Chereads / Time Inscription / Chapter 6 - Bab 6 Kehidupan baru

Chapter 6 - Bab 6 Kehidupan baru

Sebuah awan berkumpul di atas sebuah kapal pesiar mewah yang terombang ambing di lautan, serta badai yang dahsyat dan petir yang terus menyambar. Fenomena ini sering terjadi di lautan, tetapi badai petir yang terjadi di langit buka dari sekumpulan awan. Tetapi dari sebuah titik warna hitam di angkasa.

Bila dilihat itu seperti lubang hitam. Tanpa ada yang menyadari laju petir semakin melambat dan terus melambat. lalu benda aneh muncul di langit.

_______

Di dalam kapal, Fahren yang terikat putus asa, marah, benci serta menyesal melihat Tomi menarik pelatuk pistol nya.

"Dorr...."

Sebuah percikan api keluar dari moncong senjata, lalu di susul sebuh peluru yang melaju lurus menuju kepala nya.

"Sial....apakah ini kematian ? Aku bahkan melihat peluru melaju lambat, apakah Tuhan juga ingin aku mati perlahan."

Fahren yang marah dan putus asa terus berontak di dalam hatinya. Fahren melihat peluru terus melaju menuju kepala nya, dia memejamkan mata bersiap menerima semua yang terjadi.

Tetapi hal aneh terjadi, peluru yang berdasarkan perhitungan Fahren harus menembus kepalanya tapi dia tidak merasakan apa-apa, Fahren membuka mata dan melihat peluru itu berhenti 1 cm di antara alis nya.

Seolah waktu berhenti, Fahren bingung dengan situasi yang ada, lalu terdengar suara seperti kaca retak

"crak...crak..crakk...."

Suara itu berasal dari atas kepalanya,Fahren menoleh ke atas lalu melihat sesuatu di atas langit. Fahren tidak percaya apa yang dia lihat, karena dia ingat berada di atas kapal dan ada satu ruangan berada di atas nya, tetapi seolah langit-langit kapal di bongkar sehingga pandangan nya langsung menuju angkasa.

Fahren melihat sebuah benda yang sangat besar berbentuk persegi enam di langit berbintang, banyak petir di sekeliling nya. Di tengah nya ada sebuah jam pasir serta di kelilingi bola misterius di setiap sudut. Ada ukiran halus yang misterius menghubungkan bola-bola itu. Dua bola menyala terang lalu Ukiran halus yang menghubungkan ke dua bola itu mulai mengeluarkan cahaya dari salah satu bola menuju bola lain. Fahren melihat ruang di sekitar nya retak seperti kaca dan terus menyebar.

Ketika cahaya menyentuh bola lain sebuah pusaran keluar dari jam pasir menuju Fahren, dia terkejut dengan situasi di depan nya. Fahren tidak dapat bergerak hingga pusaran itu sampai pada tubuh nya. Tanpa sadar Fahren yang terikat di kursi tubuh nya melayang menuju benda aneh di angkasa. Ikatan di tangan dan kaki nya terlepas, tubuh telanjang nya terus melayang menuju angkasa. Pada saat Fahren mendekati benda persegi enam, sebuah lubang hitam muncul dan menarik nya ke dalam.

Fahren terus melayang di antara langit berbintang, dan di sekitar nya terdapat lautan petir. Terkadang ada bagian petir yang menyambar tubuh nya, fahren menjerit keras karena sengatan itu, Karena rasa sakit yang luar biasa dan meninggalkan noda hitam karena luka bakar di tubuh nya. Tetapi luka itu cepat pulih dan dia tersengat kembali dengan rasa sakit yang luar biasa. Fahren bingung dengan kondisi ini, semua pengetahuan dan logika nya hancur.

"Apakah ini neraka ? Apakah penderitaan ini belum berakhir ?"

Fahren semaki marah di hatinya, "Baik lah akan ku tanggung semua, kemarilah kalian petir bodoh.."

Fahren berteriak dengan keras dan petir terus menyambar tetapi luka nya terus sembuh. Kejadian ini berulang. Tapi hal aneh terjadi, petir yang menyakitkan itu terasa lebih lembut dari waktu ke waktu,m. Seolah-olah telah berkurang daya kekuatan nya, tetapi bukan petir nya yang melembut tetapi tubuh Fahren yang semakin kuat.

Fahren terus melayang di angkasa dengan petir di sekeliling nya, dia sudah tidak ingat berapa lama kejadian ini berlangsung. Fahren kehilangan konsep waktu, dia memenjamkan mata mencoba untuk tidur. Fahren sudah tidak merasakan rasa sakit oleh sengatan petir seolah tubuh nya terbiasa.

Hingga suatu saat dia terbangun dan melihat titik cahaya yang semakin mendekat, cahaya itu semakin terang lalu menyilaukan, sehingga Fahren harus menutup mata.

_______

Di suatu lembah, tiba-tiba awan berkumpul dan mengeluarkan petir. Badai petir melanda lembah itu, langit retak dan muncul pusaran dan keluar sesuatu dari pusaran. Sebuah tubuh yang telanjang, Fahren yang menutup matanya tiba-tiba merasakan seolah-olah dia terjatuh, dan pada saat Fahren membuka mata dia langsung kaget.

"Sial sekarang apa lagi, jika aku punya penyakit jantung mungki sudah mati berkali-kali."

Saat pandangan nya semaki jelas dalam posisi sedang jatuh, Fahren melihat pemandangan yang luar biasa, sebuah hutan yang sangat indah dan lebat, hutan itu semakin mendekat.

"Bajingan benda hal apa itu mengangkat aku ke langit dan sekarang menjatuh kan aku."

Fahren yakin tubuh nya akan hancur saat menyentuh tanah.

"Bboommm....."

Tubuh nya jatuh dan menyebab kan tanah cekung retak beberapa puluh meter, Fahren masih sadar saat tubub nya jatuh menyentuh tanah, dia merasakan rulang-tulang nya seperri hancur. Fahren mencoba menggerakan badan nya dan berjongkok.

"Aku belum mati ? Tubuh ku terasa sakit tapi sepertinya tidak ada yang patah."

Fahren merangkak ke atas dengan susah payah, setelah mencapai tepi permukaan, Fahren mencoba berdiri dan berjalan memasuki hutan dengan tubuh telanjang nya.

"Hutan apa ini kenapa pohon nya lebih besar ?" Fahren berjalan beberapa puluh meter lalu merasakan kepalanya tiba-tiba sakit dan jatuh tersungkur tidak sadarkan diri.

"Teman selamat karena sudah berhasil melewati portal dunia."

Fahren yang mata nya terpejam perlahan membuka mata nya. Dia melihat seorang pemuda tampan berpakaian putih berdiri di depan nya dan tersenyum.

"Apakah kamu malaikat ? Apa aku sudah mati ?ah.....aku ingat kamu adalah...." Fahren teringat karena dia selalu melihat pemuda ini di mimpinya, pemuda yang berkelahi dengan orang yang ber armor hitam.

Pemuda itu mengerutkan kening lalu bertanya "kamu pernah melihat aku ?"

"Ya aku sering melihat mu di mimpiku, kamu bertarung dengan laki-laki ber armour hitam, kamu tahu itu sangat mengganggu."

Jawab fahren yang ketus, mendengar jawaban fahren pria itu tersenyum lalu berkata. "Jadi begitu, mungkin takdir kita terhubung."

"Aku dimana ? Apakah ini dunia sesudah kematian ?" Tanya fahren yang sangat ingin tahu,pemuda itu menjawab."Nama ku Aotian dan kamu belum mati, aku membawamu dari bumi ke alam para Dewa karena aku membutuhkan bantuan mu, lebih tepat nya dunia dewa membutuhkan bantuan mu."

fahren yang mendengar perkataan aotian tertawa terbahak bahak lalu berkata. "Kamu mungkin meminta orang yang salah, aku hanya pecundang kaya, tunangan ku bercinta dengan kakak ku dan bersekongkol membunuh ku, gadis yang aku suka di perkosa oleh sahabat ku, dan kamu ingin aku menyelamatkan dunia dewa ?jangan bercanda kawan.."

Fahren menghina dirinya sendiri kerana tidak beeguna.

Aotian hanya tersenyum mendengar ini lalu bertanya "Apa keinginan mu ?"

Mendengar pertanyaan Aotian, Fahren yang sedang tertawa tiba-tiba berhenti lalu mata nya berubah tajam dan menjawab "Aku ingin membalas dendam pada binatang-binatang itu...!"

Aotian yang mendengar jawaban Fahren tersenyum, lalu dari dada nya Aotian mengeluarkan seauatu dan melemparkannya kepada Fahren. Itu tidak lain adalah miniatur benda yang telah menghisap nya.

"Ini adalah ?" Tanya Fahren pada aotian, lalu aotian mengeluarkan cahaya dari telunjuk nya menuju titik antara alis Fahren, dalam sekejap adegan dimana Aotian di sergap oleh Longki tercermin dalam ingatan Fahren.

"Ini adegan mimpi yang sering aku lihat saat aku tidur." Kata fahren sambil menatap aotian."

Nama batu itu adalah 'Prasasti Waktu', aku mengetahuinya sesaat sebelum aku mati, benda ini ada padaku saat pertama kali aku terbangun di dunia dewa, aku juga berasal dari bumi saat indonesia masih jaman kerajaan.

Bedanya aku meninggal karena di kejar seorang musuh dan terkena tombak, lalu jiwa ku terbang melintasi alam dan sampai di alam dewa dan memasuki tubuh seorang anak yang kebetulan mati saat itu. Aotian linglung seolah mengenang sesuatu.

"Sedangkan kamu, aku harus membawa tubuh aslimu, sehingga itu memicu badai petir karena penolakan batas alam, tapi aku tidak punya pilihan karena musuh ku sangat kuat dan harus ada cara berbeda dan aku bertaruh pada itu, sebenar nya kesempatan mu hidup adalah dibawah 50%, tetapi kamu berhasil melewatinya, sepertinya aku meremehkan keinginan balas dendam mu." Kata Aotian sambil melirik fahren.

"Siapa yang tidak marah dan bisa mati tenang setelah mengalami pengalaman yang aku rasakan."

"waktu aku tidak banyak, aku titip kan dunia dewa padamu, musuh mu bernama Longki, dia sudah mengambil esensi hidup ku walaupun setengah firasat ku itu cukup untuk membawa dia ke level kultivasi selanjut nya, tapi itu butuh lebih seribu tahun untuk menyempurnakan nya, mungkin terdengar lama tapi percayalah waktu mu tidak lama."

Tanpa menununggu perkataan Fahren, Aotian melanjutkan "Dalam prasasti ini aku menyegel semua pengetahuan ku tentang kultivasi, alkemis, penempaan senjata, bahasa dan yang lain nya itu akan terbuka seiring peningkatan kultifasi mu dan juga aku akan membekali tehnik mantra kultifasi tingkat dewa yang sudah aku siap kan, ini sangat kuat tetapi seberapa jaih itu, aku tidak tahu karena aku tidak sempat menggunakan nya, aku jga akan memberitahumu segala hal tentang Longki dan ingat !! Di tempat ini orang-orang mengejar kekutan karena yang kuat di hormati jadi berhati-hatilah, dan juga jangan sampai berita tentang prasasti ini bocor."

Tiba-tiba tubuh Aotian mengeluarkan cahaya, "Bajingan aku belum berkata setuju,ahhh...."

Fahren marah karena kesepakatan sepihak tanpa mendengarkan pendapat nya, Aotian sebelum menghilang berkata "Dan satu hal lagi, mungkin akan ada kesempatan untuk mu, tapi kamu harus mencarinya.."

Fahren lalu merasakan rasa sakit kepala yang tiba-tiba.

_______