"Ya aku rindu kamu, kapan kamu akan kembali ke Indonesia ?"

Jawab fahren yang tersenyum-senyum sendiri, melihat adegan tersebut sang supir hanya tersenyum karna dia jarang melihat tuan muda nya bahagia tersenyum lepas.

"3 hari lagi adalah ulang tahun mu, aku akan menyiapkan pesta di kapal pesiar keluargaku di Bali, tapi aku ingin kamu pergi sendiri, karna.....mm....karna di kapal itu hanya kita yang merayakan dan aku....aku punya hadiah untuk mu....pokok nya tunggu saja."

tut....tiba tiba sambungan telfon terputus, Fahren hanya tersenyum karna kepolosan gadis ini dan dia semakin cinta.

"Sepertinya nona muda baik-baik saja." Luis tersenyum.

"Dia selalu gugup dan juga gadis yang ceria." jawab fahren.

Dia masih ingat saat dulu di jodohkan oleh ayah nya dan menolak, tetapi karakter ayah nya yang tidak pernah bisa ditolak ahir nya dia menyerah dan bertemu dengan gadis yang malu-malu itu, seiring berjalan nya waktu mereka bersama ahir nya keduanya sepakat untuk membuka pintu hati masing-masing dan Fahren kadang merindulan gadis itu yang sekarang kuliah di amerika.

Fahren tidak mengunjunginya karena takut akan mengganggu waktu belajar, karena dia tau seperti apa persaingan di sana, mereka kadang bertemu bila sofia libur atau fahren sedang ada urusan kesana, karena kadang dia harus mewakili keluarga untuk beberapa pertemuan penting.

"Luis tolong jalan kan mobil nya dan nyalakan tv." Baik jawab Luis, setelah itu mobil melaju.

"Kemana kita pergi ?"

"Kemana saja asal jangan keluar kota." Perintah fahren.

"Seorang pemuda berusia 18 tahun di tangkap karena membobol sistem pertahanan militer dan membocorkan nya di media soaial." Terdengar seorang penyiar stasiun televisi, Fahren melirik nya sebentar lalu bengganti cahanel tv nya.

"Perusahaan 'Meed corporation' berhasil menaikan poin saham mereka 2 pekan berturut-turut setelah mereka memperkerjakan manager wanita baru yang masih muda, dia adalah Karin, seorang jenius Wall Street yang telah bergabung di perusahaan itu 3 bulan lalu."

fahren terus melihat acara di tv sekeli kali dia akan melihat dan mendengarkan nya baik-baik di mulai dengan berita penjudi handal, ilusionis yang sedang menghibur penonton,dan lain nya.

Dua jam berlalu, mobil melewati kampus nya dan Fahren melihat seorang wanita yang sedang berjalan di trotoar, banyak para pejalan kaki dan pengendara kadang melirik nya karena kecantikan yang alami m, dia adalah Sekar, wanita yang menjadi teman kampus sekaligus teman kerja paruh waktu Fahren.

Fahren meminta luis untuk melaju lambat disamping gadis itu, Sekar yang sedang berjalan tiba-tiba menoleh ke jalan dan dia melihat mobil sedan mewah seperti sengaja melaju lambat mengikuti nya, dia mengerutkan kening lalu mempercepat jalan nya tanpa menoleh.

Fahren di kursi penumpang hanya tersenyum melihat tingkah Sekar karena jika itu terjadi pada gadis-gadis yang lain mereka akan sengaja menghentikan mobil dan menyapa seolah-olah berharap untuk dapat menaiki mobil ini.

Mobil yang di bawa Luis adalah Aston Martin Vanquish mobil yang tidak terlalu mahal di dunia tetapi cukup langka di indonesia, tak jarang para pria tua maupun muda mengidolakan mobil ini.

"Apakah perlu saya kejar ?" Luis yang mengemudi sepertinya mengerti sesuatu dan tersenyum." Tidak perlu" jawab Fahren, aku turun di sini samapaikan salam untuk ayah."

Fahren keluar mobil di jalan sepi, lalu berjalan menuju kosan nya bersiap-siap untuk berja paruh waktu.

______

Fahren yang sedang mengelap meja makan di restoran karena sudah tidak ada pengunjung tiba-tiba menoleh ke samping karena melihat Sekar yang berjalan mendekat lalu dia menghentikan pekerjaan nya, Sekar yang sudah mendekat dengan wajah sedikit mereh berkata, "Fahren apakah malam minggu nanti kamu ada acara ? aku ingin menonton film dan tidak ada teman."

Fahren tertegun karna pertanyaan ini, karena dia tidak menyangka nya bahwa gadis pemalu ini akan mengajak nya berkencan.

"Maaf aku ada acara, kebetulan malam minggu nanti aku ulang tahun dan tunangan ku sudah menyiapkan acara." Fahren bahkan tidak percaya apa yang dia katakan, tetapi mau tidak mau harus, karena dia tidak ingin memberi harapan kosong untuk gadis baik ini.

Sekar yang mendengar jawaban itu langsung tertegun, seperti ada ribuan pisau yang menyayat hatinya, nafas nya tiba-tiba terasa berat dan hidung nya terasa asam, tanpa sadar mata nya lembab, dia berbalik.

"Maaf mengganggu, aku tidak tau kamu punya tunangan, aku lupa mencuci bawang dan peralatan, aku akan pergi ke dapur dulu" Sekar berjalan ke dapur dengan langkah yang berat, dunia seakan menertawakan nya.

Dia tidak menyangka cowok pintar, baik dan tampan ini memiliki tunangan, perlu di ketahui Fahren memiliki wajah yang tampan, garis alis nya yang tajam serta perawakan nya yang tinggi, serta bulu halus jambang di pipinya membuat dia lebih terlihat maskulin, banyak gadis yang mencoba mendekatinya tetapi ketika mereka mengetahui dia harus bekerja paruh waktu di restoran agar bisa kuliah banyak yang mundur.

Karna lebih baik memiliki pacar yang biasa saja tapi kaya raya agar bisa menunjang gaya dan pergaulan para gadis-gadis ini.

Fahren menghabiskan waktu tiap malam minggu untuk bekerja atau nongkrong bersama teman-teman nya, jadi Sekar menyangka bahwa Fahren tidak memiliki pasangan, dan Sekar pun banyak pria yang mendekatinya dan menjajikan tunjangan hidup dan biaya kuliah, asalkan dia mau jadi pacar mereka.

Tapi gadis mandiri dan kuat ini bertekat untuk mengandalkan diri sendiri. Samapi nya di dapur Sekar masuk gudang makanan dan menutup pintu lalu menangis karena hal tidak berjalan sesuai keinginan nya, lebih tepat nya keinginan sederhana nya.

Fahren yang masi memegang lap di tangan nya terdiam, terasa ada lubang dan penyesalan di hatinya, dia memiliki tunangan yang sangat cantik tetapi entah kenapa dia seperti kehilangan sesuatu, kehilangan seauatu yang sangat dia cari.

Malam berlalu tanpa kata-kata, Fahren yang telah selesai bersih bersih langsung pulang, Fahren berkata pada manager restoran tidak bisa masuk lima hari kedepan.

Fahren mengeluarkan ponsel lalu memesan tiket ke Bali yang tercepat dan pesan kepada para "bajingan kampus" nya yang tidak lain Dimas, Joko, dan Tatang bahwa dia tidak masuk karena ada urusan.

______

Pesawat mendarat di Bali pada siang hari, Fahren yang memakai topi baseball, kaos oblong dan jeans se lutut dengan kedua tangan di masukan ke kantong celana.

Sanagat berbeda dengan lingkungan di sekitar, diman tiap orang membawa koper dan tas lain nya. Dia berjalan di lobi lalu ada seseorang pria muda berkemeja rapi mendekati nya.

"Tuan muda barang bawaan anda ?" Seorang pria muda bertanya. "Semua kebutuhan ku sudah ada di Vila."

"Jika begitu mari saya antar" Pemuda itu menunjuk ke sebuah range rover yang terparkir di lobi, jenis mobil dan seri yang sama yang di miliki Dimas untuk pamer.

Pemuda itu membuka pintu kursi penumpang lalu Fahren masuk dan segera menutup nya, dia berjalan ke bagian supir lalu masuk dan bertanya "Maaf Tuan muda anda akan makan siang di mana ? Kami akan menyiapkan nya." tanya pemuda di kursi kemudi.

"Jalan saja, mari kita berhenti jika ada sesuatu yang ingin aku makan."

Setelah berjalan 10 menit Fahren meminta berhenti, lalu keluar dari mobi. Sang sopir bingung lalu mengikuti, fahren masuk ke kedai bubur lalu berkata ramah pada penjual, "Tolong dua bubur ayam dan tolong pisahkan kerupuk nya." Kata Fahren sambil masih tersenyum.

Melihat kejadian ini, pria muda itu tertegun dan tidak tau harus beebuat apa, dia melihat dekorasi kedai yang sangat sederhana, yang hanya di tutupi terpal sehingga bisa di gulung jika akan tutup serta kursi kayu panjang yang hanya bisa menampung 4-6 orang sekali duduk.

Dia tiba-tiba mendengar suara "Apa kamu akan diam seperti orang bodoh ? Duduk lah, berdiri disitu menghalangi orang yang datang untuk makan." Pemuda itu menoleh dan ternyata tuan muda nya yang menegur, lalu dia duduk dengan canggung.

Dia melihat tuan muda nya yang sedang asik menyeruput teh panas yang di sajikan oleh penjual bubur sambil mengingat ngingat apa yang di katakan bos nya.

"Jangan membuat kesalahan ketika melayani tuan muda keluarga Drak, karna jika mereka tidak puas itu akhir hidup mu."

Pemuda itu berasal dari keluarga yang mapan dan memiliki pendidikan yang tinggi. Tetapi lebih memilih jadi pelayan, karena gaji yang di berikan sangat tinggi. Dia masih mengingat berbagai pelatihan di luar negri tentang bagai mana menjadi pelayan, tetapi tidak tahu harus berbuat apa di situasi ini.